Ditengah kemacetan yang melanda berbagai kota besar seperti
Jakarta, Semarang, Surabaya dan kota lainnya, daerah jalur Pantura juga
mempunyai masalah yang sama. Selain sebagai jalur arteri komoditas industri
nasional, jumlah pengguna jalan masyarakat lokal yang turut menambah banyaknya
jumlah kendaraan tiap harinya.
Dari realita kemacetan yang mewabah di kota-kota Pulau Jawa ada
perusahaan transportasi berplat merah yang sibuk melakukan perubahan tiap tahap
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. PT KAI Persero sebuah perusahaan dibidang
transportasi berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kalau ditanya, "Kapan terakhir naik kereta api lokal?",
saya akan menjawab, "Mungkin sekitar 6 bulan yang lalu”. Mengenai jadwal
jalan-jalan via kereta api itupun tidak berani mengatakan jarang, karena yang
namanya jalan-jalan naik kereta malah berbahaya.
"Hahahaha....Lupakan makna kelakar jalan-jalan", untuk
saat ini.
Kereta api Kaligung menjadi pilihan sebagai destinasi tujuan
Semarang. Setelah pembelian tiket berhasil saya selesaikan melalui pembayaran
tunai, langkah saya menuju ruang boarding pass. Petugas verivikasi tiket
mengecek data tiket dengan data identitas penumpang.
"Ini mas tiketnya!", kepada satpam penjaga berpostur tegap tiket saya serahkan.
"Terima kasih, mas! Silakan masuk", ucap satpam
penjaga mempersilakan masuk menuju pintu utama.
Bunyi bel kereta api dari arah barat Stasiun Pekalongan menderu,
peluit panjang terdengar pertanda kereta harus berhenti dan penumpang bisa naik
sesuai nomor kursi yang tercetak di tiket berwarna orange.
Kesan pertama ketika masuk gerbong ada pemandangan menarik yaitu
interior gerbong terlihat masih baru. Cat dinding masih berkilau, kursi yang
dulunya mempunyai formasi 3 dan 2 tempat duduk telah berganti hanya menggunakan
2 formasi tempat duduk berdampingan.
Pada jendela gerbong terdapat seperti gorden berfungsi sebagai penutup kaca
yang bisa buka tutup sesuai keinginan penumpang. Cover tempat duduk berwarna
biru terlihat rapi
Interior Kereta Api Kaligung
Ada rasa penasaran pada bagian enterance atau penghubung antar gerbong sehingga saya tergelitik
ingin mengorek bentuk keadaannya. Dari tempat duduk saya berjalan 5 langkah ke
belakang lalu sampailah pada tempat yang dimaksud.
Bagiaan Enterance atau Penghubung Penumpang
Dari pintu utama gerbong sebagai akses naik turun penumpang
berwarna orange memberikan kesan tegas agar mudah dibedakan dengan warnai
dindingnya. Sedangkan disisi kiri terdapat kamar kecil bagi penumpang beserta
wastafel kecil bulat yang memang desainnya sangat simpel agar tidak memakan
ruang terlalu besar.
Interior Kamar Mandi Kereta Api Kaligung
Terasa cukup saya memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan sebagai masyarakat umum sebagai pengguna jasa layanan transportasi PT KAI Persero. Harapan besar bagi saya agar tidak berhenti melakukan perubahan pelayanan kepada pelanggan serta keadaan atap area parkir kendaraan di stasiun turut diperhatikan mengingat tarif parkir berbeda dengan fasilitas umum lainnya.
No comments:
Post a Comment