Saturday, 31 December 2016

Hujan Dipergantian Tahun


Desember sebentar lagi akan berlalu, bulan berakhiran (–ber) kini sudah habis akan berganti dengan awal tahun yaitu 2017. Entah apa yang ada dibenak saya waktu semakin cepat menghabiskan sisa usia yang semakin hari terus dimakan jalannya detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Kompleksitas tersebut seakan enggan terus meninggalkan sesuatu yang telah terjadi. Belum lama masih menjadi anak sekolah, kemudian kuliah terus bekerja, kegiatan tersebut terus memerlukan waktu proses yang saya sendiri tidak merasakan ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.

Keadaan akhir tahun membuat segalanya menjadi agak melankolis merenungi kegiatan yang sudah dialami ternyata masih banyak program yang belum bisa tercapai. Rencana yang sudah dibangun harus pupus di tengah jalan Tuhan belum mengizinkan semuanya agar bisa terlampaui. Pasti hikmah  terbesar harus belajar mengenai makna ikhlas dan sabar menerima kebaikan.

Temaram lampu kamar terus membuat mata semakin enggan membuka. Sedangkan mulai dari sore hari langit nampak mendung bahkan ba’da magrib sudah mulai gerimis mengguyur sekitaran Wiradesa. Menginjak pukul 22.00 suasana hujan alhamdulillah mengguyur depan rumah. Damai sekali tidak ada suara bising kendaraan konvoi menambah rasa haru meninggalkan tahun 2016 dalam hitungan jam saja. Keadaan semakin hangat disaat gerimis mulai reda, lalu mulai terdengar letupan suara kembang api diatas rumah. Suara kembang api dalam hitungan detik terus bergemuruh bersautan. Gumam saya “Jadi tahun baru 2017?”.

Kedua mata semakin terpejam luruh masuk alunan rasa lelah mulai saya rasakan. Sarasa nikmat sekali tumpukan kasur busa ini bisa melalaikan kenyamanan dunia. Sementara kerumunan riwayat pasir hitam berbuih dibelakang belum sampai berubah oleh desiran ombak kebaikan yang masih saja menjadi program ditahun 2017.  Harusnya itu menjadi pokok yang harus dituai mengarungi tahun yang berganti dan sesuai porsinya masing-masing.

No comments:

Post a Comment