Monday, 2 January 2017

Prolog 2017

picture : google
Sudah menginjak tahun 2017 suasana kalender lama sudah turun dari dinding digantikan oleh kalender baru. Gemerlap penyambutan dimalam pergantian tahun lebih semarak mengidupkan semangat menghadapi hari esok yang akan dilalui setiap orang. Ada yang mengadakan makan bersama, dengan menu ikan bakar yang disajikan di halaman rumah, menikmati suasana malam bersama orang-orang terdekat atau malah istirahat lebih awal karena rutinitas bekerja sudah melelahkan bagi sebagian orang. Semua itu pilihan orang dengan cara bagaimana sambutan sebagai proses memeriahkan sudah begitu lekang membudaya di masyarakat.

Bergantinya tahun berarti bertambahnya usia manusia dan tantangan hidup lebih mengutamakan bekal kelak.  Mereka yang belum sekolah menyiapkan segala sesuatunya  mencari perlengkapan sekolah. Bagi yang sudah sekolah maka sudah barang tentu menentukan langkah melanjutkan kuliah atau memilih bekerja. Para pekerja atau pengusaha tidak kalah peliknya disela-sela kesibukan bekerja mereka diam-diam mempersiapkan tabungan untuk menikah. Pasangan yang sudah dikaruniai keturunan terus berjuang membesarkan buah hatinya menuju tanggung jawab masing-masing dalam keluarga. Semuanya membentuk lingkaran proses pergantian program tiap tahun. Hingga pada masanya seseorang pencapaian usia mendekati senja hanya kesehatan serta khusnul khotimah menjadi keinginan utama dalam hidupnya.

Hidup telah menorehkan banyak simbol matrealis, kekayaan serta kejayaan yang bersifat sementara. Krisis budaya ramah semakin menipis, berprasangka buruk sudah amat biasa malah sudah menjurus terhadap suatu atas dasar yakin melakukan sesuatu. Berada ditengah-tengah masyarakat heterogen dengan latar belakang, ekonomi, sosial dan budaya sangat berpengaruh terhadap seni melihat hidup itu sendiri sebagai pengejawantahan pribadi baik sebagai seorang laki-laki maupun perempuan. Di kota-kota besar tuntutan persaingan lebih kentara dengan berbagai kesibukan sebagai tolok ukur adalah materi serta kejayaan. Tuntutan tersebut karena mayoritas cara bertahan hidup diperkotaan hanya dengan bekerja, keinginan pendukung lain agar bisa menjadi seperti tetangga sebelah yang tiap minggunya menghabiskan liburan berwisata, tiap bulannya harus membeli pernak pernik berbelanja isi dalam rumahnya, sedangkan tiap kali menjelang lebaran mobilnya berganti model dan sebagainya. Semua itu sudah menjadi kewajaran dan bukan hal yang keliru, mempunyai etos kerja sebagai orang kota. Realita kehidupan memang benar adanya bahwa materi itu sangat penting namun tidak semua kepentingan orang lain harus dinilai dari materi. Hal tersebut yang membedakan kualitas manusia perkotaan satu dengan lainnya.

Pemandangan berbeda di kawasan pegunungan ibu rumah tangga selain tetap menjadi seorang petani namun nilai-nilai kemurnian budaya lokal masih sangat lekat. Budaya gotong royong masih terus dijunjungnya semangat bersama baik pergi belanja ke pasar pun mereka masih mau berbondong-bondong naik mobil bak terbuka, mereka melakoninya penuh suka dan bukan halangan mereka untuk berbagi kepada sesama. Nama-nama kepala keluarga dari ujung desa sudah melekat menjadi satu habibat masyarakat yang mempunyai kultural dan berdomsili sama dalam satu wilayah. Disaat mendengar tetangganya akan memperbaiki rumah, maka Ketua RT memberitahukan kepada seluruh warganya segera bersatu padu menyumbang baik tenaga maupun material bahan bangunan. Pemandangan ini hanya ada di kawasan pedesaan tanpa adanya tendensi, persaingan apalagi prasangka setiap individu masyarakatnya.

Derap informasi perkotaan bergulir tiap malam melalui televisi penduduk pegunungan. Berbagai gaya hidup hedonisme mencuat dan mereka tidak pernah merasakan, karena yang mereka lakukan hanya dasar sebagai pelipur penat disela aktivitas agraria. Secara tidak langsung angan mereka berfantasi, mereka pun merasa ingin merasakan hal yang sama menikmati kejayanan materi yang disuguhkan oleh masyarakat perkotaan. Dari hal yang sepele menuruti iklan kendaraan dari kalangan pelajar. Mau tidak mau orang tua harus merelakan lahan perkebunan hutan alam dibuka dengan cara dibudidayakan. Sementara didalam membuka lahan secara fungsi hutan telah berubah dari komoditas tanaman alam menjadi tanaman budidaya yang sengaja ditanam. Apakah ini berpengaruh terhadap rusaknya alam? Jawabannya bisa berpengaruh, karena tanaman budidaya bersifat sementara bukan permanen. Dari cara penanaman akar pohon hanya sebatas permukaan tanah akibatnya apabila intensitas hujan tinggi kontruksi tanah akan bergerak dan berpotensi menyebabkan longsor.

***

Langkah kongkret di tahun 2017 sebagai masyarakat yang sudah sangat jauh terhadap budaya kearifan lokal tentunya merasa prihatin dan miris sekali. Salah satu parameter potret yang nyata penurunan etika sosial yaitu keadaan budaya berlalu lintas yang dilakukan berbagai tingkat sosial masyarakat. Negara tidak akan tertib apabila keadaan di jalanan masih menunjukkan kesemrawutan masing-masing kepentingan. Realitas penegakan hukum sangat jelas sekali ketimpangan yang dilakukan oknum yang mengerti aturan hukum justru malah melanggarnya. Keadaan generasi muda khususnya pelajar sangat gemar kebut-kebutan di jalan raya yang notabene digunakan sebagai fasilitas umum. Mereka telah gagal mengaplikasikan pelajaran nyata tentang rasa menghormati kepada sesama pengguna jalan. Kembali lagi sistem pendidikan yang harus dibenahi dari penilaian nominal menjadi penilaian edukasi atitude mengenai cara menuju ke sekolah dari pengarahan agar berangkat lebih awal, tidak tergesa-sega di jalan yang dapat membahayakan orang lain atau malah menyadarkan orang tua bahwa pendidikan kesopanan tidak mutlak diajarkan di sekolahan melainkan ajaran dari keluarga. Semuanya itu menjadi pelajaran yang ditularkan kepada orang-orang disekitar kita agar peduli akan kelangsungan moral kehidupan bangsa kelak.

Selanjutnya masalah teknologi dan informasi  yang mengarus cepat dalam hitungan detik. Penggunaan media sosial sangat penting sebagai sarana komunikasi positif penunjang kelancaran bekerja, bisnis, relasi, pertemanan dan sebagainya. Penggunaannya akan sesuai koridor apabila tidak melanggar baik secara fungsi maupun tujuannya. Seorang pedagang menggunakan akses media sosial secara fungsi sebagai penunjang kelancaran bisnis. Sedangkan tujuannya untuk peningkatan omset pelayanan bisa lebih mudah. Maka dalam hal ini hubungan penggunaan media sosial sudah sesuai dengan “empan papan”. Secara garis besar sebelum menentukan media sosial yang akan dipakai maka batasi terlebih dahulu tujuannya. Setelah itu berkomitmen terhadap tujuan agar bisa menggunakan media sosial sesuai dengan porsi dan ketentuan norma yang berlaku baik secara tata krama maupun norma yang lain.

Setiap orang tentu mempunyai program masing-masing di tahun 2017, disela-sela program berikanlah ruang sedikit bagi diri kita untuk turut memperbaiki keadaan bangsa dan negara. Perbaikan tersebut ada yang berjangka pendek ada pula yang berjangka panjang. Jangka pendek lebih bersifat perubahan secara langsung yang bersifat urgent atau mendadak sedangkan perubahan jangka panjang lebih menekankan keberlangsungan peristiwa yang akan datang sebagai usaha penyelamatan generasi setelah kita.

No comments:

Post a Comment