Diantara bentuk dan jenis roti
yang telah marak berkembang dimasyarakat, bakpao masih mempunyai eksistensi
tersendiri bagi penikmatnya. Menurut wikipedia bakpao berasal dari Tionghoa,
Pao itu berati "bungkusan", dan bak itu artinya daging, jadi bakpao
berarti "bungkusan (berisi) daging".
Seiring perkembangannya di
Indonesia isi bakpao mempunyai varian seperti kacang hijau, coklat, strawberi
dan nanas.
Di Pekalongan sendiri bakpao
sering dijumpai pada waktu pagi dan sore hari. Seperti Pak Arwani, yang
berangkat 2 kali dalam seharinya, "Biasanya kalau pagi saya mulai
berangkat jam 05.00 mas dan sorenya jam 14.00 hingga malam", ungkapnya.
Usaha yang digeluti sejak tahun
2002 hingga sekarang telah mengalami banyak jungkir balik. Sempat mengalami
penurunan omset sehingga berganti dengan barang dagangan lain seperti tempura.
Namun, eksistensi tersebut kembali menggeliat karena masyarakat sering
mengkonsumsinya sebagai menu yang cocok untuk sarapan.
Dalam usahanya beliau tidak
sendirian, bersama teman penjaja lainnya mereka mempunyai satu bos yang menjadi
owner dari perusahaan rumah tangga tersebut. "Saya itu mempunyai bos mas,
asalnya dari solo", tegasnya.
Sebenarnya bakpao itu jenis roti
kukus yang sangat sederhana. Berbahan terigu, ragi dan isi kemudian dikukus
hingga matang. Ada alasan Pak Arwani tidak ingin membuka usaha sendiri meski
dia sudah mengetahui baik resep maupun cara membuatnya. Baginya loyalitas kepada
owner menjadi pilihan sebagai jati dirinya.
Obrolan kecil memuat pesan
dipikiran serta tiga bapkpao telah mengganjal di perut sebagai bekal malam.
No comments:
Post a Comment