Friday, 13 May 2016

Makhluk yang Dinamakan Virus, Kuman, Bakteri dan Mikroskopis lainnya.




Alhamdulillah Allah SWT memberikan kesempatan berkenalan dengan makhluk yang tidak terlihat secara lansung. Kurang lebih 3 hari kedepan harus lebih mengenali makhluk yang harus dilihat dengan batuan alat yang dinamakan mikroskop. Berbentuk mikroskopis yang bagi sebagian orang mengatakan berbahaya. Virus, kuman, bakteri, spora ataupun makhluk mikroba lainnya. 
Dengan kecakapan keilmuannya manusia memberi label berbahaya dapat menimbulkan penyakit bahkan menyebabkan kematian.


Peradaban manusia bersifat statis dari kebenaran satu berubah bergantung dengan pengetahuannya. Jika ditemukan perkembangan misalkan virus membahayakan sebisa mungkin manusia akan menemukan pencegahannya. Tuntutan mereka agar manusia dapat merasa aman dari sesuatu yang mengancamnya. 

Maksud ancaman bermakna apabila secara langsung dapat membayakan. Hasil dari perkembangan dari makhluk mikroskopis kepada manusia disebut dengan istilah infeksi. Berusahan memahami secara penalaran bukan secara tekstual yang berujung untuk menghindari dari istilah copy paste yang sering terjadi.


Menggali sistem pencegahan dan pengendalian infeski. Mereka pun mencari yang menyebabkan bahaya, kemudian mengendalikannya. Bahaya yang dimaksud yaitu reaksi yang diterima oleh tubuh manusia setelah terjangkit atau tertular dari makhluk tersebut. Sistem ini bertujuan untuk mencegah pemaparan serta mengendalikannya agar hidupnya tidak berpindah ke manusia yang masih normal kesehatannya.


Segala macam argumen serta penelitian, jurnal, symposium keilmuan dipaparkan secara gamblang. Dari mulai cara penularan, perkembangan bahkan efek dari bahayanya jika melekat pada tubuh manusia. Bersifat teoritis, melalui penelitian yang akuntabilitasnya dapat dipertanggung jawabkan oleh bidang kedokteran.


Sedikit demi sedikit mencoba berfikir tentang hal lain makhluk mikroskopis. Sisi yang tidak begitu menyudutkan secara subyektif, tentang keberadaannya. Agar pikiran kita tetap terkontrol dan seimbang atas pemasukan ilmu yang dinyatakan “baru” oleh alam sadar kita.


Sangat melelahkan tentang pemaparan yang terus mendoktrin pikiran manusia untuk membenci bahkan menghindari secara ekstrim. Tanpa disadari kebencian yang begitu kuat maka akan mempengaruhi cara pandang kita terhadap sesama makhluk ciptaan-Nya, atau bahkan pula dapat melupakan maksud Allah SWT menciptakannya.


Yang terpenting dalam menghadapi sesuatu gagasan dari manusia maka hati kita senantiasa terkonek kepada Sang Pencipta Alam Semesta. Allah SWT sengaja menciptakan keberadaan makhluk mikroskopis yang sebelumnya telah dituliskan dalam firman-Nya “....Allah menciptakan begitu banyak makhluk yang tidak kita ketahui (QS. An Nahl-8)”. 


Disini mencoba untuk mentadabburi makna yang terkadung didalamnya. Perlu diingat juga bahwa “Tadabbur bukan berarti Tafsir”. Perbedaan dari keduanya yaitu cara pendekatannya. Apabila Tafsir atau mentafsiri dengan pendekatan berfikir keilmuan mengenai nahwu shorof dan asbabun nuzul, atau hanya orang-orang dengan kualifikasi tertentu yang berhak menafsiri sebuah ayat. Sedangkan Tadabbur adalah cara pandang melihat ayat yang dihubungkan fenomena alam dengan tujuan mendekatkan hati untuk mengingat kebesaran Allah SWT. Yang terpenting dari hasil tadabbur yaitu hati manusia akan lebih tenang dan lebih percaya atas Kebesaran Nya. Semoga tidak terjadi perdebatan yang berujung debat kusir yang tiada habisnya. 


Kembali ke firman Allah SWT

“......Allah menciptakan begitu banyak makhluk yang tidak kita ketahui (QS. An Nahl-8)”.





Disana telah digambarkan bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk yang sebelumnya belum diketahui oleh manusia. Maka tugas manusia yang dibekali oleh akal dan pikiran untuk terus mempelajari agar mengingat kebesaran-Nya. Makhluk yang mikroskopis yang dikuasai manusia hanya sebagian kecil baik dalam kualitasnya dan kuantitasnya. 


Penelitian pun juga bersifat statis yang menandakan bahwa kebenaran penelitian akan berubah sesuai dengan pengetahuan manusia yang diberikan oleh Allah SWT. Masuknya ilmu pengetahuan pun masih diatur oleh Allah SWT. Sedikit demi sedikit agar manusia terus mengenal Tuhannya yang sebenarnya ia sembah. Bukti kebesaran Al Qur’an telah nyata bahwa memang dengan jelas Allah SWT menciptkan makhluk yang tidak dapat manusia ketahui.


Berusaha untuk mentadaburi maksud dari firman “makhluk yang tidak kita ketahui” bahwa sebenarnya manusia sangat  terbatas sekali baik secara penglihatan serta kemampuan untuk menghitung jumlah makhluk ciptaan Allah SWT. Secara pandangan mata, kemampuan manusia dibatasi khususnya dalam melihat makhluk mikroskopis. Tujuannya adalah karena Allah SWT akan menunjukkan kebesaran-Nya melalui ilmu pengetahuan tentang makhluk mikroskopis. Allah SWT  memperlihatkan bahwa Ia mampu menciptakan makhluk dengan ukuran paling besar hingga makhluk terkecil  dengan ukuran millimicron yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung.

Maksud lain dari firman “makhluk yang tidak kita ketahui” yaitu memperlihatkan lemahnya kemampuan manusia untuk menghitung jumlah makhluk ciptaan Allah SWT. Mungkin pengetahuan yang manusia milki hanya memperlihatkan sebagian kecil ciptaan Nya seperti yang sekarang diketahi pada makhluk mikroorganisme hanya Virus, Kuman, Bakteri padahal Allah SWT menciptakan makhluk mikroskopis lainnya jumlahnya melebihi yang dikirakan oleh manusia. Jangkauan manusia pun hanya meneliti yang berada di Planet Bumi. Padahal makhluk yang Allah SWT ciptakan tidak hanya di Bumi.


Subhanallah Sungguh Engkau Maha Pencipta Makhluk ...


Mengenai label bahaya dan aktifitas Virus, Kuman, Bakteri dan Mikroskopis lainnya. Sesuai dengan tabiat manusia yang tidak mau disalahkan, maka  ketika ketidaknormalan terjadi, manusia akan berusaha mencari kesalahan diluar bahkan memberikan cap sebagai penyebabnya. 


Seperti contoh banjir yang melanda disuatu daerah, pada dasarnya banjir adalah aktifitas air yang berusaha untuk mencari daerah yang lebih rendah. Air yang mengalir pun atas izin Allah SWT bahkan air bertasbih Atas Nama Allah SWT. Disaat air akan mengalir tertahan oleh tumpukan sampah, daya serap akar yang sudah hilang  dan kesemuanya akibat ulah manusia. Mereka tidak menyadari penyebab utamanya adalah dirinya sendiri. Manusia pun sibuk mencari penyebab ketidaknyamannya diluar dirinya dan memberikan label bahwa yang menjadi penyebabnya adalah banjir. Pada hakekatnya banjir adalah aktifitas air yang mencari daerah yang lebih rendah. 


Kembali mengenai aktifitas Virus, Kuman, Bakteri dan Mikroskopis lainnya. Allah SWT menciptakan manusia dengan bekal yang sempurna. Disamping itu manusia di beri kemampuan untuk memperlihatkan kekotorannya secara fisik dimata sesamanya (manusia). Maksudnya dari memperlihatkan kotoran pada diri manusia mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan sesuatu baik berupa cairan misalkan air seni, keringat, air ludah dan sebagainya. Berbentuk padat seperti tinja, upil yang keluar dari hidung ataupun udara seperti batuk, nafas, serta kentut yang keluar disetiap lubang pada tubuhnya. Salah satu tempat yang sering dijumpai aktifitas Virus, Kuman, Bakteri dan Mikroskopis lainnya yaitu pada hal yang disebutkan di atas.


Virus yang berpindah tempat adalah aktivitasnya sebagai makhluk  dan berkembangbiak atas izin dari Allah SWT. Secara teori infeksi bahwa apabila manusia dengan kesehatan normal kemudian terpapar virus maka besar kemungkinan akan terjadi infeksi. Jika peryataan ini tidak dikoneksikan kepada Allah SWT, maka terjadi asumsi bahwa virus ini langsung menyerang organ manusia dengan sendirinya. Namun jika dihubungkan dengan pernyataan Allah SWT bahwa semua makhluk akan bertasbih kepada Allah SWT. Virus ini merupakan makhluk Allah SWT yang juga berdzikir kepada Allah SWT. 


Lantas apakah virus dapat menimbulkan penyakit?


Allah SWT telah menciptakan antibodi secara alami pada manusia. Secara sederhana disaat Allah SWT menciptakan virus maka Allah SWT menciptakan antibodi alami yang dimiliki oleh tubuh manusia. Hanya penelitian antibodi alami pada tubuh manusia tidak begitu banyak jumlahnya. Hal ini disebabkan semakin berkurangnya jumlah manusia yang mempunyai usia panjang untuk diteliti faktor yang menyebabkan usianya lebih lama. 


Virus yang berpindah tempat adalah aktivitasnya sebagai makhluk  dan berkembangbiak atas izin dari Allah SWT. Disaat virus berpindah ke tempat orang yang normal maka dia menjalankan aktivitasnya untuk berkembang biak. Pada dasarnya disaat virus berada di tubuh manusia maka secara otomatis dengan kehendak Allah SWT antibodi alami pada tubuh manusia mulai bekerja. Apabila aktifitas virus berlebih maka antibodi alami pada tubuh manusia akan bekerja semakin keras pula.


Seiring tumbuhnya manusia, kehidupan sosial, beserta sesuatu yang dimakan manusia erat kaitannya dengan kinerja organ tubuh manusia baik secara fisik maupun psikologis. Ditambah lagi dengan kelakuan manusia yang jauh dengan batas-batas yang digariskan oleh Alah SWT. 

Bahkan menurut penelitian terakhir penyebab utama penyakit yaitu dari rasa stress ataupun pikiran. Maka berpengaruh sekali terhadap kondisi tubuh manusia. Jika kondisi tubuh manusia turun maka sistem kekebalan alami nya pun juga turun. Sehingga apabila aktifitas virus yang kebetulan ada pada diri manusia berkembang maka tidak ada yang mengimbangi aktifitasnya. Akhirnya manusia jatuh sakit. 

Disini lebih jelas terlihat bahwa manusia pada akhirnya dapat diketahui bahwa sesungguhnya dia lah yang menganiaya dirinya sendiri. Virus hanya mempunyai tugas untuk hidup dan berkembang ditempat yang disinggahinya dan ia pun terus berdzikir atas nama Allah SWT.


Faktor lain yang menyebabkan sistem imun alami manusia menurun diantaranya gaya hidup, kuliner, globalisasi, radikal bebas, pembalakan hutan, industri dan sebagainya. Semua kerusakan yang terjadi dialam adalah akibat dari ulah manusia sendiri.  


Jumlahnya penyakit berbanding lurus dengan kerusakan alam yang diakibatkan oleh manusia. Kira-kira 100 tahun yang lalu jumlah penyakit tidak sebanyak dengan sekarang. Bukan berarti pada masa tersebut belum ditemukan alat kedokteran canggih, namun ulah manusia belum terlalu menampakkan kerusakannya di bumi. 


Dimasa sekarang telah nampak kerusakannya berakibat banyaknya penyakit yang ditimbulkan akibat rusaknya ekosistem lingkungan serta gaya hidup manusia. Dilatarbelakangi banyaknya penyakit, maka mendorong ilmuan untuk meneliti alat kedokteran yang lebih canggih. Perkembangan dari alat kedokteran berbanding lurus dengan jumlah penyakit serta akibat yang ditimbulkannya.


Kemudian dengan tidak ada penyesalan mereka mengatakan virus adalah penyebab utama dari penyakit manusia. Kalaupun benar adanya maka itu adalah hasil akhir dari serangkaian kesalahan manusia baik langsung atapun tidak langsung.

Semoga bermanfaat.


2 comments:

  1. Terus solusinya nunggu dimatikan oleh virus yg sedang melangsungkan kehidupannya dlm tubuh manusia ,bahwa virus berhak hidup Karna sama2 mahkluk ciptaan Allah.

    ReplyDelete