Merupakan minuman khas Yogyakarta
yang terdiri dari berbagai rempah-rempah diantaranya jahe, kayu manis, kayu
secang, cengkeh, pala, daun teh hijau, daun sirsak dan daun sereh.
Cita rasa khas minuman pedas dan
harum melekat diantara uap saat setelah disajikan dalam bentuk minuman hangat.
Selain sangat cocok sebagai penghangat tubuh, minuman ini mempunyai nilai
pelestarian budaya. Konon di zaman keraajaan wedhang uwuh sering disajikan di
istana kerajaan.
Kata uwuh berarti
"sampah", percampuran dari berbagai rempah menjadi satu minuman.
Secara bentuk memang banyak sekali ragamnya. Dari mulai akar, batang, daun
semua melebur memberi manfaatnya.
Dari sini dapat di urai mengenai
penggunaan kata sampah yang mengalami penurunan nilai berkonotasi negatif.
Makna sampah akan hilang bagi mereka yang mengetahui cara memperlakukannya.
Budaya jawa sangat menghormati
sampah karena tidak ada satupun yang tidak berguna dan Dia sebaik-baiknya
Pencipta.
No comments:
Post a Comment