Saturday, 31 December 2016

Kekancan Sak Lawase

Tidak dengan kebetulan pertemuan kita yang memang Tuhan telah memberikan banyak pelajaran berharga tentang hidup. Kita tertawa untuk saat ini bukanlah berbangga diri tentang apa yang dimiliki. Tanggalkan semua asesoris dunia dan tentunya itu semua bukan tujuan hidup sesungguhnya.


Pastinya kita akan merindukan saat bersama menempuh proses hidup disaat kita pernah mengalami bangun kesiangan sementara pelajaran pagi sudah menanti. Menyuruh  teman memberitahu melalui sms jika pengajar sudah datang sementara kamu masih dikontrakan sedang ngantri dikamar mandi. Disaat waktu pulang ingin segera ganti seragam kemudian lihat freestyle loenpia xtreme . Jati dirimu memuncak menirukan gaya stoppy dan lalu apa yang terjadi?bruukkk....kamu jatuh dengan saksama dan dalam tempo sesingkatnya menjadi bahan tertawaan pengendara lainnya.

Sudah dapat ditebak siapa diantara kita pagi-pagi yang paling rajin menyapu  kontrakan sementara yang lainnya masih tertidur pulas dan tiba-tiba sarapan sudah ada di meja makan. Diantara penghuni kontrakan ada yang suka makan seringnya dibungkus dan tidak bisa habis dalam seketika itu juga dan itu tergolong masih lebih bagus. Ada yang bertipe rela berkorban demi membeli helm  INK harus rela menabung uang jajannya dengan hanya makan mie instan, ohh...diet yang sungguh luar biasa.

Masih terasa kurang?
Coba ingatlah disaat bulan Ramadhan, betapa kita seperti di syurga? bangun tidur makanan sudah tersedia tinggal makan. Sementara kamu tidak tahu menahu, prosesnya temen kita yang bangun terlebih dahulu, mengeluarkan sepeda motor diantara ngantuk dan dingin keluar ke warung yang jauhnya 2 kilometer dari kontrakan. Hingga sampai siang kamu lupa mengembalikan uang makan sahur tadi malam. Ada yang lebih menyenangkan disaat buka bersama kita mencari masjid yang mengekuarkan takjil berupa makanan. Diantara masjid yang sering mempunyai ciri khas nasi padang yaitu di lingkungan perumahan elite Graha Estetika, lalu kita berbondong-bondong sering naek motor kesana.

Kini masing-masing kita mempunyai kesibukan, lalu ada benarnya disaat kita dulu bersama kemudian salah satu diantara kita bilang , “Kita nikmati sekarang ini, nanti bisa buat cerita untuk anak cucu kita kelak”.

No comments:

Post a Comment