Aku selalu tersenyum kepada Allah SWT, betapa bahagianya aku bisa hidup. Merasakan mata bisa membuka, hidung bisa bernafas, jantung bisa berdetak dan segala metabolisme tubuh turut berputar. Syukur itu bertambah, terlebih ketika aku diberi kesempatan untuk mengenal kamu. Aku bisa merasakan bahwa Allah SWT selalu perhatian, bahkan Rahman serta Rahimnya terus mengalir dalam sisi hidup manusia.
Pertemuan
yang disekenario oleh Allah SWT membuat aku jauh lebih bersemangat tentang
memaknai hidup. Ada kedamaian saat aku melihat wajahmu. Ada tutur kata yang
lembut ketika aku berusaha mengenal namamu. Ada perasaan beda bagiku saat
setelah pertemuan itu. Senyummu bagai rembulan yang saat malam selalu menghiasi
malam-malamku. Sinar matamu tajam terus membuat aku semakin terunduk karena sebenarnya
aku telah jatuh hati kepadamu.
Aku
sangat tersanjung ketika uluran tanganku disambut lembut oleh dua pipi serta
kening kamu. Aku merasa seperti sosok laki-laki yang terhormat mekipun itu
hanya sekedar perasaan bahagiaku. Aku hanya ingin belajar bersyukur jika
hal-hal kecil itu ternyata bisa membuat aku terharu.
Aku
masih banyak berhutang budi tentang kebaikanmu. Menu masakan sayur yang
dibungkus kotak violet itu menjadi bukti ternyata kamu tidak hanya cantik tapi
juga pinter masak. Rasa sayur itu masih ingat, beda dengan masakan lain. Karena
aku tahu, ada rasa tulus berbuat baik kepada siapapun termasuk juga aku
Aku
sering bermimpi tentang hari-hari indah jika bisa menghabiskan waktu bersamamu.
Aku merasakan Allah SWT memberikan sebuah kado untukku. Aku benar-benar mnegharap
pendamping hidup dan jika mengizinkan aku
meyakini kado itu adalah kamu.
No comments:
Post a Comment