Sudah kurang lebih 3 bulan sepeda dianggurin di rumah. Strategi
meluangkan waktu pun dimulai terpilihlah waktu yang cocok bersamaan menjelang
Ramadhan. Puncak hari bersepeda diantaranya akhir pekan hari Jumat, Sabtu dan
Ahad. Aku masih tetap pede meski bisa
dikatakan ilmu gowes nya sudah hilang
karena beberapa pekan yang lalu sempat absen untuk tidak pedaling. Wathon yakin persiapan terbaik untuk sekedar melepas kangen
bersepeda bareng teman-teman.
Sempat terpikir untuk fullday gowes 2 hari
berurut-urut telah Aku coba berencana, namun pada kenyataannya itu sangat susah
untuk bisa bersenang secara totalitas waktu. Peredaran waktu sekarang semakin
cepat dan manusia harus lebih teliti dalam memanfaatkannya. Sabtu malam Aku
menghubungi koordinator event memastikan
ketersediaan tiket mengikuti gowes hari Ahad 29 Mei 2016. Ipul Hoze, adalah koordinator
lapangan dalam event tiap minggunya
atau kegiatan yang spesial didalam komunitas MTB yang mereka beri nama
Repoeblik MTB. Bertepatan dengan Anniversary Repoeblik Allmountain dia kembali
terpilih menjadi koordinator kepesertaan.
Event gowes bareng dimulai jam 06.30 WIB berkumpul
di Taman kuripan. Sepedaku sengaja Aku sandarkan disamping truk loading. Ada 2
truk yang telah siap menampung sepeda dan ridernya. Tidak hanya itu terdapat
ada 2 mobil pick up yang telah siap
dengan rapi tertata sepeda downhill dari
Just Bike Kajen dan Pedoc Pekalongan. Kemudian tim Sragi Bike Community (SBC) juga membawa mobil pick up nya. Percakapan Aku buka dengan Ipul Hoze yang sedang packing sepeda. Berkisar tentang yang
akan ikut dalam acara ini ternyata ada juga 2 orang tamu dari Jakarta yang
sengaja mengadiri acara gowes bareng ini.
Sepeda pun telah siap berangkat menuju trek Andongsili
Kabupaten Batang. Aku memilih duduk bagian belakang truk dengan teman dari MTB Pekalongan. Kaos sela seli syndicate berwarna hitam yang aku kenakan adalah kaos tim
downhill dari Jogja. Silaturahmi yang bisa dilakukan hanya melalui kaos gak apa-apa lah. Semoga bisa menambah
wawasan pengetahuan pecinta sepeda.
Sepanjang jalan menuju trek Andongsili selama
kurang lebih 45 menit. Pada pertigaan blado menuju ke selatan jalanan menanjak
kurang lebih 10 km dangan suasana yang sejuk dengan pohon khas hutan karet
menjulang tinggi. Sekitar hutan bagian bawahnya membentang kebun teh hingga ke
bawah. Tepat didepan start point
lokasi trek sudah sampai tim dari Weleri All Mountain dan Kaliwungu. Semua tim
telah berkumpul dan melakukan briefing sebelum
mulai bersepeda. Cek kondisi ban, suspensi mereka lakukan adapula yang melakukan
pemanasan ringan bahkan ada yang menyiapkan perbekalan air mineral yang
dimasukkan ke dalam tasnya.
Persiapan sudah selesai pengarahan pembukaan
acara dilakukan oleh Pak Yuli. Beliau dari segi usia paling senior dari semua
goweser yang hadir dalam acara tersebut. Pembukaan acaranya menceritakan bahwa
trek Andongsili ditemukan olehnya pada tahun 2000. Momen ini menjadi titik
balik kehidupan beliau selama bersepeda. Bernostalgila menikmati trek menjadi
kenyataan pada hari Ahad tanggal 29 Mei 2016, namun dia hanya mengikuti 1 km
karena ditengah jalan rantai sepedanya putus dan berbalik arah.
Acara pun dimulai dengan gambaran trek
diberikan oleh Mas Rowi kapten dari Repoebik MTB. Keadaan jalanan pada ±4 km
pertama diisi oleh trek makadam dengan full pedaling dengan kemiringan hampir
rata artinya belum ada unsur nanjaknya. Kelenjar keringat mulai berproduski
karena sinar matahari langsung menyengat ke kulit. Samping kanan dan kiri masih
banyak pohon besar. Pada kilometer selanjutnya unsur kemiringan mulai nampak. Landai
tapi pasti dengan pedaling yang mulai terasa beratnya. Pemandangan sekitar
mulai terlihat suasana hamparan kebun teh hijau dengan suasana asri hening dan
cerah membuat Aku ingin segera mengambil foto diatas kebun teh sepertinya asyik di spot ini.
Tanjakan semakin tambah terasa setelah melewati hamparan kebun teh yang sangat luas. Terdapat jalan single trek yang hanya digunakan oleh para petani teh naik menuju kantor agribisnis. Tenaga yang sudah mulai berkurang keadaan, keringat mengucur deras dan detak jantuk semakin tak beraturan cepatnya memilih aku untuk beristirahat sebentar hingga rombonganpun sudah berada di sana sekitar 15 menit an.
Perjalanan berlanjut maka tanjakan yang harus
dilewati. Keadaan tenaga sudah cukup lelah, sepeda dituntun pilihan terakhir
agar bisa berkompromi dengan kemampuan diri. Menyadari kemampuan menjadi
prioritas keselamatan diri dan orang lain. Setapak demi setapak jalan
dilaluinya. Sesekali berhenti mengambil air minum dari tas punggung sebagai
pelepas dahaga di perjalanan.
Jalan tanah sudah mulai terlihat artinya trek
ini yang paling ditunggu oleh goweser semua. Jalan menurun sekitar ±6 km
lumayan cepat apabila handbrake tidak
posisi on. Trek yang meliuk dipusara hamparan kebun teh dengan tikungan tajam
disaat pergantian terasering teh ke bagian bawah. Kejelian memilih jalan dan
menentukan keputusan rider antara zona aman dan zona bahaya yang menyebabkan
terjatuh bahkan tersungkur ke kedalam beberapa meter. Memang mengasyikan
apabila trek yang dilaluinya lebih banyak jalan menurunnya.
Mendekati garis finish ditandai dengan jalanan aspal semoga ini benar adanya.
Ternyata memang sudah sampai dipenghujung trek Andongsili dan berakhir di area
Perkebunan Pagilaran. Berada di lapangan sepak bola maka kegiatan penutupan
acara dimulai. Kegiatan akhir diisi dengan makan siang bersama nasi kotak dengan menu nasi kebuli oleh
masakan Bu Bahiyah dengan porsinya yang pas untuk goweser maka sangatlah cocok
mengganjal rasa lapar. Mereka para goweser menikmati dengan lahapnya dengan
suguhan atraksi goweser yang dilakukan oleh Lek Rohim atau Lek Lakone. Acara
tersebut yang diakhiri dengan foto bareng bersama tim-tim yang lainnya dan
mengucapkan Selamat Ulang Tahun Untuk Repoeblik MTB All Mountain Semoga tambah
kompak dan jaya selalu.
No comments:
Post a Comment