Sunday, 29 May 2016

ANNIVERSARY 4 th, REPOEBLIK MTB ALL MOUNTAIN

Sudah kurang lebih 3 bulan sepeda dianggurin di rumah. Strategi meluangkan waktu pun dimulai terpilihlah waktu yang cocok bersamaan menjelang Ramadhan. Puncak hari bersepeda diantaranya akhir pekan hari Jumat, Sabtu dan Ahad. Aku masih tetap pede meski bisa dikatakan ilmu gowes nya sudah hilang karena beberapa pekan yang lalu sempat absen untuk tidak pedaling. Wathon yakin  persiapan terbaik untuk sekedar melepas kangen bersepeda bareng teman-teman.

Sempat terpikir untuk fullday gowes 2 hari berurut-urut telah Aku coba berencana, namun pada kenyataannya itu sangat susah untuk bisa bersenang secara totalitas waktu. Peredaran waktu sekarang semakin cepat dan manusia harus lebih teliti dalam memanfaatkannya. Sabtu malam Aku menghubungi koordinator event memastikan ketersediaan tiket mengikuti gowes hari Ahad 29 Mei 2016. Ipul Hoze, adalah koordinator lapangan dalam event tiap minggunya atau kegiatan yang spesial didalam komunitas MTB yang mereka beri nama Repoeblik MTB. Bertepatan dengan Anniversary Repoeblik Allmountain dia kembali terpilih menjadi koordinator kepesertaan.


Event gowes bareng dimulai jam 06.30 WIB berkumpul di Taman kuripan. Sepedaku sengaja Aku sandarkan disamping truk loading. Ada 2 truk yang telah siap menampung sepeda dan ridernya. Tidak hanya itu terdapat ada 2 mobil pick up yang telah siap dengan rapi tertata sepeda downhill dari Just Bike Kajen dan Pedoc Pekalongan. Kemudian tim Sragi Bike Community (SBC) juga membawa mobil pick up nya. Percakapan Aku buka dengan Ipul Hoze yang sedang packing sepeda. Berkisar tentang yang akan ikut dalam acara ini ternyata ada juga 2 orang tamu dari Jakarta yang sengaja mengadiri acara gowes bareng ini.

Sepeda pun telah siap berangkat menuju trek Andongsili Kabupaten Batang. Aku memilih duduk bagian belakang truk dengan teman dari  MTB Pekalongan. Kaos sela seli syndicate berwarna hitam yang aku kenakan adalah kaos tim downhill dari Jogja. Silaturahmi yang bisa dilakukan hanya melalui kaos gak apa-apa lah. Semoga bisa menambah wawasan pengetahuan pecinta sepeda.

Sepanjang jalan menuju trek Andongsili selama kurang lebih 45 menit. Pada pertigaan blado menuju ke selatan jalanan menanjak kurang lebih 10 km dangan suasana yang sejuk dengan pohon khas hutan karet menjulang tinggi. Sekitar hutan bagian bawahnya membentang kebun teh hingga ke bawah. Tepat didepan start point lokasi trek sudah sampai tim dari Weleri All Mountain dan Kaliwungu. Semua tim telah berkumpul dan melakukan briefing sebelum mulai bersepeda. Cek kondisi ban, suspensi mereka lakukan adapula yang melakukan pemanasan ringan bahkan ada yang menyiapkan perbekalan air mineral yang dimasukkan ke dalam tasnya.

Persiapan sudah selesai pengarahan pembukaan acara dilakukan oleh Pak Yuli. Beliau dari segi usia paling senior dari semua goweser yang hadir dalam acara tersebut. Pembukaan acaranya menceritakan bahwa trek Andongsili ditemukan olehnya pada tahun 2000. Momen ini menjadi titik balik kehidupan beliau selama bersepeda. Bernostalgila menikmati trek menjadi kenyataan pada hari Ahad tanggal 29 Mei 2016, namun dia hanya mengikuti 1 km karena ditengah jalan rantai sepedanya putus dan berbalik arah.

Acara pun dimulai dengan gambaran trek diberikan oleh Mas Rowi kapten dari Repoebik MTB. Keadaan jalanan pada ±4 km pertama diisi oleh trek makadam dengan full pedaling dengan kemiringan hampir rata artinya belum ada unsur nanjaknya. Kelenjar keringat mulai berproduski karena sinar matahari langsung menyengat ke kulit. Samping kanan dan kiri masih banyak pohon besar. Pada kilometer selanjutnya unsur kemiringan mulai nampak. Landai tapi pasti dengan pedaling yang mulai terasa beratnya. Pemandangan sekitar mulai terlihat suasana hamparan kebun teh hijau dengan suasana asri hening dan cerah membuat Aku ingin segera mengambil foto diatas kebun teh sepertinya  asyik di spot ini.



Tanjakan semakin tambah terasa setelah melewati hamparan kebun teh yang sangat luas. Terdapat jalan single trek yang hanya digunakan oleh para petani teh naik menuju kantor agribisnis. Tenaga yang sudah mulai berkurang keadaan, keringat mengucur deras dan detak jantuk semakin tak beraturan cepatnya memilih aku untuk beristirahat sebentar hingga rombonganpun sudah berada di sana sekitar 15 menit an.

Perjalanan berlanjut maka tanjakan yang harus dilewati. Keadaan tenaga sudah cukup lelah, sepeda dituntun pilihan terakhir agar bisa berkompromi dengan kemampuan diri. Menyadari kemampuan menjadi prioritas keselamatan diri dan orang lain. Setapak demi setapak jalan dilaluinya. Sesekali berhenti mengambil air minum dari tas punggung sebagai pelepas dahaga di perjalanan.

Jalan tanah sudah mulai terlihat artinya trek ini yang paling ditunggu oleh goweser semua. Jalan menurun sekitar ±6 km lumayan cepat apabila handbrake tidak posisi on. Trek yang meliuk dipusara hamparan kebun teh dengan tikungan tajam disaat pergantian terasering teh ke bagian bawah. Kejelian memilih jalan dan menentukan keputusan rider antara zona aman dan zona bahaya yang menyebabkan terjatuh bahkan tersungkur ke kedalam beberapa meter. Memang mengasyikan apabila trek yang dilaluinya lebih banyak jalan menurunnya.




Mendekati garis finish ditandai dengan jalanan aspal semoga ini benar adanya. Ternyata memang sudah sampai dipenghujung trek Andongsili dan berakhir di area Perkebunan Pagilaran. Berada di lapangan sepak bola maka kegiatan penutupan acara dimulai. Kegiatan akhir diisi dengan makan siang bersama  nasi kotak dengan menu nasi kebuli oleh masakan Bu Bahiyah dengan porsinya yang pas untuk goweser maka sangatlah cocok mengganjal rasa lapar. Mereka para goweser menikmati dengan lahapnya dengan suguhan atraksi goweser yang dilakukan oleh Lek Rohim atau Lek Lakone. Acara tersebut yang diakhiri dengan foto bareng bersama tim-tim yang lainnya dan mengucapkan Selamat Ulang Tahun Untuk Repoeblik MTB All Mountain Semoga tambah kompak dan jaya selalu.









No comments:

Post a Comment