Tuesday, 22 November 2016

“Kulo Sinau Kaleh Sampeyan, Mas!”

Judul dari berbahasa Jawa, Apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia kurang lebihnya “Saya belajar sesuatu dari Anda”. Penggunaan judul benggunakan Bahasa Jawa bertujuan agar penyatuan ruh antara gambar isi yang akan disampikan lebih terasa.


Terlihat seorang pemuda pengendara (kusir) andong (alat transportasi yogyakarta) yang mengenakan tutup kepala yang berupa blangkon dan baju yang dikenakan berkerah shanghai  dengan empat saku pada bagian depan. Pemandangan ini diambil dari komplek sekitaran Jalan Malioboro Yogyakarta.

Dari jarak 15 meter foto tersebut Saya ambil, dari durasi lama pengambilan kurang lebih 5 menit. Pemilihan pose yang tepat membuat kepuasan secara pribadi, selain itu pengambilan spot agar bisa memberikan manfaat terutama bagi Saya agar bisa mengambil kebaikan dari obyek tersebut.

Suasana jalanan masih lengang memang dari sekian obyek yang paling menarik adalah beliau pemuda yang menginspirasi Saya menyambut pagi di Yogyakarta. Saya tidak menyempatkan membuka sedikit obrolan, serasa kurang pantas akan hal itu bisa mengganggu kegiatan persiapan mulai mengkondisikan dokar untuk bekerja.  

Mata pemuda ini begitu tajam tertuju pada bagian badan dokar kemudian membersihkan debu yang menempel pada bagian-bagiannya. Waktu luang pagi itu memang benar-benar dia habiskan, sebagai kegiatan persiapan yang menurut Saya dia tipikal pemuda bersungguh-sungguh dalam pekerjaan. Bunyi peluit Pak Polisi di jalan seberang bak sebagai menjadi suara latar sabagai tanda pengatur lalu lintas jalan dan dia sadari sebagai unsur didalamnya.


Ibarat sebuah sistem dia menjalankan sesuatu menurut protap tanpa harus ada selembaran kertas disisi kemudi dan dia bertindak sebagai mana mestinya sebuah aturan. Penilaian tersebut Saya ambil tatkala pemuda ini mengecek komponen bagian bawah dokar yang secara bagian Saya sendiri kurang begitu jelas karena memang jaraknya cukup jauh darinya. Asumsi Saya pada bagian belakang dokar terdapat bagian berupa stok makanan kuda dan berbagai komponen penggerak bagian as roda. Sepertinya Saya terus tertegun hampir saja kehilangan spot foto di momen terbaik itu.

Masih belum tersadar kamera disaat dia kembali berdiri kemudian membersihkan lampu dokar berbahan logam kuningan disebelah kiri badan dokar.  Nilai estetika seni dokar salah satunya dari keunikan lampu penerangan meski secara fungsi akan digunakan pada malam hari, tak luput diperhatikan kebersihannya oleh pemuda ini. Semakin jelas etikad kesungguhannya bekerja.


Meski tidak sempat menggali lebih dalam tentang identitas ataupun informasi lainnya terasa Saya sudah menemukan kebaikan yang tentunya membuat Saya berdecak kagum dibuatnya. Meskipun tergolong masih muda mempunyai tanggung jawab baik secara elektabilitas maupun kapasitas sebagai kusir yang patut dicontoh keberadaannya. Menjalankan aktifitas bekerja di jalan raya sudah standby jam 06.20, tentunya sebelum jam tersebut banyak sekali aktifias yang harus dijalankan. Selain mempersiapkan kebersihan bagi dirinya, dia juga harus mempersiapkan kuda dari kandangnya dari membersihkan kandang hingga memberi makan. Tentunya waktu tersebut tidaklah singkat dan apabila dia terlambat bangun tidur pastinya akan mempengaruhi kualitas pekerjaannya.

Tanggung jawab atas pekerjaan, termasuk mengenai persiapan sebelum bekerja mulai diusahakan, secara detail mengenai masalah keselamatan bagi penumpang serta kebersihan menjadi prioritas utama. Secara prosedural kebiasaan dia sudah berusaha melakukan, terlebih secara tertulis mungkin tidak ada protapnya, namun secara praktek dia konsisten terhadap hal-hal yang dilakukan sebelum memulai pekerjaan. Sangat patut ditiru bukan banyaknya peraturan yang dikedapankan melainkan kebiasaan yang sesuai aturan yang berusaha dia lakukan.

No comments:

Post a Comment