Seperti janjiku
kepadamu waktu kemarin
Pagi ini aku
menjemputmu dalam cinta
Langkahku terhenti
tiba-tiba disaat waktu telah berujar
Semalam atas sesuatu
yang terjadi
Aku mendengar tentang
kabarmu
Disaat semuanya tidak
seperti biasa
Lalu aku kirimkan
pesan-pesan perhatian
Sebagai rasa iba dan
sayangku kepadamu
Waktu pun menjawab
semuanya
Tidak seperti
biasanya pesan itu terbalas
Berkali-kali aku
melihat layar ponsel
Aku keluar masuk ke kamarku
tidak ada
Bunyi apapun yang
terdengar dan aku berharap
Jika itu memang
terdengar bunyi pemberitahuan
Itu adalah jawaban
dari kamu
Sampai suatu saat
bunyi itu terdengar
Bagitu bahagianya karena
aku yakin
Bahwa itu pesan
sebagai tanda
Besok kita akan bertemu
berjalan bersama
Pesan itu aku baca
perlahan
Bahasa pesan itu
bukan tulisan mesra dari kamu
“Tidak usah
diingatkan karena sudah ada keluarga”
Bagitu kiranya aku
terima dari pertanyaanku
Atas keingintahuaan
ku tentang makan malammu
Bukan karena aku
berlebihan tentang caraku
Melainkan bagiku itu
semua tentang ketulusan
Karena aku ingin
belajar mencintaimu
Melalui hal terkecil
yang bagi orang lain
Tidaklah penting
bahkan tidaklah perlu
Hati ku pun sedih
saat setelah pesan itu aku baca
Harapan dari keluarga
mati pupus
Sudah tanda itu
sebagai awal kebencian
Terhadap hubungan
yang terjalin begitu lama
Antara aku dan kamu
No comments:
Post a Comment