Saturday 30 July 2016

Elingo Asalmu

Elingo dari kata “eling” atau ingat, akhiran huruf “o” mempunyai makna sebuah perintah. Sehingga kata Elingo mempunyai arti memerintahkan mengingat sesuatu. Kata “asal” menurut KBBI berarti  keadaan (tempat, wujud, rupa, dan sebagainya) atau  pangkal dari  permulaan. Gabungan dua kata mempunyai makna yang belum jelas apabila belum diikuti kata baik sebelumnya maupun sesudahnya. Sehingga makna tersebut bisa dimaknai berbagai macam tergantung pokok pembahasan yang mengikutinya.

Tidak bermaksud menyudutkan atau menggurui atas perilaku sesorang karena aktifitas menulis dengan hasil tulisan ataupun karya tulis lebih sebagai bahan instropeksi bagi khususnya penulisnya.  Dengan menulis seakan terus  diingatkan atas semua yang ditulis, jika yang ditulis sebagai kekurangannya maka disaat kembali membaca dirinya atas kekurangannya sedini mungkin akan memperbaikinya. Sedangkan apabila menuliskan kelebihannya bukan berarti akan memamerkan melainkan menunjukkan satu tetesan dari lautan kelebihan yang dimiliki oleh-Nya.

Kembali lagi ke masalah elingo asalmu, lebih menekankan sebagai pengingat keberadaan manusia yang dalam hitungan detik sangat lupa dengan keadaan. Disisi lain manusia sebenarnya sangat mudah untuk mengingat dengan menggunakan hati dan pikiran. Dua sejoli yang tidak terpisahkan menjadi motor penggerak nilai kejiwaan sesorang. Modal penentu tingkah laku manusia tergantung dari keberadaan motor jiwa, jika itu ada kesalahan ataupun kerusakan salah satu diantara keduanya juga akan mempengaruhi perbuatan manusia.

Keinginan memberikan sesuatu kepada sesamanya, secara  fungsi dari panca indra hal yang pertama merespon adalah mata yang bisa melihat kesulitan dari orang lain. Dilanjutkan memproses dalam pikirannya dengan segala macam pertanyaan, seperti dengan menggunakan apa menolongnya serta bagaimana cara menolongnya dan lain sebagainya. Letak fungsi hati manusia menekankan asas rasa kerelaan menolong dengtan tulus niat ikhlas sebagai penghambaan yang mendasar kepada Tuhannya. Apabila hatinya mengalami kegoyahan maka pemberian tersebut kurang menjadi dasar batin hubungan spiritual yang seharusnya selalu ada atau bahkan menjadi kewajiban.

Elingo asalmu pengingat hati dan pikiran tentang kejadian fisik manusia.
Maka tidak pantaslah bagi manusia berbangga atas keadaan fisik yang dimilikinya. Ketampanan, keanggunan, kecantikan atau kemolekan manusia lain halnya sebagai zat yang sangat menjijikan. Cairan yang tidak berharga dibandingkan dengan asal muasal dari ayam yang berupa telur bagi kemanfaatan manusia. Lantas manusia lupa berjalan dengan rasa kesombongan menganggap keberadaannya wujud sesuatu yang bernilai tinggi dihadapan manusia. 

Elingo asalmu pengingat hati dan pikiran tentang tugas manusia.
Tuhan memberikan tugas manusia ke dunia untuk memperbaiki akhlak serta beribadah kepada-Nya. Mengingatkan kepada manusia memperbaiki akhlak, sangat erat kaitannya manusia sangat rentan terhadap kesalahan dari perbuatan fisik maupun hati. Kesalahan manusia dari perbuatan fisik lebih mudah dideteksi dan dihindari meskipun pencapaiannya memerlukan pengorbanan. Sedangkan kesalahan yang ditimbulkan dari hati lebih sangat kecil dan sangat halus. Manusia tidak merasa sama sekali bahwa yang dirasakan dihatinya merupakan kesalahan kepada Tuhannya misalkan syirik,  rasa iri, dengki, hasut dan lain sebagainya.

Pergeseran “lupa” tentang tugas manusia bisa berdasarkan kontak hati dari mengingat Tuhannya. Beribadah wajib salah satunya sebagai sarana mengingat kembali hubungan manusia kepada Tuhan. Makna spiritual sebagai hamba yang lupa, maka kita wajib mengingat tujuan mulia tentang tugas manusia yaitu bermakna perbaikan kehidupan selanjutnya.

Elingo asalmu pengingat hati dan pikiran tentang asal keluarga.
Orang tua berperan sangat besar terhadap kehidupan seseorang. Tuhan tidak membedakan cara memperlakukan orang tua tergantung fisik seseorang. Setiap orang baik kaya ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan, anak-anak maupun dewasa wajib menghormati orang tua yang telah membesarkannya menurut kemampuannya. Kesungguhan serta ketulusan bakti seorang anak akan lebih menentramkan jiwa lebih dari pemberian materi dengan kesombongan. Setinggi pangkat sesorang kewajiban bersimpu kepada orang tua menjadikan rasa rendah hati dalam hatinya.

Kejadian fisik, tugas dan asal keluarga manusia yang sering lupa tentunya masih masih banyak lagi hubungan lain  berkelanjutan seiring perkembangan manusia dengan hingar bingar kehebohan dunia. Menyadari kesalahan manusia akan mampu menumbuhkan rasa memperbaiki akan lebih baik dibandingan dengan menyadari kebenaran manusia yang memaksa manusia untuk meyakini kebenarannya.


                                          foto : google

Friday 29 July 2016

Kebahagiaan ‘Master King’


Suara nyaring beserta kepulan asap motor
Beiringan membawa senyuman
Mengenakan jas hitam berkalung melati melaju santai
Seakan dia akan tahu bersiap akan mengucapkan sebuah janji
Seperti sebuah perjalanan
Sejanak berhenti kemudian melanjutkan kembali

Kemudian ditautkan hatinya kepada seorang perempuan
Semua orang juga menyaksikan kebaikan hati dari keduanya
Raja pun bersila menghadap ke arah kiblat
Menunggu ucap janji sakral kepada Tuhannya.
Detak nadi pun semakin kencang
Hatinya terus berdoa agar menjadi sebuah pengalaman
Yang pertama juga yang terakhir kalinya

Begitu tegasnya seperti kejantanan sebagai Raja
Yakin sebegitu yakinnya 
Semoga bisa memberikan perlindungan
Kebahagiaan dunia begitupun juga kebahagiaan di akhirat
Kami pun melihatnya dengan rasa syukur
Bertabur doa memberikan rasa harapan 
Kami sahabatmu dan selalu memberi semangat untuk mu teman

Kebahagiaanmu menjadi barokah bagi kita semua


Thursday 28 July 2016

Adu Nyali di Palang Rel PUSRI Pekalongan

Rel PUSRI terletak di Jalan Selamet Pekalongan tepatnya jalur pantura menuju Jakarta. Jalur satu arah bagi roda empat atau lebih sering menimbulkan kemacetan panjang. Selain pengguna jalan mayoritas kendaraan besar waktu tunggu palang rel juga cukup lama ditambah lagi jika kereta api yang melintas 2 jalur secara bersamaan menambah deretan antrian berbagai kendaraan.


Ada kemungkinan waktu tunggu menjadi lebih lama diantaranya palang rel mendekati stasiun kereta api. Kegiatan stasiun berhubungan dengan keluar dan masukya kereta api pada umumnya kereta api akan memperlambat kecepatan sehingga waktu yang diperlukan untuk membuka palang juga lebih lama dibandingkan dengan palang rel yang jauh dari stasiun kereta api.

Pengguna jalan selain roda empat atau lebih akan memilih menerobos palang meskipun telah ditutup. Pemandangan yang sudah biasa terjadi palang rel PUSRI Pekalongan, pelanggaran lalu lintas yang melewati palang rel paling banyak dilakukan oleh pengguna kendaraan roda dua. Secara kesiapan mentalitas pengguna roda dua lebih percaya diri menengok kanan dan kiri masih jauh kereta itu sampai maka dengan cepat-cepat kemudian menarik gasnya. Sedangkan pengguna jalan beroda empat atau lebih, tidak bisa menerobos palang rel, sehingga lebih memilih untuk berhenti menunggu palang dibuka.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengguna jalan menerobos palang rel, diantaranya:

Kurangnya Kesadaran Keselamatan Pengguna Jalan
Meski ada semboyan “Mari Menjadi Pelopor Keselamatan Berkendara”, sepertinya hanya segelintir orang yang menyadari pentingnya keselamatan berlalu lintas termasuk mematuhi rambu palang rel disaat kereta api akan melintas. Sudah banyak kejadian yang menimbulkan korban kecelakaan diperlintasan kereta api seakan-akan tidak bergeming untuk sadar perlintasan rel adalah sebuah area yang sangat berbahaya. Faktor ini menjadi hal yang paling utama.

Waktu tunggu palang rel terlalu lama
Setiap prosedur operasi penertiban lalu lintas sudah ada petunjuk standar yang diberlakukan oleh PT. KAI melalui Kementrian Pehubungan, termasuk waktu tunggu palang rel. Saya belum menemukan peraturan yang mendasar mengenai hal tersebut tapi secara garis besar menurut saya bahwa waktu tunggu palang rel mendekati area stasiun akan lebih lama. Pengguna jalan khususnya sepeda motor akan menunggu lama sekitar hampir 5 menit dterik sinar matahari yang terus menyengat. Rasa gerah ditambah jenuh menjadi beban tersendiri disaat harus menunggu kereta api melintas. Ketidaknyamanan tersebut menjadi pemicu untuk memilih melintas rel meski harus menerobos palang kereta.

Terburu-buru dalam berkendara
“Kalau tidak tergesa-gesa bukan orang Indonesia”, ini menjadi pernyataan pembelaan dari pengguna jalan yang terus memacu kendaraannya agar cepat sampai ke tempat tujuan. Kebut-kebutan dijalan sangat mengganggu keselamatan bagi dirinya maupun orang lain. Disaat kendaraan dipacu, pikiran fokus berkonsentrasi terhadap keramaian jalan raya, disaat ada kejadian mendadak seringnya konsentrasi tiba-tiba terganggu sehingga kontrol berkendara mengalami kekacauan kemudian terjadilah kecelakaan. Termasuk buru-buru agar lebih cepat sampai tujuan entah sekolah maupun bekerja dengan sengaja menerobos palang kereta.

Ada kesempatan jalan untuk menerobos palang
Menurut hasil observasi yang saya lakukan ada dua tipe palang kereta api. Pertama palang kereta api yang menutup  penuh jalan raya dan yang kedua, palang kereta api yang tidak sepenuhnya menutup jalan raya. Di Pekalongan ada beberapa palang kereta api yang menutup penuh jalan raya salah satunya, di Tirto tepat disamping pintu masuk Rumah Makan Ayam Gepuk, terlihat palang rel memenuhi jalan raya sehingga pengguna jalan tidak ada lagi celah untuk menerobos palang rel. Seperti terlihat gambar di bawah ini


Meski ada jarak bahaya 5 meter dibelakang palang terlihat tidak ada antrian kendaraan yang memenuhi area tersebut. Berbeda dengan palang rel yang berada dibelakang PUSRI Pekalongan Barat, terlihat pintu palang rel tidak sepenuhnya menutupi jalan raya. 



Masih ada celah sekitar 2 meter sehingga pengguna jalan roda 2 masih ada celah untuk menerobos palang rel. Disaat menerobos pengguna jalan masih harus memutuskan untuk bertahan di area berbahaya (sekitar 5 meter mendekati rel) atau langsung melintas rel apabila dirasa jarak kedatangan kereta api masih jauh, dan akses waktu untuk melintas diperhitungkan sangat cukup. Sehingga kejadian pelanggaran lalu lintas dengan menerobos palang rel juga bisa disebabkan karena ada kesempatan akses jalan.

Saya  masih mencari jawaban mengenai ada jenis palang yang tidak menutup sepenuhnya, mungkin sengaja dibuat tidak menutup sepenuhnya sebagai akses darurat kendaraan yang terperangkap dibelakang palang kemudian jalur 2 meter tersebut sebagai jalan keluarnya. Jika anggapan itu benar, hal tersebut malah bertolak belakang dengan realita yang terjadi bahwa adanya kesempatan akses tersebut bisa menjadi penyebab terjadi aksi menerobos palang kereta meski ketika kereta akan melintas.

Palang kereta bukan alat penyelamat utama maka keselamatan terletak pada masing masing individu pengguna jalan. Jalur perlintasan kereta api merupakan jalur berbahaya bagi semua pengguna jalan, ikuti rambu  lalu lintas perhatikan sebelum melintasi rel dan meski ada akses untuk menerobos hendaknya mementingkan keselamatan nyawa disaat melintasi jalur kereta api, 

Menyingsing Fajar Senja Akan Tenggelam

Mencoba pandangi fajar datang cahaya redup enggan menyinari sepenuhnya bagi alam semesta. Ibarat manusia yang beberapa tahun baru lahir mulai belajar berinteraksi keluarga, sosial, alam dan pendidikan. Kebanyakan masyarakat khususnya mendekati perkotaan di Pulau Jawa khususnya perkembangan dunia pendidikan menjamur dari berbagai tingkatan. Kemajuan ilmu dan pengetahuan menorehkan pencapaian tingkatan kualitas masing-masih orang tua.

Mengingat kurun waktu 20 tahun yang lalu pendidikan bagi anak-anak dimulai dari taman kanak-kanak. Pembelajaran anak-anak lebih mengutamakan interaksi sosial kepada sesama temannya beberapa pengenalan tata basa berupa pengenalan huruf serta pengembangan daya kreatifitas anak melalui karya seni seperti menggambar dan seni melipat kertas.

Ternyata pada tahun 2000 an hingga sekarang masih ada pendidikan yang lebih mendasar sebelum masuk ke taman kanak-kanak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saya belum bisa mencari latar belakang yang menjadi penyebab munculnya tren pendidikan pra taman kanak-kanak. Melihat dengan resolusi pandang yang tidak menjamin terang bahwa PAUD lebih mendidik anak dari kebiasaan di pagi hari sebagai persiapan memasuki pendidikan taman kanak-kanak.

“Ahhh......terlalau berat bahasannya... “.
Lebih baik kita semua mendoakan kelak senyum keceriaan bocah-bocah polos ini mewarnai kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik. Harapan terbeasar bagi bangsa terletak pada generasi penerus yang mempertahankan kelangsungan pembangunan. Bersusahlah mendidik anak lebih bersungguh-sungguh dan sebaik-baik pendidikan adalah dari keluarga.

Sekolah formal hanya bagi orang yang mampu, maka berlombalah mendidik anak menjadi pribadi berakhlak baik dan tangguh  menghadapi ujian. Wajib belajar sudah menjadi agenda pemerintah dari pembebasan uang bulanan sekolah. Saya mengamati khususnya di daerah pedesaan paling tinggi bersekolah hingga SMK atau sederajat. Masih dapat dihitung dengan jari jika satu RW ada yang sampai melanjutkan ke perguruan tinggi. Bagi yang melanjutkan ke perguruan tinggi biasanya orang tuanya mempunyai wawasan pendidikan seperti berprofesi sebagai guru, pegawai, kepala desa atau anak dari saudagar pedagang dan tuan tanah pertanian. Semuanya itu dikembalikan lagi kepada masing-masing orang tua yang mengasuh putra putrinya. Pendidikan tinggi tidak menjamin berakhlak baik, namun pendidikan berpengaruh terhadap ilmu dan pengetahuan yang dimiliki seseorang.

Berhentilah berkeyakinan kesuksesan dinilai dari bentuk dan hasil sebuah pekerjaan. Pandangan kebanyakan masyarakat Indonesia pada umumnya masih tergolong linear terhadap sesuatu yang dilihatnya. Makna sukses berkembang dari hasil visual yang dimiliki seseorang. Secara tidak langsung nilai bekerjanya seseorang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan melainkan mengejar status sosial di masyarakat. Sepertinya pekerjaan didesa begitu rendahnya sehingga masyarakat desa berbondong-bondong keluar kota demi memperoleh pekerjaan yang layak.

Berusahalah maksimal pencapaiannya alhamdulillah bersandar bahwa Allah SWT  menempatkan kemuliaan manusia dilandasi dengan rasa syukur mendalam dari ketentuan yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Seorang petani ridho dengan keadaan pekerjaannya di desa lalu ia menyadari bahwa kemuliaan petani yang sesungguhnya tatkala ia menyadari serta mensyukuri apa yang dikerjakan merupakan perintah sebagaimana memerintahkan ibadah fardhu yang harus diemban tanggung jawabnya.


Meski sebagai anak desa bolehlah bisa bermimpi ingin menjadi orang besar. Sebesar apapun kedudukanya berbanggalah atas didikan masyarakat desa bertenggang rasa, gotong royong, menjunjung tinggi rasa kejujuran serta mampu bisa menghargai kaum yang lemah. Tetapi jika asa telah diperjuangkan keringat terus mengucur begitu derasnya, lahan disamping rumah hanya yang bisa dimanfaatkan lalu tersenyumlah karena keindahan ciptaan-Nya telah  kau dirawat dan dipergunakan kepada manusia yang membutuhkan.


Wednesday 27 July 2016

#DSAS = Karkun


Sering dituliskan oleh Mas Derri Sulaiman disetiap pengalaman religinya dengan hastag #DSAS merupakan singkatan dari Dunia Sementara Akhirat Selamanya. Sebutan setiap jamaah tabligh sebagai ungkapan semangat mengajak manusia melakukan  kebaikan.

Jamaah Tabligh berkembang di Indonesia dengan ciri khas bergerilnya dari satu masjid ke masjid yang lain, dari desa ke desa yang lain, dari kota ke kota yang lain bahkan dari negara ke negara yang lain. Sebuah aktifitas bersilaturahmi antar saudara muslimin. Seringnya jamaah tabligh berjumlah minimal 5 orang bahkan hingga 15 orang dengan  mengajak manusia untuk selalu ingat akan pentingnya sholat berjamaah di masjid. Memakmurkan kembali masjid yang telah dibangun oleh masyarakat, dengan menetap beberapa hari dengan mengadakan kegitan sholat berjamaah, ceramah keagamaan, bersilaturahmi kepada tetangga sekitar serta amalan malam seperti i’tikaf dan sholat tahajud.

Orang yang sedang ikut bergabung dengan Jamaah Tabligh sering disebut sebagai karkun. Seorang karkun awalan biasanya menjalankan aktifitas dakwahnya dari mulai pengenalan tentang kegiatan aktifitas dakwah. Pemahaman awal meliputi mengikuti “keluar” yaitu pergi selama tiga hari dari rumah untuk singgah berombongan dengan karkun yang jauh lebih senior sebagai amir rombongan.

Ada beberapa prosedur yang harus dipatuhi sebelum keluar dakwah baik amalan bagi keluarga yang ditinggalkannya maupun lebih utama amalan selama berjamaauh disaat kegiatan dakwah berlangsung. Prosedur amalan sebelum keluar dakwah berkenaan persiapan nafkah baik lahir dan batin bagi keluarga yang ditinggalkannya. Nafkah lahir kepada keluarga meliputi pemberian uang untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan nafkah batiniah lebih memberikan support khususnya kepada istri agar lebih sabar dan selalu mendoakan suaminya.

Amalan disaat berdakwah lebih mengutamakan kegiatan bersama atau berjamaah. Karkun harus lebih mematuhi tertib dakwah mulai dari sholat berjamaah, taklim (belajar), bersilaturahmi (jaulah) mungkin hanya itu yang saya ingat dari kegiatan dakwah. Amalan yang bersifat pribadi biasanya dilaksanakan pada malam hari dengan bangun malam dan muhasabah diri.

Masalah khilafiyah sebaiknya dihindari dalam usaha dakwah. Mungkin untuk lebih mencegah gesekan yang mungkin terjadi dari berbagai pendapat. Usaha untuk saling mengajak dangan kelembutan hati kepada sesama muslim selalu serta kembali mengingat arti pentingnya ibadah dan para karkun ini biasanya lebih peduli atas kerisauan melihat saudaranya yang enggan menyepelekan tujuan hidup yang sebenarnya.

Usaha dakwah dari jamaah tabligh mempunyai analogi tentang usaha Nabi Muhammad SAW berhijrah dari satu tempat ke tempat lain. Manghidupkan kembali cara yang ditempuh Nabi dimasa sekarang. Ulama termasyur dalam usaha dakwah berada di Pakistan dan Bangladesh, semoga saya tidak keliru.
Tata cara usaha dakwah diseluruh dunia mempunyai tata cara atau tertib dakwah yang sama.

Informasi di masyarakat masih terlalu awam mengenai jamaah tabligh, banyak ketimpangan yang terjadi yang menyebabkan disinformasi maksud serta esensi dari dakwah tersebut. Secara garis besar ada beberapa persepsi masyarakat diantaranya :

Anggapan jamaah tabligh membawakan misi aliran ekstrim radikal (teroris)
Rata-rata karkun mengenakan pakaian ala arab dengan menggunakan jubah atau gamis dan menggunakan celana diatas mata kaki. Pemahaman masyarakat masih terbawa oleh sebuah aliran radikal yang secara simbolis visual sangat lekat dengan jamaah tabligh. Masyarakat belum mengetahui pasti maksud dan tujuan rombongan datang ke suatu tempat tak lain halnya untuk bersilaturahmi serta mengajak memakmurkan masjid dilingkungannya.

Anggapan jamaah tabligh membawakan misi aliran khilafiyah
Masih ada rasa khawatir dari masyarakat mengenai maksud dari jamaah tabligh akan mempengaruhi dari khilafiyah yang dianut disuatu kampung. Padahal maksud jamaah tabligh adalah murni untuk mengajak sesama muslim kembali ingat maksud tujuan hidup didunia dan selalu memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah. Masalah khilafiyah jamaah tabligh biasanya terdiri dari berbagai ranah khilafiyah  membaur menjadi satu mengadakan usaha bersama mengajak kebaikan.

Anggapan jamaah tabligh sering mentelantarkan keluarganya
Karkun yang keluar dakwah secara langsung meninggalkan aktifitasnya bekerja. Ada seorang pedagang ikut kegiatan keluar dakwah maka selam kurun waktu tertentu mungkin dia akan libur berdagang lantas masyarakat sering bertanya, kalau suaminya tidak bekerja lantas istri dan anak-anaknya terlantar dirumah tidak diberi nafkah?. Sering masyarakat berfikir secara singkat melihat kegiatan dakwah seorang karkun. Padahal sudah menjadi peraturan pertama disaat akan keluar dakwah maka karkun wajib meninggalkan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Usaha dakwah seiring perkembangannya membuat beberapa kalangan artis menjadi berubah drastis menjadi sosok religi diantaranya sakti sheila on 7, almarhum Gito Rollies seorang rocker, Reza dari Peterpan dan sebagainya. Sangat beruntung bagi mereka para artis yang mendapatkan kebahagiaan serta mendapatkan pelajaran dari DSAS Dunia Sementara dan Akhirat Selamanya. Kita pun juga terus meresapi makna dari DSAS mungkin menempuh jalan lain menuju fitrah kehidupan sejati.




Tuesday 26 July 2016

Sekitaran Pojok “Pentjongan”

Dua kata dari judul tersebut memuat ejaan yang disempurnakan dan ejaan lama dalam Bahasa Indonesia. Masih ada hubungan sisi lain dari peradaban daerah Pencongan, namun bahasan kali ini tentang sedikit ketahuan saya dari sebatas mata memandang sembari desiran angin berhembus setiap hari yang saya lewati. Ada sedikit janji kepada diri saya yang harus dipenuhi  untuk menyapa dan menghadirkannya.

Pencongan sebuah sebutan lain dari tempat yang termasuk didalamnya Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa. Orang sekitaran menyebutnya Pencongan sangat lekat dengan sebuah jembatan panjang di Kali Sengkarang merupakan jembatan terpanjang arah pantura di Kabupaten Pekalongan.


Bagian timur jembatan terdapat sebuah taman yang terdiri dari bangunan layaknya miniatur pendopo atau mungkin bisa disebut gazebo segi delapan. Melangkah ke barat dari gazebo ada dermaga kecil menjorok ke bibir sungai lengkap dengan tangga menuju ke bawah sebagai akses dari perahu ke atas dermaga. Sangat menarik bagi pengunjung bisa menikmati lalu lalang kendaraan dari bawah jembatan. Melihat kesibukan masyarakat dari luar propinsi yang melewati arah pantura. Tidak hanya itu saya pun menikmati berbagai kegiatan masyarakat setempat dengan mulai aktifitasnya berangkat kerja pada pagi hari.  

Bangunan berwarna orange sangat pas paduannya dengan keadaan tanaman hijau disekitarnya. Tata letak dari pembuatan taman sangat memperhatikan estetika nilai keindahan. Keadaan tanah yang bergelombang memberikan nuansa sebuah miniatur taman teletubies yang sangat bersahabat bagi anak-anak. Saya turut berapresiasi dengan dibangunnya taman pencongan, kepedulian pemerintah terhadap tata letak sekitaran pinggir sungai  patut diacungi jempol. Meskipun rasa terima kasih ku mungkin dibilang, “Lho kok baru menyadari bangunan itu kan sudah 10 tahun lebih?” rasa syukur tidak serta merta diucapkan, semenjak setelah dibangun taman tersebut senyum kecil sebagai rasa gembira karena hampir tiap harinya perputaran roda kendaraan terus menyapanya dari jembatan.


Seperti yang saya ketahui selain sebagai tempat beristirahat dalam perjalanan, gazebo seringnya digunakan sebagai tempat latihan teakwondo bagi pelajar.  Namun, beberapa waktu terakhir kegiatan tersebut tidak begitu tampak. Mungkin pengurus cabang olah raga ini mengalihkan latihannya ke tempat lain. Pada akhirnya gazebo ini luput dari kegiatan rutin dari masyarakat.

Kepedulian kebersihan sekitaran taman khususnya dari masyarakat sangat mempengaruhi keutuhan taman pencongan. Di bagian lantai gazebo sangat kurang nyaman dari aspek kebersihannya, bekas sandal yang sengaja naik di lantai gazebo kebetulan menimbulkan noda tanah sangat tidak nyaman bagi masyarakat yang ingin sekedar duduk lesehan.


Keadaan dermaga dari segi keamanan juga memprihatinkan, pagar besi sudah banyak yang hilang praduga saya pagar besi minimalis sangat rentan terhadap korosi udara dan air hujan. Mestinya pengunaan pagar minimalis tidak hanya mempertimbangkan segi estetika penataan kota, dari segi keamananan juga harus sesuai dengan keselamatan dari fungsi pagar tersebut.


Lalu peran masyarakat sebagaimana tujuan taman selain untuk aktifitas bersama, hendaknya taman pencongan menjadi salah satu ikon tempat pariwisata lokal murah meriah tanpa dipungut biaya karcis masuk. Melibatkan kegiatan positif di gazebo secara rutin, adanya kegiatan masyarakat diharapkan juga turut menjaga kebersihan lingkungan karena apabila mengandalkan kebersihan dari pemerintah saya kira masih kurang dibanding dengan jumlah resiko keadaan kotor ditempat terbuka.

Taman Pencongan telah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan sebagai salah satu bagian keindahan tata kota untuk kepentingan masyarakat. Keadaan lingkungan taman khususnya gazebo sangat memprihatinkan dari segi kebersihannya. Harapan besar agar masyarakat berpartisipasi aktif turut menggunakan gazebo sebagai tempat diadakan kegiatan positif dan tentunya agar kebersihan juga turut diperhatikan

Sunday 24 July 2016

Portal Pria Lupus

Portal identik dengan sebuah larangan tanda memasuki sebuah area jalan atau daerah karena ada suatu sebab. Larangan atau peringatan tak ubahnya mengendorkan semangat laki-laki yang terlanjur hobi bersepeda.
PORTAL sekumpulan penghobi sepeda di daerah Pekalongan yang sangat menyukai berpetualang menggunakan sepeda.
Menelusuri jalan setapak hutan di jalan yang sering dilalui pencari kayu atau penyadap karet bahkan jalan yang belum sama sekali dilewati manusia. Aktifitas gowesnya menjadi larangan bagi manusia normal, berangkat pagi pulang malam sampai dini hari bahkan pernah sampai menjelang subuh.


Lupus terkenal dengan sinetron seri di tahun 90 an yang menceritakan laki-laki bermode cassanova di jaman SMA sebuah karya dari Hilman Hariwijaya.
PRIA LUPUS di Pekalongan penghobi sepeda yang mempunya kesenioritasan paling expert di bidang pergowesan. Rata-rata berusia lebih dari 50 tahun. Mereka sering menyebutnya pria lupus yang berarti pria lupa usia.


Lupa usia yang mereka maksud memberikan sebuah contoh kepada generasi muda, bahwa usia bukan halangan untuk berkarya. Mereka melupakan usianya demi memberi tauladan yang baik bagi juniornya.
Mereka bertemu tak disengaja di sebuah warung jembatan panjang Kecamatan Karanganyar dan saya cukup menjadi penikmat kemesraan diantara mereka.

Friday 22 July 2016

Smartphone Menjadi Pusaka Manusia

Siapa yang tak kenal terhadap smartphone?
Teknologi membuat handphone atau telpon genggam yang membuat banyak fitur yang dibenamkan didalamnya. Layanan internet yang bisa dinikmati digenggaman tangan merubah cara berpikir manusia lebih simple memanfaatkan smartphone untuk bekerja atau hanya sekedar mencari berbagai  informasi. Tujuan utamanya dijadikan smartphone bahwa untuk segala sesuatunya baik masalah kantor seperti aplikasi catatan, agenda rapat, hasil rapat (notulen), email, kalender, pengingat serta perhitungan yang bersifat teknis dapat dikerjakan tanpa menghidupkan sebuah laptop maupun komputer.

Ternyata tidak hanya kalangan eksekutif muda atau pekerja kantoran yang bisa menikmati hadirnya smartphone, hampir setiap orang dari mulai anak-anak hingga dewasa rata-rata sudah menggunakan smartphone sebagai pelengkap gadget yang mereka selalu bawa. Kelengkapan hidup masih terasa kurang apabila disakunya masih belum ada smartphone untuk menyibukkan diri selain aktifitas utamanya misalkan pelajar disela-sela mereka belajar juga memanfaatkannya, pekerja didalam maupun diluar pekerjaannya masih menyempatkan bahkan tidak untuk membantu pekerjaannya melainkan mencari tahu update status teman-temannya melalui media sosial.

Pusaka manusia dizaman kerajaan berbentuk keris yang selalu diselipkan di bagian belakang. Kemanapun berada pusaka tersebut selalu ada, mungkin analogi tersebut sama halnya dengan smartphone bagi  masyarakat sekarang. Berbagai dampak secara psikologis terjadi adanya smartphone dapat dirasakan dengan ketergantungan mengulas segala informasi didalamnya. Selain itu secara fisik dapat dirasakan kelelahan mata bahkan menjadi gangguan yang ditimbulkannya. Maka tuntutan kita sebagai  pengguna smartphone lebih smart dalam segi penggunaannya.





Thursday 21 July 2016

Hari Tanpa Facebook, Akankah Terjadi?

Catatan ini tidak bermaksud untuk mengkritisi bahkan menyalahkan orang lain yang memanfaatkan facebook sebagai media berdagang atau sejenisnya. Saya pun juga memanfaatkanya untuk berjualan yang sepatutnya bisa saya jual. Hindari berfikir terlalu linier menganggap kegiatan berinternet sebagai pelarangan terhadap dampak negatif yang terjadi atau berhubungan dengan fatwa pada agama tertentu, tapi mengusahakannya agar kegiatan tersebut sesuai tujuan positif, dosis serta sesuai kapasitas sebagaimana mestinya.

Facebook sudah terlalu sering dikunjungi hampir setiap orang mempunyai akun di media sosial tertinggi penggunanya di Indonesia. Ternyata benar di perkotaan besar bahkan daerah mulai anak seusia SD kelas 6 sudah banyak mempunyai akun facebook. Meskipun aktifitas berselancar anak-anak tidak terlalu sering seperti kebanyakan anak remaja maupun dewasa.

Ada beberapa pengguna facebook yang sengaja membuat akun anaknya yang masih balita dengan melengkapi album fotonya dari semenjak lahir mengikuti perkembangan tumbuh kembangnya. Bukan hal tidak tepat menanggapi fenomena yang terjadi, ada beberapa penyebab yang pasti facebook tidak ada batasan usia bagi penggunanya atau penyebab berikutnya gaya meniru dari kalangan artis yang senantiasa menshare kegiatan buah hatinya ke dalam media sosial. Sangat berpengaruh sekali antara fasilitas dan duplikasi eksistensi yang terus merambah hingga ke penggemar setianya.

Mengingatkan kembali bahwa catatan ini tidak menceritakan kehidupan orang lain, hanya sebuah hasil berfikir karena secara tegas bahwa head line di facebook tertulis, Apa yang Anda Pikirkan? Tentunya sudah semestinya saya melakukan sesuatu, karena sudah membaca lebih lanjut tentang manual book (buku panduan) dari facebook yang sudah saya laksanakan sebagaimana  mestinya.

Facebook meningkatkan intelektual masyarkat Indonesia untuk berfikir dan menganalisa  mengenai sesuatu apapun yang berada disekitarnya. Tentunya tetap masih ada koridor-koridor pemikiran yang menjadi batas dari norma yang berlaku di negara kita. Hasil pemikiran manusia tidak serta merta datang dan terjadi namun melalui tahapan pembelajaran tidak cukup dengan formal. Pengalaman hidup yang dialami manusia sebagai barang berharga bagi kehidupan positif orang lain hal terkecil tersebut bisa bermanfaat bagi pembacanya.

Facebook menjadi kebutuhan serta aktifitas setiap orang. Dunia maya dan dunia nyata ibarat dua sisi koin yang tidak dapat dipisahkan. Terlalu lama membuka aplikasi facebook kemudian berselancar ternyata juga kurang baik bagi penggunanya. Arti kata membuka bukan hanya kepentingan untuk merespon sebuah status pemikiran secara luas membuka aplikasi facebook menjadi kebutuhan diwaktu senggang bahkan diluangkan dengan mengorbankan waktu produktifitasnya.

Nomophobia salah satu kelainan psikologi disaat seseorang lupa membawa smartphone sebagai tanda ketergantungan terhadap penggunaan media sosial. Sekali lagi saya tidak menyalahkan bagi mereka yang sangat membutuhkan media sosial untuk pekerjaannya. Tapi lebih karena sudah menjadi candu kehidupan yang cukup unik yang selalu mengeksiskan diri dan memperhatikan aktifitas orang lain bagi yang sekedar meluangkan waktunya.

Candu terus dibawa dalam benaknya dan fasilitas terus digenggamnya seakan tidak akan pernah lupa. Aktifitasnya akan berakhir disaat istirahat artinya bangun tidur hingga kembali pun terus dibukanya. Dampak candu itu lebih panjang akibatnya, waktu 15 menit bagi saya terlalu singkat untuk berselancar meneliti status hasil pemikiran teman facebook atau melihat foto-foto yang di unggahnya. Saya menyalahkan diri sendiri bukan karena facebooknya, waktu terbuang suntuk melihat smartphone tiada habisnya. Pekerjaan yang lebih baik atuapun lebih penting dan menghaslilkan nilai positif meski cukup untuk memungut satu sampah didepan terasa sangat berat. Artinya aktifitas ber-facebook an lebih menjanjikan serta menyenangkan dari pada membersihkan lantai yang juga lebih bermanfaat.

Dampak candu mengalihkan aktifitas manusia dari aktifitas untuk lebih berproduktif. Rata-rata orang yang banyak kegiatan didunia nyata sangat jarang menyentuh layar smartphone nya. Secara nyata seorang anak muda putus pendidikan SMP dari semenjak subuh disibukkan kegiatan di pasar hanya sepele memindah barang dagangan dari truk ke kios jualannya. Jam 8 pagi aktifitasnya sarapan dilanjutkan dengan berdagang hingga sore hari. Sampai rumah jam 5 sore, untuk sekedar membuka smartphone bisa dilakukannya malam hari. Berbeda dengan pekerjaan yang masih ada waktu untuk membuka smartphone kalaupun sudah ada peraturan untuk berfokus dalam pekerjaan tapi namanya sudah menjadi candu, waktu tersebut akan dimanfaaakannya meskipun waktu tersebut sudah dibayar secara profesional sebagai waktu produktif.

Sekarang dapat dihitung dengan jari antara seseorang yang sibuk bersungguh-sungguh atau hanya sesorang menyibukkan diri. Tentunya seseorang yang sibuk bersungguh-sungguh dapat didiskripsikan dari peristiwa di atas. Menyibukkan diri patut ditelusuri hasil dari kesibukannya lebih ke arah positif bagi dirinya ataupun positif bagi orang lain.

Mengurangi aktifitas candu smartphone termasuk facebook didalamnya menurut saya sangat penting untuk memberikan jarak aman bagi kehidupan lebih indah. Berkomunikasi kepada teman, istri, tetangga atau orang didekat nya akan lebih indah agar mata lebih rileks dari ketegangan sinar yang ditimbulkan oleh smartphone. Percaya maupun tidak, saya pernah menanyakan kepada ahli optik kacamata terbesar di Pekalongan, Mengapa kok sekarang pelanggan kacamata semakin banyak bahkan dari usia anak-anak? Kemudian ahli optik pun memberikan tanggapan bahwa, Selain juga tersedianya akses asuransi kesehatan jaminan sosial aktifitas sering menggunakan smartphone turut berkontribusi masyarakat mengenakan kacamata. Artinya kelainan mata masyarakat tiap tahunnya bertambah banyak.

Bagaimana mengurangi dampak candu tersebut?
Melatih jiwa agar ketergantungan dapat dikurangi, dengan meyakinkan diri untuk memisahkan aktifitas dunia maya didalam kehidupannya. Tidak membawa smartphone disaku adalah contoh terkecil. Level lebih tinggi dengan memberikan waktu bermedia sosial di jam luang. Artinya boleh bermedia sosial apabila seluruh pekerjaan  wajibnya sudah diselesaikan berlaku di tempat bekerja maupun di rumah. Apabila semuanya dapat dilakukan maka tingkatkanlah dengan berniat satu hari dalam satu minggu tanpa menggunakan media sosial. Serasa tidak mungkin tapi tidak salahnya jika saya mencoba lebih sebagai upaya pembenahan diri sendiri yang masih terus diperbaiki. Hari Jumat adalah hari yang saya pilih tanpa membuka facebook, semoga niat ini dapat selalu saya lakukan dan memberikan dampak baik bagi hidup saya maupun orang-orang disekitar.

Media sosial tidak dapat dihindari secara massal penggunaannya. Mengurangi aktifitas bermedia sosial sebagai langkah bijak membagi waktu dan membedakannya sebagai produktifitas paling utama. Mempuasakan diri dari media sosial menjadi pilihan utama dengan cara terkecil tidak membawa smartphone disaku, memberikan waktu bermedia sosial di jam luang dan memberikan waktu minimal satu hari tanpa menggunakan smartphone.

Perhatikan istilah candu dan facebook, candu lebih ke arah akibat kesalahan manusia yang ketergantungan sedangkan facebook sendiri bukan hal yang disalahkan.


Wednesday 20 July 2016

Datang dan Aku Tak Meminta

Aku tak meminta rasa yang begitu dahsyatnya
Nikmanya kesendirian begitu indah
Tak menghiraukan apa itu cinta
Terasa dangkal benih itu akan datang
Atau...
Aku menyelinap diantara bunga di taman
Mencoba untuk menyapa
Terlalu cepatnya dia harus hilang tersambar
Rasa yang datang seperti jatuhnya air
Menetes tiap detiknya

Percikan yang damai
Membasuh penat dari jalannya detik
Merangkai sebuah asa
Semburat senyum lalu mengajakku
Berlari kemudian aku mengejarnya
Menoleh kanan lalu aku terjungkal
Ada bendera yang menjagal
Dan Aku pun berputar arah

Tuesday 19 July 2016

Saya Mencintai Keduanya

Tanggal 18 Juli 2016 kemarin ada teman yang kebetulan bekerja di Jepara yang membagikan sebuah tautan yang berisikan liputan acara halal bi halal. Adapun tema yang angkat dalam acara tersebut yaitu Halal bi Halal sebagai Wahana Sillaturahim untuk Membangun dan Memajukan Jepara. Sangat terkesan dengan ide yang digagas oleh panitia halal bi halal. Betapa sungguh indahnya jalinan silaturahmi antara keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang notabene merupakan organisasi masyarakat islam yang ruang lingkupnya nasional.

Meskipun saya tidak secara langsung mengikuti acaranya langsung, saya sangat mengapresiasi kepada panita halal bi halal bahwa kegiatan tersebut berdampak positif bagi masyarakat khususnya bagi bangsa dan negara. Seperti yang diketahui bersama bahwa masyarakat NU dan Muhammadiyah merupakan jumlah dari umat islam di Indonesia yang mayoritas ada disetiap kota. Kebersamaan diantara keduanya sangat erat kaitannya dalam pembangunan. Pemerintah hanya fasilitator pembangunan, namun penggerak modal pembangunan secara mental adalah rakyat Indonesia. Sangatlah tepat apabila tema acara tersebut bahwa silaturahmi warga NU dan Muhammadiyah berkaitan untuk membangun dan memajukan Jepara.

Sepatutnya kebersamaan menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan persoalan. Negara yang masih membenahi sistem tata kenegaraan dan segudang masalah negara biarkan para petinggi negara menyelesaikan permasalahannya. Namun apakah rakyat hanya berpangku tangan menunggu serta menikmati hasil pembangunan fisik dari pemerintah? Sepertinya kurang tepat jika mempunyai persepsi  seperti itu. Tugas rakyat menjadi motor pembangunan negara merupakan aset perkembangan sebuah negara. Mungkin segala aspek penjajahan perang tergolong sedikit namun patut diwaspadai terhadap penjajahan motor negara yaitu penjajahan kepada rakyatnya melalui politik memecah belah yang ditularkan melalui pemikiran. 

Adanya perkembangan internet (dunia maya)  serta politik media dapat secara tidak langsung membawa kehidupan kearah nyata. Artinya para perusak kebersamaan negara Indonesia dapat memanfatkan media sosial untuk menyebarkan kebencian antara kelompok masyarakat baik sesame ormas, agama, ras, suku dan lain sebagainya. Rakyat harus lebih cerdas dalam menanggapi isu yang belum pasti kebenarannya.

Tugas rakyat dalam pembangunan mengusahakan keadaan di lingkungan masyarakan lebih terkondisikan aman, menjaga kerukunan dan ukhuah keislaman yang kondusif. Rasa aman menjadi cita-cita setiap individu sudah sepantasnya rasa aman harus diusahakan minimal dengan mencegah hal yang memunculkan keresahan didalam masyarakat. Adapun keresahan berasal secara fisik maupun secara batin. Keresahan fisik berarti keresahan yang ditimbulkan oleh ancaman fisik misalnya pencurian, perampokan, terror bom, penganiayaan, perampasan dan sebagainya. Sedangkan keresahan batin lebih berasal dari ancaman pemikiran dari kelompok yang dapat mengancam rasa aman, misalkan kelompok separatis, kelompok yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Menjaga kerukunan, paling mudah dilakukan terhadap tetangga paling dekat dari rumah. Melakukan hal yang terkecil misalkan saling menjaga etika kesopanan kepada tetangga, tengga rasa serta berani mengalah demi kepentingan bersama menjadi perbuatan kecil tapi akan berdampak besar apabila setiap warga masyarakat melakukan hal yang serupa. Terakhir menjaga ukhuwah keislaman sudah sepantasnya seluruh organisasi masyarakat islam mengedepankan cita-cita bangsa dengan ikut serta membuat keadaan yang penuh keakraban dalam berbagai aspek kehidupan.

Saya tidak “gumunan” (kaget) dengan informasi yang berkaitan dengan silaturahmi antar organisasi ini, tentunya saya percaya meski tidak diadakan silaturahmi  organisasi secara resmi, saya yakin tiap individu meskipun beda organisasi masyarakat tetap melaksanakan silaturahmi. Selain sudah menjadi tradisi tiap Hari Raya Idul Fitri, bahwa momen silaturahmi menjadi alasan ajang untuk bertamu. Tentunya kebiasaan silaturahmi dalam setiap keluarga besar (bani) juga tidak semua memiliki  organisasi masyarakat yang sama. Pendek kata, meskipun tidak dilakukan secara formal antar organisasi masyarakat secara tradisi masyarakat telah melakukan silaturahmi antar individu maupun keluarga besar (bani).

Halal bi halal keluarga besar NU dan Muhammadiyah di Jepara patut menjadi contoh disetiap kota lainnya. Setiap kota mempunyai keangotaan yang cukup banyak dari seluruh yang aktif maupun sebagai simpatisan. Ditiap kota mungkin jumlah populasi NU paling banyak daripada Muhammadiyah, terlebih bahwa NU adalah cerminan orang islam di Indonesia. Kegitan dapat dimulai dari pertemuan antara pemuda dari NU misalnya IPNU dan IPPNU dengan Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah. Sudah menjadi tanggung jawab pemuda untuk membangun keutuhan organisasi masyarakat agar lebih kokoh menjalin komunikasi silaturahmi yang sangat erat. Saya yakin apabila komunikasi serta silaturahmi yang erat maka tidak akan terjadi prasangka dari informasi yang sengaja akan merobek rasa persatuan dan kesatuan sebagai umat islam.

Mengendalikan ego kebenaran masing-masing dan menyadari bahwa tiap organisasi hanyalah sebagai usaha untuk meraih Ridho dari Allah SWT. Sudah sepertinya meredam semua perbedaan, menghormati peraturan rumah tangga tiap organisasi, menganggapnya bahwa perbedaan adalah rahmat yang harus disyukuri secara bersama-sama. Tantangan ke depan menjadi tujuan bersama bahwa umat islam harus bersatu menghadapi sebuah pekerjaan rumah yang luar biasa.

Gelombang hiruk pikuk arus globalisasi yang merubah seluruh tatanan masyarakat menjadi matrealisme bahwa seluruh pandangan masyarakat hanya tertuju kepada materi. Tidaklah salah dari mereka mempunyai pandangan demikian, siaran acara televisi, iklan sponsor yang mengundang kemewahan dunia membuat manusia lalai akan tujuan utamanya mereka berada di dunia. Memperbaiki akhlak sebagai bekal kelak di akherat adalah di cita-cita mulia dari Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Tentunya beliau akan sangat bahagia apabila cita-cita tersebut dilaksanakan oleh semua organisasi masyarakat islam tidak terkecuali NU dan Muhammadiyah dengan melakukan hal terkecil yaitu mengadakan silaturahmi antar organisasi kemudian di istiqomahkan secara berkelanjutan tentunya suatu saat akan diikuti oleh organisasi masyarakat lainnya. Apabila silaturahmi ini dilakukan disetiap kota maka pengurus pusat akan mengikuti tradisi demikian hingga menjadi pertemuan akbar di tiap tahunnya, semoga kita berharap demikian.