Monday, 26 June 2017

Pemuda di H-2

Menjelang hari lebaran jalanan kampung dibanjiri pengendara motor berseliweran. Ada wajah-wajah baru yang semakin tidak mengenal. Anak dahulu yang seumuran SD sekarang sudah bergaya rambut jambul klimis sedang dikanan kirinya dipapras 1 cm model undercut melaju kencang mengendari sepeda motor

Sesekali mampir ke warung sekedar membeli rokok dan mengisi bensin. "Rokok satu bungkus bang, bensinnya satu liter berapaan?", tanya pemuda belasan tahun kepada bapak-bapak penjaga warung.

"Bensin kaleh rokok pas sedoyo selangkung mas", jawab bapak sembari mengembalikan botol bensin ke dalam rak. Rupanya sampai saat ini bapaknya belum ngeh dengan pemuda mudikers yang baru sampai kampung halamannya.
"Waduh bang, gue kagak tahu selangkung, jangan pakai bahasa jawa deh gue kagak ngerti maksudnya!", balas pemuda itu dengan nada sedikit kecewa.

"Oh...iyaa mas...mas maaf totalnya dua puluh lima ribu pas", tingkas bapak meralat jawabannya
"Lhaaa....gitu donk bang, pakai bahasa itu yang mudah dipahami!", pinta pemuda sembari memberikan uang baru 20 dan 5 ribuan.
"Ohh nggeh Mas...Ngapunten...Eh salah...oya Mas, bapak minta maaf sebelumnya", jawab bapak sesekali tersenyum terpukau melihat anak jaman sekarang.

Setelah pemuda itu meninggalkan warung, dalam hati bapak ini bergumam, apa saya harus merantau juga ya biar bisa memahami Bahasa Indonesia?

No comments:

Post a Comment