Sejauh
saya menjadi manusia pengalaman hidup melihat detik-detik kematian sangat menakutkan. Gerbang diantara dunia dan
alam barzah yang setiap manusia akan mengalaminyaa. Kalau berprofesi sebagai
perawat, keadaan ini paling tidak hampir setiap minggu mengalaminya. Saking
seringnya ada teman saya yang bebal terhadap apa yang disebut dengan sakaratul
maut.
Baik
calon jenazah merasakan keadaan dirinya saat malaikat maut datang menjemputnya.
Saat itu hanya keadaan pasrah menyelimuti ruang dan pikirannya, mungkin itu
yang ia rasakan. Sejauh ini jujur saja masih merinding melihat perihal kejadian
tersebut. Pernah satu kali saya membantu menyiapkan jenazah dari rumah sakit
mau dibawa pulang ke rumah duka pun sampai sekarang masih terngiang.
Ternyata
ketakutan itu sering muncul dalam benak saya. Kata Pak Kyai kalau nyawa hampir
akan dicabut kita sendiri seakan-akan melihat malaikan yang datang menjemput
kita. Wah, saya ndak kebanyang betapa takutnya kalau benar-benar kematian itu
datang. Yang menjadi masalah untuk saat ini adalah mempersiapkan bekal menuju
kesana, bisa jadi itu prioritas utama. Disisi lain kita pergi meninggalkan
keadaan dunia namun pada dasarnya kita kembali ke Maha Pencipta.
No comments:
Post a Comment