Wednesday, 15 March 2017

Kapitalisasi Sapaan

Toko moderen yang berkembang saat ini sebagai dampak sistem ekonomi kapitalisasi sebagai cara mencekoki budaya konsumtif tanpa ada batasan komunikasi antara penjual dan pembeli. Kemudahan memilih barang ala supermarket yang berbentuk mini, sangat memicu sekali pola-pola kemudahan atau instan memilih apapun yang pembeli inginkan. Asal bawa uang banyak semuanya bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Ini masih berbicara menganai teknik penjualan kapital, belum lagi menjurus kepada sistem marketing pasar moderen disetiap kecamatan tumbuh subur kian menjamur.

Berbagai pengalaman berbelanja di toko moderen saat ini menuntut bagi petugas toko segala sesuatunya agar sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SPO). Diantara hal yang pertama dari implementasi SPO tersebut yaitu senyum, salam dan sapa kepada pembeli sudah dimulai sejak mulai memasuki area perbelanjaan. Standar lain termasuk sistem yang mengatur segala macam pengelolaan barang, Sumber Daya Manusia (SDM), pencapaian promosi dan masih banyak lagi yang dicanangkan dalam program terstruktur oleh manajemen pusat.

Penerapan SPO berupa senyum, salam dan sapa kepada pembeli hanya sebagai target kiasan dari sistem yang berlaku. Kegiatan pelayanan yang bersifat verbal tanpa diikuti dengan atitude yang mendukung baik bahasa tubuh, intonasi serta mimik muka yang sesuai akan terkesan sebagai pelayanan yang dipaksakan. Realitanya disaat penerapan sistem itu berjalan petugas masih kurang tanggap disaat senyum itu sebagai keramahan terasa dipaksakan, memberikan salam dengan intonasi suara datar tanpa ekspresi kegembiraan dan ketika menyapa mereka masih dalam keadaan belum siap menyapa. Tidak jarang, pembeli merasa kaget sedang baru membuka pintu kaca semua petugas menyapa secara bersamaan bahkan yang sedang mengepel lantai pun turut melakukannya. Cara bekerja mereka masih dalam batas pemenuhan standar verbal belum mencapai makna menyapa sebagai kepuasan batin dari seorang pembeli.

Bagi saya selama berkali-laki memasuki area toko moderen masih terasa berat merasakan sapaan tulus kecuali senyum, salam dan sapa sebagai dampak tuntutan standar operasional pelayanan sistem kapitalisasi, mereka pun para petugas terjebak dalam simbiosis mutualisme persaingan dunia pekerjaan.

sumber gambar : google.duniaku.net

No comments:

Post a Comment