Terlalu muluk-muluk omonganku ini biarkan mengudara seperti
cairan alkohol 70% tumpah di lantai lalu dibiarkan menguap begitu saja. Hidup
di dunia dengan kemulukan maka tidak ada salahnya menghadapi dengan kemulukan
hakiki yang menghadirkan hidup itu dibuat lebih enjoy bahkan melupakan tethek
bengek berkutat urusan dunia yang tiada habisnya. Tampaknya kalimat
tersebut belum sampai kepada mereka yang merasakan putus cinta, cinta tak
direstui, cinta kalah modal, perceraian dan apapun karena cinta kepada lawan
jenis termasuk mencari pasangan hidup
yang sebenarnya.
Bagi orang yang sedang jatuh cinta,
perasaan itu nomor pertama diantara
omongan orang lain berupa nasihat yang bisa menenangkan terlebih jika terjadi
permasalahan. Pikirannya keluar dari batas nilai kesadaran manusia, yang tidak
akan kuat merasakan rasa sakit hati tersayat perih. Rasa perih membebani mental
merasakan harga diri bagi yang direndahkan atau tidak mampu memberikan segala
sesuatu diluar batasan kemampuannya. Seakan tiada jalan keluar untuk bisa
menguraikan segala permasalahan. Mengerti dan menyadari bahwa semuanya adalah
proses jalan hidup yang jarus dijalani, pun terasa sangatlah sulit. Pada akhirnya
pemikiran jalan pintas bagi dirinya akan bisa menjawab semuanya.
Bagi yang sudah mengalami indahnya
malam pertama dan bulan madu bersama pasangannya begitu mengesannya selanjutnya
terserah Anda. Layaknya iklan sebuah
deodorant memang begitu adanya kesan pertama itu begitu menggoda, dari
sesuatu yang belum pernah menjadi pernah bahkan keseringan membuat yang luar
biasa menjadi biasa. Mereka yang menikah dengan segala problematika ruang
kehidupan di samudra waktu pernikahan sampai keduanya berhenti karena kematian
yang memisahkan.
Ternyata tidak begitu sampai mengarungi samudera disaat
menit-menit mengenal seorang nahkoda haruslah berujung perceraian. Terlalu
banyak dari cerita-cerita dari mereka yang menjalaninya. Tidak usah membahas
mengenai penyebabnya, namun diantara manisnya sebuah hubungan dari sekian
kenikmatan dunia harus berujung kepada perpisahan. Jawabannya sangat singkat, “Itu
sudah menjadi keputusan kita bersama untuk mengakhiri hubungan pernikahan”.
Terasa gampang memutuskan sebagaimana meremehkan keputusan Tuhan untuk menyatukan
mereka.
Diantara perpisahan dari setiap
hubungan baik pra nikah ataupun paska nikah salah satunya ada
menorehkan luka yang tidak akan pernah hilang. Luka itu terus bersemayam membekas
dalam ruang perasaan hati manusia. Lebih menyakitkan lagi apabila perasaan
cinta itu masih ada tak pernah padam meski luka itu kembali teringat diantara
melihat kebahagiaan pasangannya dengan orang lain. Maka luangkanlah sejenak
bahwa hidup itu tidak lebih dari 200 tahun yang sebentar lagi akan mengubah
keadaan manusia yang begitu cepat.
Sesuatu yang berharga adalah waktu yang diberikan kita disaat harus mengingat kembali ujung dari perjalanan hidup menuju kesejatian. Tuhan akan menghidupkan manusia dan mereka akan memperoleh dari beberapa balasan atas tingkahnya. Biarkan rasa sakit yang diderita berujung sebuah keridhoan Tuhan agar membangun sebuah istana orang yang kita cintai di samping istana kita sebagai tetangga.
Sesuatu yang berharga adalah waktu yang diberikan kita disaat harus mengingat kembali ujung dari perjalanan hidup menuju kesejatian. Tuhan akan menghidupkan manusia dan mereka akan memperoleh dari beberapa balasan atas tingkahnya. Biarkan rasa sakit yang diderita berujung sebuah keridhoan Tuhan agar membangun sebuah istana orang yang kita cintai di samping istana kita sebagai tetangga.
No comments:
Post a Comment