Monday 23 May 2016

Seteguk Pocari Sweat di Jalan Klentengsari




Buka puasa momen yang sangat ditunggu bagi para buruh kuli sekitaran Tembalang. Pekerja otak yang mempunyai embel-embel orang kuli yang sering telat mendapatkan gaji bulanan oleh majikannya.

“Hahaha...majikan yang sudah terlanjur sayang kepada pekerjanya”

Tim paparazi acara sudah terkendalikan dengan baik bahwa pada besok  ada even dengan narasumber penulis yang sepertinya datang dari Jakarta.

Skala prioritas pengiritan logistik harian ditempuh berbagai cara untuk mendapatkannya, bahkan tanpa harus mengeluarkan keringat.

Wah Aku sebagai tim penggembira  dengan garda depan Zaki Mulya Pratama Kukuh Eko Cahyono, Alfiat Agus Andi serta Wahyu Widodo sebagai tim penasehat lapangan yang sudah direncanakan 1 hari sebelumnya.

“Zak...Gimana untuk besok di Masjid Al Ahzhar Klentengsari?”
“Tenang aja sob...Buka bersama untuk 100 peserta pertama dapet 1 kaleng Pocari Sweet”
“Tumben zak...Pake Pocari mang ada acara apa?”
“Sepertinya biasanya...sob...ceramah kultum sebelum buka puasa,
tapi besok acaranya bada ahsar harus stanby di sana”
“Oh iya udah besok harus lebih awal ya”

Diantara masjid yang tersedia piihan utama bagi buruh kuli yaitu di Graha Estetika dan Klentengsari. Semakin sore maka jamaah akan semakin membludak hingga di teras masjid hampir full. Model dan jenis takjil serta santapan yang bervariatif mungkin sebagai magnet dari semua kejadian tersebut.

“Zak....Sepertinya nanti setelah kerja nguli enaknya langsung ke TKP ajah yah”
“Sepertinya harus gitu sob....Semoga ini perkerjaan bisa cepat selesai”

Pekerjaan pun selesai bergegaslah menuju parkiran menuju ke TKP. Motor jupiter putih yang sedang diparkir  harus bergegas menuju ke Klentengsari yang jaraknya sekitar 500 meter dari kampus.

“Wuih... banyak banget zak yang dateng...”
“Iya kok tumben...mungkin karena ada Pocari Sweetnya ya...wkwkkwk”
“Langsung cari tempat aja biar dapet jatah lebih awal tempat duduknya”
“Coba sms sob temen lainnya biar pada dateng”

Sekitar 5 menit kemudian mereka pun dateng namun tragisnya Afiat dan Kukuh tidak kebagian jatah Pocari Sweetnya. Mungkin keberuntungan belum memihaknya.

Acara pun dimulai dengan awalan prolog tentang Biografi Bapak Habiburahman yaitu penulis Novel Best Seller Ayat-ayat Cinta yang dimasa itu sangat terkenal hingga dibawanya ke ranah layar lebar.

“Bapaknnya ngomong apa tho zak....?
“Aku kok ya gak mudheng maksudnya?
“Walah...apalagi aku sob....udah nikmati aja sambil nunggu waktu buka puasa”.

Sore yang rada terang dengan menahan lapar pun seperti kita yang selalu menjunjung tinggi adat jawanya. Paling buyar untuk berkonsentrasi jika perut dalam keadaan kosong. Maka posisi itulah penggambaran keadaan yang sebenarnya terjadi.  Hanya sedikit kata terakhir yang bermakna dan sampai sekarang masih teringat kata-katanya beliau.

“Manusia menginginkan dunia maka Allah SWT akan memberikannya.  Bercita-citalah untuk akhirat maka Allah SWT akan mencukupi kebutuhan dunianya”

Meskipun sedikit ya disyukuri hanya itu yang dipetik dari kata terakhir beliau dan bonus lainnya pun tercapai Pocari Sweat beserta pasangan takjilnya.

No comments:

Post a Comment