Masih
berhubungan dengan Kota Pekalongan yaitu tentang sebuah tugu yang bersejarah
dimasa Kolonial Belanda. Meskipun telah banyak yang mengulas nya, Saya tetap
saja ingin terus mengikut perkembangannya secara fisik mengenai tugu tersebut.
Tugu MYLPAAL
berbentuk mirip seperti Bus Surat terletak di bagian selatan Lapangan Jetayu atau
di depan Museum Batik Kota Pekalongan. Berfungsi sebagai tugu
penanda 0 km di Pulau Jawa yang dikutip dari sebuah artikel “Arsitektur Heritage diKelurahan Sugihwaras-Kampung Arab
Pekalongan, mau Dikemanakan?” yang ditampilkan www.askarlo.org, Astuti
Soekardi menjelaskan, tugu mylpaal itu menandai Kota Pekalongan sebagai poros
pulau jawa, bahkan disebut poros Indonesia. Mylpaal
berarti nol, yaitu petunjuk awal jauh- dekatnya jarak jalan.Menurut Astuti dalam
tulisan tersebut tugu mylpaal dibangun sebagai tonggak awal pembuatan jalan
Daendels,yakni jalur pantura sepanjang 1.100 kilometer yang digagas H.W
Daendels pada tahun 1808. Jalan tersebut memanjang dari :
Anyer-Tangerang-Jakarta-Bo
Tahun 2016
tugu tersebut semakin baik dengan polesan cat berwarna putih dan disampingnya
terdapat taman kecil menambah keindahan tata ruang bagi siapa saja yang
melihatnya. Namun, tidak ada keterangan tentang tugu tersebut hanya tulisan
MYLPAAL yang jika orang awam pun menganggap tidak ada yang istimewa dari tugu tersebut. Padahal tugu MYLPAAL ini yang
menjadi saksi pembuatan jalan raya di masa Kolonial Belanda.
No comments:
Post a Comment