Kebimbangan bersama
malam saat usai senja berlalu
Diantara pena beserta
tumpukan kertas-kertas
Kemudian aku menoleh
hanya senyum yang ku bisa
Malam ini kau bekerja
atau masih terus menumpuk menghabiskan waktu
Separuh jiwa diantara
sesuatu yang paling berharga
Memandangku penuh
arti seraya benaknya mengatakan
Kau jangan pergi
meski mulutmu membolehkanku pergi
Tak ada sesuatu
keadaan hanya sebuah rasa tunduk serta patuh
Atas segala
kesendirian dan perhatian yang selalu Allah berikan
Kabar ku layangkaan
bersama udara malam serentak
Diatas jemari ku
gapai agar selalu kemesraan kian terjaga
Hampa tiada kabar
yang sampai ke telinga namun hanya doa
Betapapun mulia kau
bisa bercanda kepada sahabat yang telah lama
Namun pembatas kaki
melangkah atau tanganku tidak bisa menggapai
Atas langkah berlari
disaat istirahat aku pun belum bisa
Merajut kemesraan
Disini aku ingin bisa
menjadi bagian dari kemesraan mereka
foto: google
No comments:
Post a Comment