Hubungan hati yang terlalu lama
beberapa perasaan mengikat terlebih mengenai keinginan. Waktu terlalu cepat tak
terasa menyita hampir seluruh usia masa pencarian. Tiba-tiba tersadar keadaan
sekitar telah berubah sedang kita masih dalam keadaan yang sama. Apa kita akan
menangisi waktu yang telah berlalu sedangkan kita sudah kadung terus tersenyum
terhadap momen kebersamaan yang telah berlalu.
Kita sama-sama berhenti di
persimpangan untuk melanjutkan atau berhenti lalu berpisah demi kebaikan. Jauh
sebelum berjalan kita telah mengerti terasa jalan ini penuh dengan kesunyian
tanpa ada saling sapa dari orang-orang sekitar. Tersenyum pun terasa enggan
apalagi mengucapkan say hay selamat datang bakal seseorang yang kelak menjadi
satu keluarga. Berbagai macam bentuk masalah tidak urungnya menjadikan penyebab
berpisah, justru malah kita semakin lebih mengerti cara pendewasaan. Ternyata
waktu yang telah berlalu sangat sulit ditinggalkan dan kita melewatinya tidak
sebentar.
Tentang cara untuk berpisah kita belum
pernah menemukan karena kita terperangkap dalam momen keseharian. Dimana
kita berpeluang lebih banyak bertemu minimal bertegur sapa. Ada bayangan kalau
memang benar-benar perpisahan menjadi sebuah suratan, mengubah perasaan akan
terasa lebih berat apalagi usaha untuk melupakan. Kita sama-sama menyadari
tentang rasa memang lahir bukan karena pandangan pertama, melainkan karena
kebersamaan yang setiap hari dipertemukan. Dalam jalan pikiran kita pun tidak
akan sampai hingga sekarang. Kekurangan yang terdapat diantara kita tak pernah tutupi
karena kekurangan tersebut sebagai amunisi alasan saling menyadari dan lebih
saling mengasihi.
Semakin hari rasa sayang semakin nyata
semakin pula rasa khawatir pun terus melanda. Ketakutan terbesar saat
waktu telah memastikan diantara kita
harus merelakan kebahagiaan dengan orang lain. Seiring waktu tersebut bentuk
sayang itu masih ada dan tak merelakan perpisahan terjadi diantara kita. Bayang-bayang
tersebut terus menghantui dengan bertambahnya usia. Sendangkan kita terlalu mesra dipisahkan.
No comments:
Post a Comment