Friday 17 February 2017

Lagu Ibu Ladang Bersimpu

Diantara lagu yang membuat baper tentang cinta, kesedihan bercerita perpisahan tidak bisa menggantikan baper-nya lirik lagu pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Dari beberapa tema lagu berdialektika tentang cinta kasih dalam konteks hubungan horisontal sesama manusia tema ibu mengingatkan perjalanan hidup manusia dari sebelum terlahir di dunia.

Pengaruh terbesar dari lirik lagu tentang ibu yang dibawakan oleh Iwan Fals yang berjudul “ibu”. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu

Dua kalimat pembuka lagu diatas langsung menusuk perasaan betapa jauh perjalanan seorang ibu. Dari mulai permulaan mengandung mengalami perasaan yang tentunya betapa bahagianya kelak akan mempunyai anak. Keadaan perubahan fisik awal kehamilan yang ia rasakan seperti panas dingin, mual hingga muntah tak ubahnya menghalangi segala aktifitas, ia tetap menjadi seorang perempuan seperti biasa.

Beberapa bulan selanjunya perutnya sudah semakin besar, nyawa dikandungannya semakin tua. Berjalan pun tidak seperti semula, harus pelan-pelan terkadang kedua tangannya kembali mengusap usap perut sembari berkata “Kamu tetap sehat ya nak di kandungan ibu”. Pergerakan buah hati semakin terasa melewati hari sebagai tanda sebentar lagi ia akan hadir di dunia.

Detik detik puncak kenikmatan seoerang ibu, menikmati awal kelahiran yang diliputi bermacam-macam perasaan rasa sakit mendera, nyeri perut yang hebat, menanti kebahagiaan perjuangan selama 9 bulan  bercampur aduk dalam masa persalinan.

Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tampak kaki penuh darah penuh nanah

“Oh, ibu maafkan aku yang pernah membentakmu”.
Setelah masa persalinan berakhir, masa selanjutnya memberi air susu kepada buah hati. Rasa lemas lunglai kembali ceria melihat mata buah hati yang masih tertutup enggan membuka karena dunia ini masih terasa asing baginya. Lalu ibu berada disampingnya kemudian didekapnya erat penuh kasih sayang.
Secara tiba-tiba naluri ibu seperti sifat-sifat malaikat benar-benar diberikan dari Tuhan sebagai cara-Nya memelihara ciptaan meskipun dia tak mempunyai daya. Hasrat tunduk patuh memelihara buah hati karena hanya ibu yang bisa merasakan tentang pengorbanan yang tidak singkat.

Kemudian buah hati itu menangis tersedu-sedu sebagai cara meminta sesuatu yang ia butuhkan yaitu kasih sayang dari rahimnya. Bentuk fisik kebutuhan itu adalah air susu, namun tidak hanya itu, buah hati membutuhkan kenyamanan sesuatu yang pernah ada dalam lingkungan sebelum ia datang dunia. Belaian kasih sayang dan perhatian seorang ibu, maka keteritkatan perasaan ini tak pernah dipungkiri oleh seorang ibu.

Seperti udara kasih yang kau berikan
Tak mampu ku membalas...Ibu


Kegiatan pagi menjadi siang, siang menjadi malam dan malam menjadi pagi seterusnya selama beberapa bulan hingga sang buah menjadi balita. Menemai keadaan lapar, menangis, tidur, buang air dan terjaga dalam keadaan apapun. Memang benar kasih sayang itu seperti udara yang terus berada di lingkungan manusia dari semenjak manusia lahir, berjalan, bekerja, berkarya, beristirahat, berwisata dan tidak terbatas.



No comments:

Post a Comment