Tuesday 7 June 2016

Remundurasi

Setelah beras telah ubahnya menjadi nasi.
Partikel nasi berasal dari usaha manusia memenuhi kewajaran hidup.
Begitu juga air yang berubah menjadi segelas teh.
Partikel air berasal dari usaha manusia memenuhi kewajaran hidup.

Disaat surat sakti telah ubahnya menjadi bentuk surat terkini.
Bentuk menjadi kebutuhan manusia yang harus terpenuhi.
Seperti singkatnya pergantian malam menjadi pagi.
Bentuk pagi yang menjadi tanda kesuksesan manusia di muka bumi

Berbondong-bondong manusia mencari akal untuk kemewahan.
Mereka susah membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Mereka melihat kemewahan disekitarnya lalu meraba dirinya
Lantas manusia mengatakan aku ingin hidup seperti mereka

Kebahagiaan yang ingin dicapai sesingkat seingkatnya
Fasilitas beserta kemudahannya diletakkan diatas meja
Senyum memikat beserta ajakan untuk selalu bergantung kepadanya
Meski telah sampai pada batas terakhir maka penawaran kembali yang berlaga

Hidupku ingin sepertimu tingkahku juga ingin sepertimu
Makanku ingin sepertimu bajuku juga ingin sepertimu
Kerjaku ingin nikmat sepertimu Tugasku ingin mudah sepertimu
Kebahagianku ingin sama sepertimu

Seiring usahaku untuk berubah bentuk sepertimu
Maka aku bilang kepada Tuhan atas usahaku meminjam permintaanku
Lalu Tuhan berkata akalmu penentu kehidupanmu
Kemudian aku bergerak bersuka cita menyambut hidupku yang baru
Lunaslah keinginanku terpenuhi segala asaku
Aku telah bisa hidup sepertimu tingkahku sama sepertimu
Makanku sama sepertimu bajuku sama sepertimu
Kerjaku sama sepertimu tugasku sama sepertimu
Kebahagianku sama sepertimu

Aku kembali lapar karena pundi pundi persawahan telah sirna
Aku kembali haus karena sumber air telah kering membius
Nafasku sesak dadaku berontak mulutku tergerak jantungku bergejolak
Berat hidupku diterpa kewajiban yang terus memaksa

Lantas aku harus bangun mencari celah usaha
Usaha mencari kue  untuk sekedar camilan menahan lapar
Kue yang bisa untuk ku makan dan tidak membahayakan
Maka kebijakan legalitas kue mulai ditegakkan

Aku kembali tersenyum aku kembali tertawa
Aku kembali bahagia aku kembali bersorak
Aku lebih bahagia dari bahagia sebelumya
Aku lebih berharga dari harga sebelumnya

Kanan kiri lebih tersenyum aku harus sama senyumnya
Depan belakangku tertawa aku harus sama tertawanya
Atas bawahku bisa bahagia aku harus bahagianya
Sekali-kali aku harus bahagia melebihi kebahagiaan mereka

Egoku kemudian muncul karena rasa ke-aku-an dari semua pekerjaanku
Nafsuku kemudian membeludak karena rasa inginku dari kekuasaanku
Dadaku besar tanganku besar dan aku terus menepuk dada
Aku pejuang dari semua pekerjaanmu maka kamu tak lain halnya sesuatu dibelakangku
Bahkan tidak lebih dari keberadaanku sekarang

Aku mempunyai legalitas sehingga aku lebih pantas
Aku mempunyai kuasa sehingga aku lebih lebih berkuasa
Aku mempunyai kepentingan sehingga aku lebih penting
Aku mempunyai kemampuan sehingga aku lebih mampu
Aku mempunyai loyalitas sehingga aku lebih proiritas
Aku mempunyai kredibilitas sehingga aku lebih realitas

Puaskan rasa ke-aku-an ku hingga semua merasa lebih penting
Aku lebih banyak dari apa yang kamu dapatkan karena aku lebih dari kalian
Aku lebih banyak dari apa yang kamu dapatkan karena pekerjaanku lebih berat dari kalian
Semua merasa lebih hingga semua lebih tidak berharga daripada nilai pekerjaannya

Perang dingin pun merajalela seperti sekam yang terbakar disemak belukar
Mengatur siasat agar dinasti-dinasti ruang terbentuk tidak akan pernah berubah
Kejayaan akan berganti seperti roda kehidupan yang berputar
Perang dingin pun masih tetap berputar mengikuti kejayaan

Masih terus berseteru mengenai kue yang bisa membuat bahagia
Pokok masalahnya hampir bermuara seperti yang terdahulu
Pola cara membagi atau memotong kue
Perang dingin terus menggelayut mewarnai ruang

Protes dingin kesewenangan atas ketidakadilan cara
Tak kan bernah berarti karena tak mempunyai nyali
Asa terdependam dalam diri namun seperti sekam
Terus membakar jiwa tanpa adanya rasa keikhlasan

Hati kotor jiwa kotor pikiran kotor akal pun remuk mendadu
Rasa khawatir kian melanda atas semua yang dulu pernah didapatkan
Terpuruk bagi jiwa yang begantung atas kehadirannya sebuah kue
Kini terancam bagi mereka yang merasa terancam

Semuanya busuk bagi yang selalu rakus yang akan berakhir menjadi busuk
Semuanya rakus bagi yang selalu menang yang berakhir dalam kemenangan
Kue yang membawa petaka jika tidak bisa menaruhnya sesuai porsinya
Kue yang membawa berkah jika semua bisa menerima dengan keikhlasan

Semuanya rakus jika nafsumu terus bergejolak berirama dengan dengki yang membludak
Maka bersihkanlah lakumu serta pikirkan yang terbaik bagi kebersamaan
Semua yang terjadi sebuah peringatan besar dari Raja Pemberi Rezeki
Bertambah ataupun berkurang tidak menghalangi hubunganmu kepada-Nya

Dia pemberi rezeki yang sebenar-benarnya.

No comments:

Post a Comment