Saya pengen ketawa kalau ngucap
jalan TOL di hadapan temen yang suka ngebanyol jorok. Yah, emang begitulah
hidup Tuhan Maha Asyik, menciptakan sisi humor manusia biar dunia engga sepi.
Ternyata teknik melucu secara alami pun tidak semua orang bisa memiliki. Di
sekitar temen sampeyan pun mungkin ada yang punya seperti itu, humor ala 17+
tanpa sensor.
Pagi ini, iseng-iseng saya
nyisiri TOL Pekalongan - Tegal yang masih belum difungsikan. Kalau menurut saya
ini yang akan menjadi jalan selingkuhan dari pantura. "Kok, bisa dibilang
jalan selingkuhan?"
"Lha, wong kalau mau
menikmati jalan TOL aja harus bayar tarif. Semua ada itungan jarak dan jenis
tarif kendaraan "
Kalau yang setia dengan hiruk
pikuknya pantura. Polusi udara, di pepet truk FUSO dan tanki LPG 21000 kg
berasa ikut ajang Fearfactor. Belum lagi kalau ketemu dengan pengendara yang
seenaknya nyalip terus berhenti di depan "Mak jleg...!" pengennya
nimpuk duit biar bisa buat ujian SIM lagi. Kalau pas berhenti di lampu bangjo
setelah turunan jembatan, bisa ketemu ibu-ibu pedangang sayur yang teriak
bilang, "Awas-awas minggir...minggir", yang ternyata sepedanya
nggelondor tanpa rem. Bisa merasakan jengkel dan pengen ketawa. Berbagai
masalah di atas erat kaitannya sebagaimana hubungan mahligai rumah tangga. Dari
masa perkenalan, ijab qobul, persiapan persalinan dan seambrek suka dukanya.
Sedangkan kalau lewat tol,
bertujuan agar jalan bebas hambatan. Segala macam kesulitan bisa ditekan
termasuk sistem pembayaran. Konon sudah era digitalisasi. E-toll apa E-money
sejenisnya. Jadi pengendara sebelumnya harus mengisi saldo agar transaksi agar
lebih efisien.
Semakin ringannya nominal uang
jaman sekarang yang bertuliskan angka dalam layar monitor. Belanja online sudah
memulainya sistem saldo belanja. Mungkin besok ada pedagang sayur depan rumah
pun bayarnya lewat saldo e-sayur. Akh, embuhlah jangan terlalu menghayal. Jika
dianalogikan dengan modus perselingkuhan rumah tangga, jalan selingkuh erat
kaitannya dengan kemudahan, jalan pintas meraih kenikmatan, tanpa komitmen dan
penuh resiko.
Apa ada sesuatu hal yang bisa di
timbulkan dari jalan TOL? selain mengurai kemacetan ada sisi lain yang tidak
semuanya orang bisa memaknai serta menerimanya. Kalau boleh urun rembuk, meski
infrasruktur transportasi dibuat sedemikian luas jaringan, efisien dan
dimanjakan berbagai kemudahan. Akan lebih bijaknya derasnya arus industri
otomotif turut dikendalikan.
Selamat Malam, kalau lewat tol
dampingi suami Anda.
No comments:
Post a Comment