Tumpukan
nasi bersanding diatas meja
Bersama
pagi yang mengharuskan segera beranjak pergi
Lalu
terlintas memberikan kenyamanan
Seandainya
pendamping itu ada
Tentunya
kemesraan akan bertamabah
Mengawali
embun pagi membuka kehidupan
Senda
gurau berhembus begitu saja
Terpanggilah
asa lalu berceloteh
Dengan
siapa agar lebih cepat datang
Biarkan
aku serahkan kepadamu
Agar
kemudahanku bisa mencairkan cara
Guratan
kening tiba-tiba muncul
Kabar
dari sahabat dipercaya
Pembawa
berita baik mungkin suatu saat tiba
Sosok
sederhana yang diceritakan
Bisa
melenturkan kaki tatkala bersujud
Melahirkan peradaban baru manusia
Langkahku
segera beranjak pergi
Meski
hati yang terus berat meninggalkan
Asa
begitu mendalam memiliki rasa
Yang
tak begitu saja dihilangkan
No comments:
Post a Comment