Saturday 30 July 2016

Elingo Asalmu

Elingo dari kata “eling” atau ingat, akhiran huruf “o” mempunyai makna sebuah perintah. Sehingga kata Elingo mempunyai arti memerintahkan mengingat sesuatu. Kata “asal” menurut KBBI berarti  keadaan (tempat, wujud, rupa, dan sebagainya) atau  pangkal dari  permulaan. Gabungan dua kata mempunyai makna yang belum jelas apabila belum diikuti kata baik sebelumnya maupun sesudahnya. Sehingga makna tersebut bisa dimaknai berbagai macam tergantung pokok pembahasan yang mengikutinya.

Tidak bermaksud menyudutkan atau menggurui atas perilaku sesorang karena aktifitas menulis dengan hasil tulisan ataupun karya tulis lebih sebagai bahan instropeksi bagi khususnya penulisnya.  Dengan menulis seakan terus  diingatkan atas semua yang ditulis, jika yang ditulis sebagai kekurangannya maka disaat kembali membaca dirinya atas kekurangannya sedini mungkin akan memperbaikinya. Sedangkan apabila menuliskan kelebihannya bukan berarti akan memamerkan melainkan menunjukkan satu tetesan dari lautan kelebihan yang dimiliki oleh-Nya.

Kembali lagi ke masalah elingo asalmu, lebih menekankan sebagai pengingat keberadaan manusia yang dalam hitungan detik sangat lupa dengan keadaan. Disisi lain manusia sebenarnya sangat mudah untuk mengingat dengan menggunakan hati dan pikiran. Dua sejoli yang tidak terpisahkan menjadi motor penggerak nilai kejiwaan sesorang. Modal penentu tingkah laku manusia tergantung dari keberadaan motor jiwa, jika itu ada kesalahan ataupun kerusakan salah satu diantara keduanya juga akan mempengaruhi perbuatan manusia.

Keinginan memberikan sesuatu kepada sesamanya, secara  fungsi dari panca indra hal yang pertama merespon adalah mata yang bisa melihat kesulitan dari orang lain. Dilanjutkan memproses dalam pikirannya dengan segala macam pertanyaan, seperti dengan menggunakan apa menolongnya serta bagaimana cara menolongnya dan lain sebagainya. Letak fungsi hati manusia menekankan asas rasa kerelaan menolong dengtan tulus niat ikhlas sebagai penghambaan yang mendasar kepada Tuhannya. Apabila hatinya mengalami kegoyahan maka pemberian tersebut kurang menjadi dasar batin hubungan spiritual yang seharusnya selalu ada atau bahkan menjadi kewajiban.

Elingo asalmu pengingat hati dan pikiran tentang kejadian fisik manusia.
Maka tidak pantaslah bagi manusia berbangga atas keadaan fisik yang dimilikinya. Ketampanan, keanggunan, kecantikan atau kemolekan manusia lain halnya sebagai zat yang sangat menjijikan. Cairan yang tidak berharga dibandingkan dengan asal muasal dari ayam yang berupa telur bagi kemanfaatan manusia. Lantas manusia lupa berjalan dengan rasa kesombongan menganggap keberadaannya wujud sesuatu yang bernilai tinggi dihadapan manusia. 

Elingo asalmu pengingat hati dan pikiran tentang tugas manusia.
Tuhan memberikan tugas manusia ke dunia untuk memperbaiki akhlak serta beribadah kepada-Nya. Mengingatkan kepada manusia memperbaiki akhlak, sangat erat kaitannya manusia sangat rentan terhadap kesalahan dari perbuatan fisik maupun hati. Kesalahan manusia dari perbuatan fisik lebih mudah dideteksi dan dihindari meskipun pencapaiannya memerlukan pengorbanan. Sedangkan kesalahan yang ditimbulkan dari hati lebih sangat kecil dan sangat halus. Manusia tidak merasa sama sekali bahwa yang dirasakan dihatinya merupakan kesalahan kepada Tuhannya misalkan syirik,  rasa iri, dengki, hasut dan lain sebagainya.

Pergeseran “lupa” tentang tugas manusia bisa berdasarkan kontak hati dari mengingat Tuhannya. Beribadah wajib salah satunya sebagai sarana mengingat kembali hubungan manusia kepada Tuhan. Makna spiritual sebagai hamba yang lupa, maka kita wajib mengingat tujuan mulia tentang tugas manusia yaitu bermakna perbaikan kehidupan selanjutnya.

Elingo asalmu pengingat hati dan pikiran tentang asal keluarga.
Orang tua berperan sangat besar terhadap kehidupan seseorang. Tuhan tidak membedakan cara memperlakukan orang tua tergantung fisik seseorang. Setiap orang baik kaya ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan, anak-anak maupun dewasa wajib menghormati orang tua yang telah membesarkannya menurut kemampuannya. Kesungguhan serta ketulusan bakti seorang anak akan lebih menentramkan jiwa lebih dari pemberian materi dengan kesombongan. Setinggi pangkat sesorang kewajiban bersimpu kepada orang tua menjadikan rasa rendah hati dalam hatinya.

Kejadian fisik, tugas dan asal keluarga manusia yang sering lupa tentunya masih masih banyak lagi hubungan lain  berkelanjutan seiring perkembangan manusia dengan hingar bingar kehebohan dunia. Menyadari kesalahan manusia akan mampu menumbuhkan rasa memperbaiki akan lebih baik dibandingan dengan menyadari kebenaran manusia yang memaksa manusia untuk meyakini kebenarannya.


                                          foto : google

No comments:

Post a Comment