Tuesday, 25 October 2016

Bimbang

Kala siang melingkupi matahari diujung kepala
Bercengkrama bertahan bersama hamparan syurga peraduan
Lalu berkata tumpah apapun dibenaknya
Sudah cukup waktu sepertinya harus segera melepas
Hidup berpasangan seraya layanya manusia

Ohh samudera...
Kirimkan gadis-gadis pantai
Berpaikaian selendang bak Ratu Pantai dari Pesisir utara
Tersenyum manis melingkar penuh girang layaknya nelayan pulang

Ohh udara pegununungan...
Sapalah daun-daun muda
Seperti segarnya embun menetes
Dipucuk daun teh hijau menyegarkan mata

Ada sisi hidup terus menjadi bayang-bayang hidup
Layaknya selalu ada menemani tangis hingga sekarang
Ahh...Angan selalu membunuh dan terus merajam
Membimbangkan langkah terhadap hidup 
Sampai sekarang masih penuh tanda tanya?


No comments:

Post a Comment