Thursday, 12 January 2017

Pesan Sebagai Tanda

Seperti janjiku kepadamu waktu kemarin
Pagi ini aku menjemputmu dalam cinta
Langkahku terhenti tiba-tiba disaat waktu telah berujar
Semalam atas sesuatu yang terjadi

Aku mendengar tentang kabarmu
Disaat semuanya tidak seperti biasa
Lalu aku kirimkan pesan-pesan perhatian
Sebagai rasa iba dan sayangku kepadamu

Waktu pun menjawab semuanya
Tidak seperti biasanya pesan itu terbalas
Berkali-kali aku melihat layar ponsel
Aku keluar masuk ke kamarku tidak ada
Bunyi apapun yang terdengar dan aku berharap
Jika itu memang terdengar bunyi pemberitahuan
Itu adalah jawaban dari kamu

Sampai suatu saat bunyi itu terdengar
Bagitu bahagianya karena aku yakin
Bahwa itu pesan sebagai tanda
Besok kita akan bertemu berjalan bersama
Pesan itu aku baca perlahan
Bahasa pesan itu bukan tulisan mesra dari kamu
“Tidak usah diingatkan karena sudah ada keluarga”
Bagitu kiranya aku terima dari pertanyaanku
Atas keingintahuaan ku tentang makan malammu
Bukan karena aku berlebihan tentang caraku
Melainkan bagiku itu semua tentang ketulusan
Karena aku ingin belajar mencintaimu
Melalui hal terkecil yang bagi orang lain
Tidaklah penting bahkan tidaklah perlu

Hati ku pun sedih saat setelah pesan itu aku baca
Harapan dari keluarga mati pupus
Sudah tanda itu sebagai awal kebencian
Terhadap hubungan yang terjalin begitu lama

Antara aku dan kamu

No comments:

Post a Comment