Sudah
hampir satu bulan jalanku sendiri
menghempas
waktu hingga ujung hari
Jalan
keramaian yang tertata tiap pagi dan sore
Biar
tak kan kutengok keindahan bunga
Jalan
ini lurus diam seraya memilu
Memalingkan
kenyataan seribu sendu
Ah,
itu cuman sementara
Kata
batu disamping pohon cemara gedung hijau itu
Oh
silakan kau menilaiku seperti itu
Diam
bukan berarti tak peduli
Atau
karena tidak lagi mempunyai hati
Oh
layukah disaat kaki ini terus menjauh pergi
Jangan
biarkan semua itu terjadi
Embun
yang terus menetes bukan tangis sedih
Harapan
hidup seperti sejuknya embun membasahi
Layukan
dirimu dalam harapan tangis meminta
Suatu
saat kehidupan akan terbina bersama
Entah
dikehidupan lain adanya
No comments:
Post a Comment