Friday, 11 November 2016

Selamet itu Gunung

Hijau belantara diujung selatan
Ku pandang elok laksana permadani
Hutan yang terus melingkar diantara dataran menjulang
Semankin ku panjat disisi kanan
Jalanku melemah serasa ingin berhenti berkata
Aku lelah jika hidup seperti tujuan akhir itu
Kepalaku menengadah lalu kucoba melihatnya
Oh betapa indah permadani itu
Seketika itu aku peluk  hidup dan kubawa lari
Harapan asa yang sempat terhenti
Pengakuan manusia bodoh terus bergulir
Disaat tertekan peluh yang belum berarti
Oh permadai diatas gundukan menjulang tinggi
Mengingatkan atas hatiku terus bersujud
Kembali menemukan keselamatan hidup
Memakukan tujuan yang berakhir tanpa tiada tahu
Selamet semoga gunung bisa menjadi pengingat
Keselamatan bagi mereka yang sadar

No comments:

Post a Comment