Monday, 2 May 2016

Unsur Pendidikan

Guru dan murid adalah dua hal yang tidak dipisahkan dalam dunia pendidikan. Peran guru sebagai fasilitator ilmu teori maupun praktek serta peran lain sebagai pendidik moralitas murid agar dapat berkiprah dalam masa depannya. Kurun waktu 20 tahun terakhir ada pergeseran nilai eksistensi dari dua aktor pendidikan di Indonesia. Pergeseran tersebut disebabkan karena beberapa hal unsur yaitu politik, ekonomi, digitalisasi dan globalisasi.

Unsur politik memperngaruhi kebijakan yang berhubungan dengan birokrasi seperti kebijakan sertifikasi serta pembahasan kurikulum pendidikan. Pertumbuhan ekonomi yang membaik mendorong laju tingkat pendidikan semakin cepat. Era digitalisasi menuntut peran guru dan murid lebih dapat menguasai kemajuan zaman yang serba instan dan lebih efisien. Percepatan globalisasi yang turut masuk melalui budaya, pembangunan, pemikiran serta doktrin-doktrin gaya hidup merubah tatanan peradaban pendidikan yang bersifat ketimuran.

Sesuatu yang keluar dari pemikiran seseorang sangat tergantung dengan keadaan hatinya. Keadaan hati seorang guru sebagai penentu pencapaian tujuan vertikal baginya sebagai pertanggungjawaban moral atas profesinya. Sifat kemuliaan guru sebagai percontohan untuk bisa memberikan sesuatu dengan ketulusan hatinya. Salah satunya, peran guru dalam membangun kelapangan hati seorang murid sangat diperlukan. Apapun yang terjadi kepada muridnya, maka guru harus berperan sebagai seorang motivator yang dapat melapangkan serta membesarkan hatinya.

Kedekatan interaksi guru kepada muridnya akan mempunyai makna tersendiri dari keduanya secara alami membangun ruang untuk bisa menerima ajakan ke arah positif. Berlaku tanpa tabir untuk berkomunikasi bersamanya seakan akan guru adalah tempat mengasyikan baginya. Setiap guru mempunyai cara tersendiri untuk mengaplikasikannya dan setiap murid mempunyai cara yang berbeda pula. Peka terhadap lingkungan sekitar setidaknya merupakan salah satu syarat untuk memikirkan formula yang tepat untuk pendekatan kepada murid.

Ibu adalah sebaik-baik guru bagi anaknya. Peranan ibu sangat bergantung dengan karakter seorang anak. Pendidikan keseharian dari dimulai dari anak bangun tidur hingga tidur kembali sebagai refleksi sifat kepribadian yang dimulai dari kecil. Kebiasaan mengalahkan segudang teori tentang kedisiplinan. Pendekatan tata krama atau atitude menjadi percontohan karaktek ibu ketika periode awal masa balita. Masa yang mampu meniru kejadian didekatnya yang tentunya seorang ibu hampir 80% sebagai penentu sifat yang akan muncul dalam pikirannya. Bahkan keberhasilan dari seorang anak di semua bidang ditentukan dg cara pendidikan ibu yang lebih dekat emosionalnya.

No comments:

Post a Comment