Thursday 9 February 2017

Nge-blog

Sudah hampir satu tahun ini saya setiap hari berhadapan dengan papan keyboard komputer. Melakukan postingan beberapa tulisan cerita, pemikiran atau rasa iseng menghayati artinya hidup melalui blog. Hadirnya blog di dunia internet semacam kanvas bagi pelukis yang sangat dibutuhkan sebagai media penyampaian karya.

Bagi saya blog ruang kerja kedua setelah kewajiban rutinitas pertama saya bekerja. Waktu yang rada longgar, biasanya malam hari kegiatan mengetik paling asyik dilakukan. Keheningan suasana memberikan suasana kenyamanan bercerita, menemukan kelanjutan antara frasa kalimat bahkan menjadi perenungan saya sebagai manusia.

Anggapan terberat saat disebut sebagai penulis. Meski saya berusaha secara alami seperti air yang mengalir begitu saja. Tidak luput dari komentar dari teman-teman yang menyebutnya saya berorientasi sebagai penulis. Tetap saya berkilah dan menentang secara mentah-mentah pernyataan tersebut. “Jika saya hanya sebatas mengetik dikatakan sebagai penulis maka Anda sudah mensejajarkan dengan sesorang yang mempunyai karya termasyhur dan sekali lagi perlu saya cetak tebal bahwa saya hanya juru ketik selama yang bisa saya lakukan”. Batasan seseorang mengatakan sebagai penulis adalah melahirkan sebuah karya dan berbagai kompetensi pendukung lain sudah satu paket dalam kehidupannya. Sedangkan kegiatan yang saya lakukan hanya sekedar juru ketik didepan netbook sebagai pendayagunaan optimal suatu gadget yang saya punya.

Kegiatan nge-blog ini bisa dilakukan oleh semua orang  yang terpenting membahas mengenai apapun yang bisa menyenangkan diri kita. Misalnya bagi penyuka kegemaran memasak sangat boleh sekali mencatat proses memasak dari menu satu ke menu yang lain. Terlebih yang suka travelling atau jalan-jalan maka aktifitas mencatat kembali dari kronologi awal berangkat, diperjalanan hingga sampai ditempat lokasi wisata. Rentetan kegiatan tersebut bisa dituangkan melalu narasi yang sangat berguna sebagai review sumber destinasi bagi orang lain dalam melakukan tujuan wisata yang sama.

Ada beberapa kesulitan dalam mengawali sebuah paragraf, yang terpenting yaitu mengembangkan sebuah kalimat utama dikembangkan menjadi anak kalimat yang tidak melenceng dari kalimat utama. Jika tema yang diusung postingan misalnya mengenai memasak sedangkan judulnya tentang memasak kepiting maka paragraf pertama diisi tentang pengertian olahan kepiting. Lebih mudah meletakkan kalimat utama diawal paragraf (deduktif), jadi kalimat utamanya yaitu pengertian olahan kepiting diteruskan misalnya penjelasan asal muasal olahan kepiting dan seterusnya berganti tiap paragraf mempunyai satu pemikiran yang diuraikan.

Manfaat dari yang saya rasakan dari kegemaran memposting di halaman blog yaitu mempunyai tantangan disela-sela waktu 24 jam saya harus mampu mengatur kegiatan ini dengan pencapaian minimal 20 postingan dalam satu bulan. Orientasi saya hanya mengoptimalkan kerja pikiran agar tetap berusaha mengembangkan cara berfikir serta mendayagunakan rezeki dalam bentuk netbook agar bisa tetap on fire bekerja memudahkan pekerjaan saya sehari-hari.

Sumber gambar : google.ivandelrio.org

No comments:

Post a Comment