Tuesday 31 July 2018

Ibu, Maafkan Aku

Ibu aku merasakan kasih sayangmu sangat besar melebihi sesuatu yang aku bisa lakukan untukmu. Ibu aku hanya ingin membuatmu bahagia. Di usiaku yang tak patut dikatakan masih muda dan terlalu dini untuk disebut tua, banyak dosa yang aku perbuat kepadamu. Bagiku ini dosa karena diriku belum bisa memberikanmu senyuman bahagia. Maafkan anakmu karena sampai saat ini belum bisa mempersembahkan seorang seorang mantu yang bisa hidup berdampingan denganmu. 

Ibu, maafkan aku. Tentunya Ibu ingin sekali menimang cucu yang bisa menemani di  masa senjamu. Ibu maafkan aku, karena setiap kali sahabat lama yang bertemu denganmu selalu mengatakan,”Kapan aku nikah?”, dan Ibu harus kebingungan menjawab atas pertanyaan itu. Aku mengerti Ibu berusaha menutupi semua perasaan dengan senyum ibu yang dipaksakan itu. Aku juga sama halnya seperti itu, hatiku menangis darah, ingin sekali memelukmu.

Ibu, aku tidak bisa menahan rasa haru dan ingin terus bersimpu di kakimu karena setiap waktu doa itu selalu ibu panjatkan demi anak-anakmu termasuk aku. Di samping tempat tidur  beralaskan sajadah adalah tempat semua doa-doa yang terdengar hingga aku hanya bisa mengamini setiap harapan yang Ibu torehkan untuk kesehatan Ibu dan harapan baik kehidupan  bagi anak-anak ibu.

Aku ingin terus bersimpu di kakimu dan memohon maaf atas semua kesalahanku. Ibu maafkanlah aku.

No comments:

Post a Comment