Wednesday 28 February 2018

Angkringan Need For Sego Kucing

Kalau Sampeyan ini kebetulan singgah di Pekalongan dan juga suka kuliner, terasa kurang lengkap kalau belum mencicipi makanan khas angkringan. Sebagai masyarakat ‘Ngkalongan angkringan ini  mulai dilirik oleh pengusaha dari Klaten kurang lebih sekitar pada tahun 2014. Meskipun tergolong warga baru dalam deretan kuliner, ternyata tiap malam angkringan ini tidak sepi pelanggan. Rata-rata  sih dari anak-anak muda yang gemar ngobrol bareng teman-temannya dengan tarif ekonomis dibandingkan dengan harus nongkrong di warung biasanya.

Biasanya angkringan dapat dijumpai di pinggir jalan dengan bentuk tenda tertutup hingga ke bagian bawah. Penerangan angkringan menggunakan lampu teplok bersumbu, yang berbahan bakar minyak tanah. Terasa remang-remang, gaes!. Yap! memang benar tema angkringan ini layaknya warung rakyat wong cilik yang tidak lepas dari nuansa tradisional Jawa.

Selain penerangan yang masih menggakan lampu teplok, tungku arang merupakan ciri khas angkringan berguna untuk merebus 3 ceret yang berisi air. Meskipun menggunakan arang, panasnya bukan main lho, gaes!. Coba saja Sampeyan duduk pas di depan ceret ini, panasnya langsung bisa dirasakan sampai ke wajah. Memang gerobak angkringan pada bagian arang ini dilapasi  lembaran seng agar tidak membakar bahan lain yang terbuat dari kayu.

Menu makanan berupa sego kucing dan minuman jahe susu adalah menu wajib yang hampir ada disetiap angkringan. Bentuk nasinya sudah dibungkus dengan kertas dengan ukuran nasi sangat sedikit kurang lebih 4-5 sendok makan beserta masing-masing lauknya. Nanti Sampeyan bisa memilih menu yang tersedia seperti teri (ikan kecil), oreg-oreg tempe, mie goreng dan lainnya. Sedangkan minuman jahe susu tidak lepas dari kreatifnya para pedagang angkringan. Konon awal mulanya sih hanya wedhang jahe namun karena pelanggan meminta varian tambahan susu, akhirnya jahe susu ini sudah menjadi trade mark dari angkringan.

Rata-rata mereka yang datang ke angkringan lebih lama ngobrolnya dibanding dengan menyantap menu makanan yang tersedia. Tahu bacem erat sangat mempunyai estetika khas makanan jawa bentuknya coklat kehitam-hitaman manis ketika dimakan. Faedah tersendiri saya meyakini pada prinsipnya bentuk luar dari sesuatu bisa sangat beda dengan rasa yang bisa dihadirkan salah satunya contohnya makanan satu ini. Selanjutnya sate kerang dan sate burung puyuh lebih panut karena bentuknya kecil-kecil dan lebih simpel ketika dijadikan bentuk satu tusuk. Apalagi ada angkringan yang mau bakarin lalu diberi sambal kecap maka ada kesan makan sate layaknya para bos. Ternyata sangat simpel menikmati hidup meskipun hanya kesan saja mereka bisa haha hihi ngerokok sambil paarrr poorr dan angkringan salah satu bagian hidup mereka.


No comments:

Post a Comment