Salah satu bentuk olahan berbahan dasar dari jagung putih.
Masyarakat pesisir khususnya Pekalongan menyebutnya dengan nama blendhung.
Secara sederhana blendung dibuat dengan cara menghilangkan kulit
jagung dengan menggunakan "apu/njet" atau istilah dalam Bahasa
Indonesia disebut kapur sirih.
Orang pesisir terdahulu termasuk embah saya, sering membuat
blendung sebagai jajanan tradisional. Masyarakat setempat pun menganggap
sebagai jajanan favorit diantara jajan mengandung karbohidrat lainnya.
Sajian blendung dipadukan parutan kelapa agar menambah rasa
gurih di lidah. Sajian ini sangat cocok dipadukan dengan wedhang teh poci
ataupun wedhang uwuh agar suasana jawa lebih kentara.
Tradisi mewariskan kuliner yang akan ditelan zaman bagi generasi
selanjutnya. Apabila dari sekarang mereka tidak mengetahui proses ataupun
bentuk hingga mencobanya.
Jangan heran pula apabila ada bule-bule yang sedang menikmati
blendung di pojok Lapangan Mataram kemudian diam-diam mempelajari prosesnya.
Suatu saat ketika balik ke negaranya akan dikembangkan dan diklaim sebagai
penemunya.
"Maka hela nafas dalam-dalam dan duduklah lalu tersenyum,
ini semua salah siapa?"
No comments:
Post a Comment