Sebuah aplikasi yang disematkan pada smartphone berbasis android yang
bertujuan untuk meringankan beban pada syaraf mata disaat membaca di layar
artikel, e-book atau menjadi mode
umum dipakai secara keseluruhan. Selain pengaturan kondisi brightness, disana
terdapat berbagai kontrol filter
pencahayaan yang berasal dari layar smartphone.
Kontrol pewarnaan yang mendominasi layar juga bisa diatur dalam bentuk warna
biru dan merah. Komponen pengaturan tersebut agar cahaya yang masuk ke retina
mata tidak berlebihan.
Kecondongan dari pengguna smartphone biasanya terlalu asyik
berlama-lama sehingga tak terasa keadaan syaraf mata terus bekerja. Secara
fungsi kinerja mata harus diimbangi dengan berkedip, namun karena dihadapkan
oleh layar smartphone yang
membutuhkan fokus mata secara terus menerus, kegiataan mata dalam berkedip
sangat jarang dilakukan. Menurut Sanu (2016), yang meneliti hubungan intensitas
penggunaan smartphone dengan adanya
keluhan penglihatan yang mengambil 37 responden dari kalangan remaja berusia
15-17 tahun. Menghasilkan data spesifik yang diantaranya sebanyak 34 responden (91%)
mengalami keluhan penglihatan dan 3 responden (8,1%) tidak mengalami keluhan
penglihatan apapun. Hasil penelitian menunjukkan responden yang intens dalam
menggunakan smartphone tiap harinya
mengalami keluhan penglihatan.
Pemaparan diatas juga menurut thevisioncouncil.org juga menyebutkan Digital Eye Strain (DES) atau dikenal juga dengan Computer Vision Syndrom (CVS) adalah
rasa ketidaknyamanan secara fisik yang dirasakan oleh mata setelah menghabiskan
dua jam atau lebih menatap ke layar digital. Hal ini dikaitkan dengan aktivitas
menggunakan perangkat memiliki layar digital dengan jarak pandang dekat dan
menengah seperti komputer dekstop, laptop, tablet, smartphone, game player dan sebagainya.
Penyematan aplikasi reading mode sangat mungkin ditujukan
untuk mengatur batas kenyamanan masing-masing pengguna smartphone berbasis android. Selain mengurangi jumlah frekuensi
penggunaan bersosial media juga dibatasi maka kiranya memperbanyak relaksasi
mata setiap kurang satu menit harus berkedip agar syaraf mata juga tidak
terlalu tegang. Jarang pandang mata dengan smartphone juga minimal 30 cm jangan
terlalu mengambil jarak terlalu dekat. Langkah-langkah tersebut semoga bisa
mengurangi efek-efek yang tidak diinginkan atau tidak turut mengantri di
optik-optik kacamata yang tiap harinya penggunanya semakin bertambah.
==================================================================
Sumber
artikel :
Jurnal Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Adanya Keluhan Penglihatan oleh Kicky Marina M Sanu (2015) Universitas Negeri Gorontalo
Definition Digital Eye Strain (DES) www.thevisioncouncil.org
Jurnal Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Adanya Keluhan Penglihatan oleh Kicky Marina M Sanu (2015) Universitas Negeri Gorontalo
Definition Digital Eye Strain (DES) www.thevisioncouncil.org
No comments:
Post a Comment