Wednesday, 27 July 2016

#DSAS = Karkun


Sering dituliskan oleh Mas Derri Sulaiman disetiap pengalaman religinya dengan hastag #DSAS merupakan singkatan dari Dunia Sementara Akhirat Selamanya. Sebutan setiap jamaah tabligh sebagai ungkapan semangat mengajak manusia melakukan  kebaikan.

Jamaah Tabligh berkembang di Indonesia dengan ciri khas bergerilnya dari satu masjid ke masjid yang lain, dari desa ke desa yang lain, dari kota ke kota yang lain bahkan dari negara ke negara yang lain. Sebuah aktifitas bersilaturahmi antar saudara muslimin. Seringnya jamaah tabligh berjumlah minimal 5 orang bahkan hingga 15 orang dengan  mengajak manusia untuk selalu ingat akan pentingnya sholat berjamaah di masjid. Memakmurkan kembali masjid yang telah dibangun oleh masyarakat, dengan menetap beberapa hari dengan mengadakan kegitan sholat berjamaah, ceramah keagamaan, bersilaturahmi kepada tetangga sekitar serta amalan malam seperti i’tikaf dan sholat tahajud.

Orang yang sedang ikut bergabung dengan Jamaah Tabligh sering disebut sebagai karkun. Seorang karkun awalan biasanya menjalankan aktifitas dakwahnya dari mulai pengenalan tentang kegiatan aktifitas dakwah. Pemahaman awal meliputi mengikuti “keluar” yaitu pergi selama tiga hari dari rumah untuk singgah berombongan dengan karkun yang jauh lebih senior sebagai amir rombongan.

Ada beberapa prosedur yang harus dipatuhi sebelum keluar dakwah baik amalan bagi keluarga yang ditinggalkannya maupun lebih utama amalan selama berjamaauh disaat kegiatan dakwah berlangsung. Prosedur amalan sebelum keluar dakwah berkenaan persiapan nafkah baik lahir dan batin bagi keluarga yang ditinggalkannya. Nafkah lahir kepada keluarga meliputi pemberian uang untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan nafkah batiniah lebih memberikan support khususnya kepada istri agar lebih sabar dan selalu mendoakan suaminya.

Amalan disaat berdakwah lebih mengutamakan kegiatan bersama atau berjamaah. Karkun harus lebih mematuhi tertib dakwah mulai dari sholat berjamaah, taklim (belajar), bersilaturahmi (jaulah) mungkin hanya itu yang saya ingat dari kegiatan dakwah. Amalan yang bersifat pribadi biasanya dilaksanakan pada malam hari dengan bangun malam dan muhasabah diri.

Masalah khilafiyah sebaiknya dihindari dalam usaha dakwah. Mungkin untuk lebih mencegah gesekan yang mungkin terjadi dari berbagai pendapat. Usaha untuk saling mengajak dangan kelembutan hati kepada sesama muslim selalu serta kembali mengingat arti pentingnya ibadah dan para karkun ini biasanya lebih peduli atas kerisauan melihat saudaranya yang enggan menyepelekan tujuan hidup yang sebenarnya.

Usaha dakwah dari jamaah tabligh mempunyai analogi tentang usaha Nabi Muhammad SAW berhijrah dari satu tempat ke tempat lain. Manghidupkan kembali cara yang ditempuh Nabi dimasa sekarang. Ulama termasyur dalam usaha dakwah berada di Pakistan dan Bangladesh, semoga saya tidak keliru.
Tata cara usaha dakwah diseluruh dunia mempunyai tata cara atau tertib dakwah yang sama.

Informasi di masyarakat masih terlalu awam mengenai jamaah tabligh, banyak ketimpangan yang terjadi yang menyebabkan disinformasi maksud serta esensi dari dakwah tersebut. Secara garis besar ada beberapa persepsi masyarakat diantaranya :

Anggapan jamaah tabligh membawakan misi aliran ekstrim radikal (teroris)
Rata-rata karkun mengenakan pakaian ala arab dengan menggunakan jubah atau gamis dan menggunakan celana diatas mata kaki. Pemahaman masyarakat masih terbawa oleh sebuah aliran radikal yang secara simbolis visual sangat lekat dengan jamaah tabligh. Masyarakat belum mengetahui pasti maksud dan tujuan rombongan datang ke suatu tempat tak lain halnya untuk bersilaturahmi serta mengajak memakmurkan masjid dilingkungannya.

Anggapan jamaah tabligh membawakan misi aliran khilafiyah
Masih ada rasa khawatir dari masyarakat mengenai maksud dari jamaah tabligh akan mempengaruhi dari khilafiyah yang dianut disuatu kampung. Padahal maksud jamaah tabligh adalah murni untuk mengajak sesama muslim kembali ingat maksud tujuan hidup didunia dan selalu memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah. Masalah khilafiyah jamaah tabligh biasanya terdiri dari berbagai ranah khilafiyah  membaur menjadi satu mengadakan usaha bersama mengajak kebaikan.

Anggapan jamaah tabligh sering mentelantarkan keluarganya
Karkun yang keluar dakwah secara langsung meninggalkan aktifitasnya bekerja. Ada seorang pedagang ikut kegiatan keluar dakwah maka selam kurun waktu tertentu mungkin dia akan libur berdagang lantas masyarakat sering bertanya, kalau suaminya tidak bekerja lantas istri dan anak-anaknya terlantar dirumah tidak diberi nafkah?. Sering masyarakat berfikir secara singkat melihat kegiatan dakwah seorang karkun. Padahal sudah menjadi peraturan pertama disaat akan keluar dakwah maka karkun wajib meninggalkan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Usaha dakwah seiring perkembangannya membuat beberapa kalangan artis menjadi berubah drastis menjadi sosok religi diantaranya sakti sheila on 7, almarhum Gito Rollies seorang rocker, Reza dari Peterpan dan sebagainya. Sangat beruntung bagi mereka para artis yang mendapatkan kebahagiaan serta mendapatkan pelajaran dari DSAS Dunia Sementara dan Akhirat Selamanya. Kita pun juga terus meresapi makna dari DSAS mungkin menempuh jalan lain menuju fitrah kehidupan sejati.




No comments:

Post a Comment