Wednesday 5 October 2016

Rambut Pirang

Kaos oblong masih dipakainya Dharma menunggu Yono saat itu akan menunaikan tugas ronda. Kepulan asap rokok keluar dari mulutnya, secangkir kopi hitam pekat menemani diatas meja bundar didepan rumah. Lalu benaknya merasa keheranan dengan tetangga rumah yang selalu meniru gaya-gaya orang kota.

Meski malam semakin dingin Dharma terus menerawang kegiatan siang hari. Pemandangan rambut pirang tak berani menyebut   efek warna rambut atau memang benar-benar efek berlebihan terkena sinar matahari. Rasa heran semakin menjadi tatkala kebiasaan bermusik ria sekedar mendengarkan lagu namun tetangga kanan kiri turut merasakan dentuman bass tiap bait lirik lagunya.

Meniru sebuah identitas hidup diluar kewajaran manusia dipandang menjadi nilai lebih dimasyarakat. Disaat semua yang dilihat melalui tayangan atau jejaring sosial menjadi ukuran manusia biasa menjadi manusia yang dianggap mempunyai nilai lebih.

No comments:

Post a Comment