Friday, 17 June 2016

Ngemong Puasa

Suatu saat orang tua melihat selisih beda pendapat dari kedua anak laki-lakinya
Perkara sepele yang diciptakan orang yang sengaja merusak sendi kekuatan batiniah dirinya.
Mereka bersitegang mempertahankan argumen pendirian dari otoritas otaknya.
Tak kan pernah ada rasa menghargai diantaranya
Kakak yang selalu benar mengenai pikirannya yang merasa lebih dewasa
Adik yang tidak ingin kalah mengenai eksistensinya dari sebuah perhatian
Mereka larut kedalam jurang pemisahan
Mereka tenggelam kedalam lautan kedengkian
Dengki yang tak pernah usai dari menjawab setuju ataupun tidak setuju
Bahkan mereka lupa awal mereka dari sebuah tempat yang sama rahim seorang ibu
Rahim yang diambil secara langsung dari Pencipta yang berarti  penyayang
Mereka lupa hakekat sebenarnya untuk saling menyayangi
Saling melindungi bukan saling menandingi
Oh...Rasa ke-Bapak-an-mu kian punah bahkan jumlah bapak mu tiap hari berkurang
Oh...Bapakmu berubah menjadi pelindung dari salah satu dari keduanya.
Kami yang melihat anak mu bertengkar
Sangat  mengharapkan rasa ke-Bapak-an-mu lebih ada ditengah mereka
Tidak hanya mendamaikan bahkan meneliti perusak sendi batiniah keduanya
Maka bergegaslah menjadi pendamai dari angkara yang kasat mata
Mendobrak kekuatan mereka dan percayalah Indonesia kita bukan sekarang.

Melainkan esok yang tak pernah tau masa kejayaannya.

No comments:

Post a Comment