Hijau
belantara diujung selatan
Ku
pandang elok laksana permadani
Hutan
yang terus melingkar diantara dataran menjulang
Semankin
ku panjat disisi kanan
Jalanku
melemah serasa ingin berhenti berkata
Aku
lelah jika hidup seperti tujuan akhir itu
Kepalaku
menengadah lalu kucoba melihatnya
Oh
betapa indah permadani itu
Seketika
itu aku peluk hidup dan kubawa lari
Harapan
asa yang sempat terhenti
Pengakuan
manusia bodoh terus bergulir
Disaat
tertekan peluh yang belum berarti
Oh
permadai diatas gundukan menjulang tinggi
Mengingatkan
atas hatiku terus bersujud
Kembali
menemukan keselamatan hidup
Memakukan
tujuan yang berakhir tanpa tiada tahu
Selamet
semoga gunung bisa menjadi pengingat
Keselamatan
bagi mereka yang sadar
No comments:
Post a Comment