Suatu saat orang
tua melihat selisih beda pendapat dari kedua anak laki-lakinya
Perkara sepele yang
diciptakan orang yang sengaja merusak sendi kekuatan batiniah dirinya.
Mereka bersitegang
mempertahankan argumen pendirian dari otoritas otaknya.
Tak kan pernah ada
rasa menghargai diantaranya
Kakak yang selalu
benar mengenai pikirannya yang merasa lebih dewasa
Adik yang tidak
ingin kalah mengenai eksistensinya dari sebuah perhatian
Mereka larut
kedalam jurang pemisahan
Mereka tenggelam
kedalam lautan kedengkian
Dengki yang tak
pernah usai dari menjawab setuju ataupun tidak setuju
Bahkan mereka lupa
awal mereka dari sebuah tempat yang sama rahim seorang ibu
Rahim yang diambil
secara langsung dari Pencipta yang berarti penyayang
Mereka lupa hakekat
sebenarnya untuk saling menyayangi
Saling melindungi
bukan saling menandingi
Oh...Rasa
ke-Bapak-an-mu kian punah bahkan jumlah bapak mu tiap hari berkurang
Oh...Bapakmu
berubah menjadi pelindung dari salah satu dari keduanya.
Kami yang melihat
anak mu bertengkar
Sangat
mengharapkan rasa ke-Bapak-an-mu lebih ada ditengah mereka
Tidak hanya
mendamaikan bahkan meneliti perusak sendi batiniah keduanya
Maka bergegaslah
menjadi pendamai dari angkara yang kasat mata
Mendobrak kekuatan
mereka dan percayalah Indonesia kita bukan sekarang.
Melainkan esok yang
tak pernah tau masa kejayaannya.
No comments:
Post a Comment