Tentunya hari ini sangat
membahagiakan bagi profesi seorang guru. Berbagai ucapan kata selamat atas hari
jadi terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat. Bagi masyarakat sampai
saat ini masih melekat sebutan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa".
Predikat pahlawan masih tersirat
dari sebutan penduduk desa dengan menyebut profesi guru sebagai subyek
panggilan.
Acap kali Saya menjumpai sapaan
polos dari wali murid yang kebetulan bertemu di warung dengan seorang guru,
"Ngucali sarapan....Pak Guru?",ujar seorang separuh baya dengan gaya
pakaian ala penduduk desa.
Meski wali murid ini usianya
lebih tua terkesan ada rasa begitu hormat mendalam kepada profesi seorang guru.
Sifat penghormatan ini melekat bagi guru karena penduduk desa menyadari
kekurangan mereka kemudian, menitipkan anak-anaknya untuk di berikan pendidikan
yang kelak menjadi manusia berguna.
Saya memang sempat
"kepincut" dengan profesi mulia ini. Sebuah latar belakang seorang
teristimewa yaitu ibu kandung Saya sendiri yang mempunyai profesi sebagai guru.
Bisa jadi keadaan ini menjadi motivasi untuk meniru, bahkan akan lebih mudah
belajar privat kepada beliau mengenai teknik mendidik, mengasuh, atau menguasai
kepribadian siswa.
Pada akhirnya Saya pun harus
berdamai dengan keadaan. Damai tersebut menjadikan Saya menyadari bahwa
menikmati hidup itu akan lebih indah. Saat itu pula Allah SWT menempatkan
kedamaian menjadi profesi lain yang bagi Saya menuntut untuk tiap hari belajar
melayani orang lain.
Ternyata memberikan pendidikan
kepada orang lain tidaklah mudah. Pada prinsipnya mendidik itu bukan menjadi
lebih pandai. Akan tetapi merubah tatanan kepribadian lebih baik dari sebelum
dididik. Pola kecerdasan atau kepandaian banyak sekali faktor yang melatar
belakanginya. Menanamkan rasa kesungguhan dalam bidang apapun insyaAllah akan
menuai hasil yang tentunya itu bukan ranahnya manusia, untuk menentukan.
Meski keinginan menjadi profesi
guru itu, dulu pernah ada saat ini Saya masih memberikan rasa hormat kepada
jasa-jasa beliau terutama ibu Saya sendiri.
Selamat Hari Guru, 25 November
2016
No comments:
Post a Comment