Sunday 8 May 2016

Aleppo, Avenger Ada apa Cinta nya Orang Indonesia?




Aleppo salah satu kota di Suriah yang sering terlihat di media sosial atas kejadian penindasan yang menimpa penduduknya. Anak-anak yang yang kehilangan orang tuanya dengan berat hati dia berusaha mengusap air mata adiknya yang masih balita.  Didekapnya dalam tangis ketakutan atas bom disamping rumah. Laki-laki terbirit-birit ketakutan disaat peluru membabi buta membidik punggungnya disaat berlari mereka melewati jenazah-jenazah saudara, kerabat, tetangga hingga banjir darah di jalanan.

Kejadian yang tidak berperikemanusiaan yang menimpa dikawasaan Suriah dan beberapa Negara berpenduduk muslim di Timur Tengah. Hingga Indonesa yang berpenduduk muslim terbesar di Asia Tenggara mengecam aksi yang terjadi di sana. Berbagai kecaman menyebutkan tentang protesnya  terhadap media dunia yang seakan menutup mata atas penindasan yang dilakukan di wilayah Suriah. Tidak hanya itu beraneka kutukan serta cacian dilontarkan kepada pelaku aksi penindasan terbesar yang berusa membunuh seluruh penduduk Suriah. 

Saya pun berusaha mendapatkan informasi melalui video amatir  atas kebiadaban yang terjadi di Aleppo. Tersebutlah rumah sakit yang didalamnya masih melakukan tindakan medis dalam detik-detik pengeboman tersebut dokter dan tenaga medis lainnya sedang sibuk menangani pasien tiba-tiba dalam rekaman cctv terdapat ledakan yang meluluk lantakan rumah sakit seluruh tim medis berhamburan bahkan satu dokter yang bernama Dr. Muhammad Maaz turut meninggal dalam tragedy tersebut.

Tragedi Aleppo April 2016 mengingatkan Saya terhadap Film Avenger yang telah dirilis pada April 2015. Avenger adalah sebuah film pahlawan super berdasarkan komik Avengers, produksi Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures. Film ini merupakan sekuel Dunia Sinematik Marvel dari Marvel's Avengers. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Joss Whedon dan dperankan oleh Robert Downey, Jr., Chris Hemsworth, Mark Ruffalo, Chris Evans, Scarlett Johansson, Jeremy Renner, Don Cheadle, Aaron Johnson, Elizabeth Olsen, Paul Bettany, Cobie Smulders, Stellan Skarsgård, James Spader, dan Samuel L. Jackson.

Saya tidak akan membahas mengenai isi dari film tersebut. Esensi film tokoh pahlawan yang diproduksi oleh bangsa barat  merupakan pemasukan doktrin doktrin kepahlawanan dengan penamaan misalnya Captain Amerika yang secara tidak langsung menyusup melalui tayangan yang dikemas secara halus dalam sebuah cerita film. Tidak ada hubungan isi film dengan semua yang terjadi di alam nyata mengenai segala sesuatu di Suriah.  Penamaan Captain Amerika telah jelas bahwa secara tekstual maka dia akan menjadi kapten pemimpin dunia dari segala kebijakannya. Pemasukan istilah pun disusupi melalui multimedia perfilman yang dapat diterima oleh kalangan masyarakat dunia khususnya Indonesia.

Film Avenger telah dirilis di bioskop ternama dikota besar. Rencana besar tersebut tersusun rapi atas cara pemasaran melalui media sosial. Bentuk merchandise yang dijual melalui toko modern yang sangat dekat dengan masyarakat. Berhasil membius dari segala umur dan lapisan masyarakat. Media televisi dengan mewawancarai artis Indonesia setelah menontonnya dan memancing agar berkomentar atas film tersebut tidak lain  adalah komentar yang sangat positif yang layak ditonton oleh masyarakat Indonesia. 

Kembali lagi masyarakat Indonesia latah dengan tingkahnya. Tragedi Aleppo di Suriah yang menuai berbagai kecaman dari kalangan netizen. Saya pun tetap berkeyakinan dari golongan yang mengecam tragedi Aleppo tersebut, setahun yang lalu turut bangga terhadap aksi heroik dalam sebuah Film Avenger. Setidaknya mereka turut mensukseskan program bisnis perfilman dunia yang kita semua tahu negara asal film tersebut  dibuat.

Ada apa dengan cinta nya, orang Indonesia?

Setelah sekian tahun mereka dewasa namun tidak sebanding dengan pemikirannya. Mencintai sesuatu yang melebihi kapasitasnya dan membenci sesuatu yang tiada habisnya. Bahkan yang dahulu dicintai sekarang dibenci tanpa mereka menyadari bahwa mereka terjebak dalam program mega dunia yang selama ini mereka cintai. Bangsa yang dihadapkan dengan demokrasi yang disusun secara sistematis sehingga mereka bebas berkomentar keadaan tanpa ada batasnya. Bangsa yang secara langsung terdidik untuk lebih suka berkomentar dibandingkan untuk memilih  membaca situasi yang ada didepanya. Berfikir secara jernih untuk menghadapi sebuah permasalahan dan memandang luas dari segala upaya rencana dibalik semua yang tampil dipermukaannya. Mengedepankan hati bukan nafsu yang yang semakin lepas dari nilai-nilai manusia itu sendiri.

Maka lakukanlah kebaikan meskipun sedikit. Akan lebih baik dari komentar yang berisikan kecaman, umpatan, cacian  yang sejatinya adalah kekerdilan diri sendiri dibalik dunia maya, dunia yang tidak nyata atau dunia yang tidak ada tindakan realisasinya. Bagi yang ingin berdonasi bagi Saudara kita di Suriah maka lakukanlah dengan memilih yayasan penggalang dana Suriah. Langkah ini akan lebih bermartabat dan secara langsung melalui tindakan ataupun menyempatkan diri  dapat memberikan keikhlasan doa agar segala amal Saudara yang mendahului kita dapat diterima disisi Allah SWT dan mereka yang ditinggalkannya senantiasa  diberi kekuatan dari Allah SWT. Amin .

No comments:

Post a Comment