Friday, 11 November 2016

Bunga Kian Layu

Sudah hampir satu bulan jalanku sendiri
menghempas waktu hingga ujung hari
Jalan keramaian yang tertata tiap pagi dan sore
Biar tak kan kutengok keindahan bunga
Jalan ini lurus diam seraya memilu
Memalingkan kenyataan seribu sendu
Ah, itu cuman sementara
Kata batu disamping pohon cemara gedung hijau itu
Oh silakan kau menilaiku seperti itu
Diam bukan berarti tak peduli
Atau karena tidak lagi mempunyai hati
Oh layukah disaat kaki ini terus menjauh pergi
Jangan biarkan semua itu terjadi
Embun yang terus menetes bukan tangis sedih  
Harapan hidup seperti sejuknya embun membasahi
Layukan dirimu dalam harapan tangis meminta
Suatu saat kehidupan akan terbina bersama
Entah dikehidupan lain adanya

No comments:

Post a Comment