Setelah beras telah ubahnya menjadi
nasi.
Partikel nasi berasal dari usaha
manusia memenuhi kewajaran hidup.
Begitu juga air yang berubah menjadi
segelas teh.
Partikel air berasal dari usaha
manusia memenuhi kewajaran hidup.
Disaat
surat sakti telah ubahnya menjadi bentuk surat terkini.
Bentuk
menjadi kebutuhan manusia yang harus terpenuhi.
Seperti
singkatnya pergantian malam menjadi pagi.
Bentuk
pagi yang menjadi tanda kesuksesan manusia di muka bumi
Berbondong-bondong manusia mencari
akal untuk kemewahan.
Mereka susah membedakan antara
kebutuhan dan keinginan.
Mereka melihat kemewahan disekitarnya lalu
meraba dirinya
Lantas manusia mengatakan aku ingin
hidup seperti mereka
Kebahagiaan yang ingin dicapai
sesingkat seingkatnya
Fasilitas beserta kemudahannya
diletakkan diatas meja
Senyum memikat beserta ajakan untuk
selalu bergantung kepadanya
Meski telah sampai pada batas terakhir
maka penawaran kembali yang berlaga
Hidupku ingin sepertimu tingkahku juga
ingin sepertimu
Makanku ingin sepertimu bajuku juga
ingin sepertimu
Kerjaku ingin nikmat sepertimu Tugasku
ingin mudah sepertimu
Kebahagianku ingin sama sepertimu
Seiring usahaku untuk berubah bentuk
sepertimu
Maka aku bilang kepada Tuhan atas
usahaku meminjam permintaanku
Lalu Tuhan berkata akalmu penentu kehidupanmu
Kemudian aku bergerak bersuka cita
menyambut hidupku yang baru
Lunaslah keinginanku terpenuhi segala
asaku
Aku telah bisa hidup sepertimu
tingkahku sama sepertimu
Makanku sama sepertimu bajuku sama
sepertimu
Kerjaku sama sepertimu tugasku sama
sepertimu
Kebahagianku sama sepertimu
Aku kembali lapar karena pundi pundi
persawahan telah sirna
Aku kembali haus karena sumber air telah
kering membius
Nafasku sesak dadaku berontak mulutku
tergerak jantungku bergejolak
Berat hidupku diterpa kewajiban yang
terus memaksa
Lantas aku harus bangun mencari celah
usaha
Usaha mencari kue untuk sekedar camilan menahan lapar
Kue yang bisa untuk ku makan dan tidak
membahayakan
Maka kebijakan legalitas kue mulai
ditegakkan
Aku kembali tersenyum aku kembali
tertawa
Aku kembali bahagia aku kembali
bersorak
Aku lebih bahagia dari bahagia
sebelumya
Aku lebih berharga dari harga
sebelumnya
Kanan kiri lebih tersenyum aku harus
sama senyumnya
Depan belakangku tertawa aku harus
sama tertawanya
Atas bawahku bisa bahagia aku harus
bahagianya
Sekali-kali aku harus bahagia melebihi
kebahagiaan mereka
Egoku kemudian muncul karena rasa ke-aku-an dari semua pekerjaanku
Nafsuku kemudian membeludak karena rasa
inginku dari kekuasaanku
Dadaku besar tanganku besar dan aku
terus menepuk dada
Aku pejuang dari semua pekerjaanmu maka
kamu tak lain halnya sesuatu dibelakangku
Bahkan tidak lebih dari keberadaanku
sekarang
Aku mempunyai legalitas sehingga aku
lebih pantas
Aku mempunyai kuasa sehingga aku lebih
lebih berkuasa
Aku mempunyai kepentingan sehingga aku
lebih penting
Aku mempunyai kemampuan sehingga aku lebih
mampu
Aku mempunyai loyalitas sehingga aku
lebih proiritas
Aku mempunyai kredibilitas sehingga
aku lebih realitas
Puaskan rasa ke-aku-an ku hingga semua
merasa lebih penting
Aku lebih banyak dari apa yang kamu
dapatkan karena aku lebih dari kalian
Aku lebih banyak dari apa yang kamu
dapatkan karena pekerjaanku lebih berat dari kalian
Semua merasa lebih hingga semua lebih
tidak berharga daripada nilai pekerjaannya
Perang dingin pun merajalela seperti
sekam yang terbakar disemak belukar
Mengatur siasat agar dinasti-dinasti
ruang terbentuk tidak akan pernah berubah
Kejayaan akan berganti seperti roda
kehidupan yang berputar
Perang dingin pun masih tetap berputar
mengikuti kejayaan
Masih terus berseteru mengenai kue
yang bisa membuat bahagia
Pokok masalahnya hampir bermuara
seperti yang terdahulu
Pola cara membagi atau memotong kue
Perang dingin terus menggelayut
mewarnai ruang
Protes dingin kesewenangan atas
ketidakadilan cara
Tak kan bernah berarti karena tak
mempunyai nyali
Asa terdependam dalam diri namun
seperti sekam
Terus membakar jiwa tanpa adanya rasa
keikhlasan
Hati kotor jiwa kotor pikiran kotor akal
pun remuk mendadu
Rasa khawatir kian melanda atas semua
yang dulu pernah didapatkan
Terpuruk bagi jiwa yang begantung atas
kehadirannya sebuah kue
Kini terancam bagi mereka yang merasa
terancam
Semuanya busuk bagi yang selalu rakus
yang akan berakhir menjadi busuk
Semuanya rakus bagi yang selalu menang
yang berakhir dalam kemenangan
Kue yang membawa petaka jika tidak
bisa menaruhnya sesuai porsinya
Kue yang membawa berkah jika semua
bisa menerima dengan keikhlasan
Semuanya rakus jika nafsumu terus
bergejolak berirama dengan dengki yang membludak
Maka bersihkanlah lakumu serta pikirkan
yang terbaik bagi kebersamaan
Semua yang terjadi sebuah peringatan
besar dari Raja Pemberi Rezeki
Bertambah ataupun berkurang tidak
menghalangi hubunganmu kepada-Nya
Dia pemberi rezeki yang
sebenar-benarnya.
No comments:
Post a Comment