Tuesday, 20 June 2017

Kehangatan Angkringan


Setelah gerimis saya masih saja ngobrol asyik bareng Pak satpam bank ternama di Pekalongan. Lantai masjid yang agak dingin langsung meresap sampai pantat karena saya hanya memakai sarung dan saya dobeli celana pendek namun rasanya tetap saja menusuk sampai ke ubun-ubun. Bahasan utamanya dari bapak-bapak tentang anaknya masih ada kegalauan mendalam kala itu belum yakin sepenuhnya tentang jurusan pilihan anaknya.

Ada beberapa jurusan yang akan dipilih namun pada pilihan terakhir mendengar ucapan mengenai Jurusan Kesehatan Masyarakat wajahnya langsung memucat meragukan eksistensi saat bersaing mendapatkan lowongan pekerjaan. “Kalau saya disuruh berpendapat saya ndak bisa menjamin pak mengenai kelanjutan masalah kariernya, lowongan pekerjaan untuk sesuai dengan ijazahnya ya gampang-gampang susah”, tukas saya berkomentar

Suasana serius terpecah disaat seorang laki-laki datang bersama anak yang biasa menemaninya berdagang. Dengan membawa bungkusan kue pukis mengatakan bahwa ini untuk jama’ah masjid. Wajah anak SD itu terasa polos menirukan percakapan perintah dari ayahnya sedang sebelumnya terlihat satu percakapan semenjak sampai di halaman masjid.  Saya mengenali laki-laki tersebut, beliau adalah penjual pukis dekat rumah saya. Bersama sepeda bututnya beliau berpamitan pulang. 

Saya sempat menghentikan percakapan dengan Pak Satpam, lantas kue yang berada di tangan saya langsung saya serahkan kepada jama’ah yang kala itu sedang memulai untuk tadarusan. Nampaknya masih saja ingin melanjutkan obrolan hangat karena Pak Satpam masih saja duduk disamping pintu menghadap ke selatan meski jama’ah lainnya sudah berlalu lalang pulang meninggalkan masjid. 

“Ya memang begitu pak keadaannya untuk keadaan pendidikan di negara kita. Tiap tahun masing-masing jurusan mengeluarkan ribuan mahasiswa namun kembali lagi beradu usaha dan nasib pencari kerja”, saya melanjutkan obrolan lagi dan duduk bersila dihadapnya.

Kembali lagi semuanya tergantung terhadap nasib yang akan terjadi. Saya memberikan tanggapan lain disela-sela obrolan dengan Pak Satpam. Malam itu ada dua pelajaran yang saya temukan dari sumber berbeda dan cara hidup yang berbeda pula.


No comments:

Post a Comment