Thursday, 13 October 2016

Belum dianggap Sahabat

Kebimbangan bersama malam saat usai senja berlalu
Diantara pena beserta tumpukan kertas-kertas
Kemudian aku menoleh hanya senyum yang ku bisa
Malam ini kau bekerja atau masih terus menumpuk menghabiskan waktu

Separuh jiwa diantara sesuatu yang paling berharga
Memandangku penuh arti seraya benaknya mengatakan
Kau jangan pergi meski mulutmu membolehkanku pergi
Tak ada sesuatu keadaan hanya sebuah rasa tunduk serta patuh
Atas segala kesendirian dan perhatian yang selalu Allah berikan

Kabar ku layangkaan bersama udara malam serentak
Diatas jemari ku gapai agar selalu kemesraan kian terjaga
Hampa tiada kabar yang sampai ke telinga namun hanya doa
Betapapun mulia kau bisa bercanda kepada sahabat yang telah lama
Namun pembatas kaki melangkah atau tanganku tidak bisa menggapai
Atas langkah berlari disaat istirahat aku pun belum bisa
Merajut kemesraan


Disini aku ingin bisa menjadi bagian dari kemesraan mereka

                                           foto: google

No comments:

Post a Comment