Sunday, 8 May 2016

Tugu MYLPAAL 2016 Poros Pulau Jawa



Masih berhubungan dengan Kota Pekalongan yaitu tentang sebuah tugu yang bersejarah dimasa Kolonial Belanda. Meskipun telah banyak yang mengulas nya, Saya tetap saja ingin terus mengikut perkembangannya secara fisik mengenai tugu tersebut.

Tugu MYLPAAL berbentuk mirip seperti Bus Surat  terletak di bagian selatan Lapangan Jetayu atau di depan Museum Batik Kota Pekalongan. Berfungsi sebagai tugu penanda 0 km di Pulau Jawa yang dikutip dari sebuah artikel “Arsitektur Heritage diKelurahan Sugihwaras-Kampung Arab Pekalongan, mau Dikemanakan?” yang ditampilkan www.askarlo.org, Astuti Soekardi menjelaskan, tugu mylpaal itu menandai Kota Pekalongan sebagai poros pulau jawa, bahkan disebut poros Indonesia. Mylpaal berarti nol, yaitu petunjuk awal jauh- dekatnya jarak jalan.Menurut Astuti dalam tulisan tersebut tugu mylpaal dibangun sebagai tonggak awal pembuatan jalan Daendels,yakni jalur pantura sepanjang 1.100 kilometer yang digagas H.W Daendels pada tahun 1808. Jalan tersebut memanjang dari :

Anyer-Tangerang-Jakarta-Bogor-Bandung-Cirebon-Tegal-Pekalongan-Kendal-Semarang-Pati-Tuban-Gresik-Surabaya-Pasuruan-Probolinggo-Besuki-Panarukan.

Tahun 2016 tugu tersebut semakin baik dengan polesan cat berwarna putih dan disampingnya terdapat taman kecil menambah keindahan tata ruang bagi siapa saja yang melihatnya. Namun, tidak ada keterangan tentang tugu tersebut hanya tulisan MYLPAAL yang jika orang awam pun menganggap tidak ada yang istimewa dari tugu tersebut. Padahal tugu MYLPAAL ini yang menjadi saksi pembuatan jalan raya di masa Kolonial Belanda.


No comments:

Post a Comment