Elingo dari kata “eling” atau ingat,
akhiran huruf “o” mempunyai makna sebuah perintah. Sehingga kata Elingo
mempunyai arti memerintahkan mengingat sesuatu. Kata “asal” menurut KBBI berarti keadaan (tempat, wujud, rupa, dan sebagainya) atau
pangkal dari permulaan. Gabungan dua kata mempunyai makna
yang belum jelas apabila belum diikuti kata baik sebelumnya maupun sesudahnya.
Sehingga makna tersebut bisa dimaknai berbagai macam tergantung pokok
pembahasan yang mengikutinya.
Tidak bermaksud menyudutkan atau
menggurui atas perilaku sesorang karena aktifitas menulis dengan hasil tulisan
ataupun karya tulis lebih sebagai bahan instropeksi bagi khususnya penulisnya. Dengan menulis seakan terus diingatkan atas semua yang ditulis, jika yang
ditulis sebagai kekurangannya maka disaat kembali membaca dirinya atas
kekurangannya sedini mungkin akan memperbaikinya. Sedangkan apabila menuliskan
kelebihannya bukan berarti akan memamerkan melainkan menunjukkan satu tetesan dari
lautan kelebihan yang dimiliki oleh-Nya.
Kembali lagi ke masalah elingo asalmu,
lebih menekankan sebagai pengingat keberadaan manusia yang dalam hitungan detik
sangat lupa dengan keadaan. Disisi lain manusia sebenarnya sangat mudah untuk
mengingat dengan menggunakan hati dan pikiran. Dua sejoli yang tidak
terpisahkan menjadi motor penggerak nilai kejiwaan sesorang. Modal penentu
tingkah laku manusia tergantung dari keberadaan motor jiwa, jika itu ada
kesalahan ataupun kerusakan salah satu diantara keduanya juga akan mempengaruhi
perbuatan manusia.
Keinginan memberikan sesuatu kepada
sesamanya, secara fungsi dari panca
indra hal yang pertama merespon adalah mata yang bisa melihat kesulitan dari
orang lain. Dilanjutkan memproses dalam pikirannya dengan segala macam
pertanyaan, seperti dengan menggunakan apa menolongnya serta bagaimana cara
menolongnya dan lain sebagainya. Letak fungsi hati manusia menekankan asas rasa
kerelaan menolong dengtan tulus niat ikhlas sebagai penghambaan yang mendasar
kepada Tuhannya. Apabila hatinya mengalami kegoyahan maka pemberian tersebut
kurang menjadi dasar batin hubungan spiritual yang seharusnya selalu ada atau
bahkan menjadi kewajiban.
Elingo
asalmu pengingat hati dan pikiran tentang kejadian fisik manusia.
Maka tidak pantaslah bagi manusia
berbangga atas keadaan fisik yang dimilikinya. Ketampanan, keanggunan,
kecantikan atau kemolekan manusia lain halnya sebagai zat yang sangat
menjijikan. Cairan yang tidak berharga dibandingkan dengan asal muasal dari
ayam yang berupa telur bagi kemanfaatan manusia. Lantas manusia lupa berjalan dengan
rasa kesombongan menganggap keberadaannya wujud sesuatu yang bernilai tinggi
dihadapan manusia.
Elingo
asalmu pengingat hati dan pikiran tentang tugas manusia.
Tuhan memberikan tugas manusia ke
dunia untuk memperbaiki akhlak serta beribadah kepada-Nya. Mengingatkan kepada
manusia memperbaiki akhlak, sangat erat kaitannya manusia sangat rentan terhadap
kesalahan dari perbuatan fisik maupun hati. Kesalahan manusia dari perbuatan
fisik lebih mudah dideteksi dan dihindari meskipun pencapaiannya memerlukan
pengorbanan. Sedangkan kesalahan yang ditimbulkan dari hati lebih sangat kecil dan
sangat halus. Manusia tidak merasa sama
sekali bahwa yang dirasakan dihatinya merupakan kesalahan kepada Tuhannya misalkan
syirik, rasa iri, dengki, hasut dan lain
sebagainya.
Pergeseran “lupa” tentang tugas manusia
bisa berdasarkan kontak hati dari mengingat Tuhannya. Beribadah wajib salah
satunya sebagai sarana mengingat kembali hubungan manusia kepada Tuhan. Makna
spiritual sebagai hamba yang lupa, maka kita wajib mengingat tujuan mulia
tentang tugas manusia yaitu bermakna perbaikan kehidupan selanjutnya.
Elingo
asalmu pengingat hati dan pikiran tentang asal keluarga.
Orang tua berperan sangat besar
terhadap kehidupan seseorang. Tuhan tidak membedakan cara memperlakukan orang
tua tergantung fisik seseorang. Setiap orang baik kaya ataupun miskin,
laki-laki ataupun perempuan, anak-anak maupun dewasa wajib menghormati orang
tua yang telah membesarkannya menurut kemampuannya. Kesungguhan serta ketulusan
bakti seorang anak akan lebih
menentramkan jiwa lebih dari pemberian materi dengan kesombongan. Setinggi
pangkat sesorang kewajiban bersimpu kepada orang tua menjadikan rasa rendah
hati dalam hatinya.
Kejadian fisik, tugas dan asal
keluarga manusia yang sering lupa tentunya masih masih banyak lagi hubungan
lain berkelanjutan seiring perkembangan
manusia dengan hingar bingar kehebohan dunia. Menyadari kesalahan manusia akan
mampu menumbuhkan rasa memperbaiki akan lebih baik dibandingan dengan menyadari
kebenaran manusia yang memaksa manusia untuk meyakini kebenarannya.
foto : google
No comments:
Post a Comment