Wednesday 21 February 2018

Yang Sabar ya Kung!

Semalam ada teman datang dari Jakarta. Namanya Jangkung, pastinya ini bukan nama sebenarnya. Jangkung teman main waktu SMA saya dulu. Sudah 3 tahun ini Jangkung tiba-tiba menghilang. Kontaknya pun tak pernah memberikan kabar. Seperti kejutan yang bagi saya tadi malam hape blackberry di atas meja tiba-tiba berdering.  
“Ya Halo,”
“Iyo, posisi neng endi Mas?”
“Lagi macul, meh rene pok?”
“Ya wes rene bae, kebetulan kene sepi”
“Tak rono enteni ya”
“Oke”

Gusti itu memang Maha Pandai merencanakan serta Maha Memudahkan. Tak seperti biasanya. keadaan sawah yang sedang aku paculi semalam terasa aman, tanaman masih terairi air hujan. Bongkahan tanah di sawah sudah tidak perlu dirapikan. Saya masih bisa bernafas panjang, menunggu Jangkung sambil sesekali nyeruput wedhang jahe yang baru beli di angkringan dekat sawah. Hape blackberry pun berdering kembali untuk kedua kalinya.

“Halo, Kung”
“Mas, aku wes tekan loby”
“Yoh, maju sitik njuk langsung mudhun tangga”
“Maju neng endi?”
“Masuk bae arah lurus, iki aku yo tak munggah”
“Ya wes, aku iki wes maju”
“Lha iki aku wes weruh kowe”
“Tuut...tuuut....tuut....tut....”

Jangkung berjalan menuju ke tempat yang biasa saya duduk sekedar beristirahat sejenak. Obrolan awal itu menanyakan kabar masing-masing dan kesibukan teman. Berlanjut kepada curhatan kesibukannya bersama keluarga yang sedang di uji mendekat kepada Sang Pencipta berupa sakit yang telah di derita kakak kandungnya, yang sabar ya Kung!

No comments:

Post a Comment