Memang yang
mendadak justru akan dipertemukan tentang kejadian tak terduga. Seperti ajakan
dari Mas Edy Wae menyambangi warung jahe susu khas Desa Padek Kecamatan
Ulujami.
Disepanjang jalan
menuju TKP teringat ada teman yang juga bertempat tinggal berdekatan. Yaitu Mas
Imam Santoso yang belum lama ini bertemu dengan Bu dr. Ni Lin beserta suaminya
juga masih menikmati paduan jahe, gula merah dan sereh.
Tanpa ba bi bu, pesan melalui whatsapp terkirim agar bisa bersua
bersama. Balasan pesan tersebut langsung mengiyakan dan ternyata memang ada
rencana tujuan ke sana.
Dibalik warung sederhana berdinding bambu ternyata menghasilkan
minuman susu jahe yang bisa membuat rasa kangen tak terkira. Satu gelas
dinikmati masih terlalu manis kemudian ditambah lagi air panas yang disediakan
gratis di atas meja. Bersama camilan kacang rebus yang berasa anyep (tidak
manis) menetralisir mulut agar selera obrolan semakin hangat.
Meski minuman jahe susu berkali-kali ditambahkan air panas, rasa
pedas jahenya tetap terasa. Apalagi daun sereh yang berjejer melingkar ketika diminum
khas wanginya kian terasa. Sedangkan jahe tumbukan yang memenuhi 2/3 gelas
besar mungkin ini yang membuat rasa pedasnya bertahan.
Semakin malam layaknya warung susu jahe biasanya, berdatangan
dengan menu utama yang sama. Bersanding bersama kearifan dialek lokal
masyarakat ulujami menjadi pertemuan yang saling mengakrabkan.
No comments:
Post a Comment