Friday 8 April 2016

Keranjang






Lalu lalang jalanan pantura yg beraneka ragam jenis penggunanya
dari truk besar, bus AKAP, bus AKDP, pelajar SMA dg motornya,
hingga para pedagang sayur keliling menggunakan sepeda
membaur menjadi satu komunitas padat dipagi hari.
Bukan hal yg aneh jika kesemrawutan kepentingan masing masing
pengguna menjadikan jalanan semakin tak beradab.
Setidaknya ada pekerja kemanusiaan disepanjang jalanan
yg menggunakan rompi hijau scoutlight turut menguraikan keramaian
dan dari hati yg agak mendalam ikut mengucapkan rasa terima kasih
atas pekerjaanya kepada masyarakat.


Pemandangan terhentak saat Saya melihat
pemuda bertopi mengayuh sepeda mininya.
Kacamata motif klasik berwarna hitam
yg ia kenakan tidak jauh menjadikan warna kontras dg kulit nya
 karena paparan sinar matahari.

Ohh...Terlalu dini jika Saya menyimpulkan penyebab karena sinar matahari
karena Saya belum sama sekali untuk mengenalnya.
Bahkan melihatnya saja baru sekali ini.

Namun bukan karena itu yg Saya bicarakan.
Dari aneka bagian sepeda ia miliki ada bagian depan
yaitu keranjang sepeda terdapat lembaran kertas putih bertuliskan "Pijat Keliling"
dg tulisan tinta warna hitam.

Tidak ada yg aneh dari atribut sepeda tersebut.
Hanya saja Saya baru melihat seorang pemuda dg usia 20 tahunan
bisa melakukan pekerjaan mulia yg hanya menggunakan sepeda mini nya.
Diantara hingar bingar mental pemuda dg segala asesoris keduniaannya,
dia mampu tampil lebih berbeda menjadikan masa mudanya
untuk bermanfaat kepada orang lain.

Tidak banyak yg ia miliki hanya Tuhan memberikan 
kemampuan yg lebih kepadanya.

Keahlian utk bisa meregangkan otot tubuh disaat  mereka yg membutuhkannya.
Seketika itu pula, ia pun menjadi manusia yg bermanfaat bagi sesamanya.
Saya meyakini jikalau ia ditanya tentang nominal sebagai pengganti jasa nya, ia tak kan berani menyebutkannya.
Manusia bermanfaat dari sekecil apapun jika ada yg merasakan kebaikannya,
tentunya Tuhan akan selalu memberikan balasan yg lebih mulia.
Bukan bentuk pekerjaannya yg menjadi tolok ukur kesuksesan hidup seseorang.
Namun kesungguhan menikmati anugerah Nya serta keahliannya
yg harus tertanam dalan setiap diri manusia.

No comments:

Post a Comment