Buka puasa momen yang sangat ditunggu bagi para buruh kuli
sekitaran Tembalang. Pekerja otak yang mempunyai embel-embel orang kuli yang
sering telat mendapatkan gaji bulanan oleh majikannya.
“Hahaha...majikan
yang sudah terlanjur sayang kepada pekerjanya”
Tim paparazi acara
sudah terkendalikan dengan baik bahwa pada besok ada even dengan
narasumber penulis yang sepertinya datang dari Jakarta.
Skala prioritas
pengiritan logistik harian ditempuh berbagai cara untuk mendapatkannya, bahkan
tanpa harus mengeluarkan keringat.
Wah Aku sebagai tim
penggembira dengan garda depan Zaki Mulya Pratama Kukuh Eko Cahyono,
Alfiat Agus Andi serta Wahyu Widodo sebagai tim penasehat lapangan yang sudah
direncanakan 1 hari sebelumnya.
“Zak...Gimana untuk
besok di Masjid Al Ahzhar Klentengsari?”
“Tenang aja
sob...Buka bersama untuk 100 peserta pertama dapet 1 kaleng Pocari Sweet”
“Tumben zak...Pake
Pocari mang ada acara apa?”
“Sepertinya
biasanya...sob...ceramah kultum sebelum buka puasa,
tapi besok acaranya
bada ahsar harus stanby di sana”
“Oh iya udah besok
harus lebih awal ya”
Diantara masjid
yang tersedia piihan utama bagi buruh kuli yaitu di Graha Estetika dan
Klentengsari. Semakin sore maka jamaah akan semakin membludak hingga di teras
masjid hampir full. Model dan jenis takjil serta santapan yang bervariatif
mungkin sebagai magnet dari semua kejadian tersebut.
“Zak....Sepertinya
nanti setelah kerja nguli enaknya langsung ke TKP ajah yah”
“Sepertinya harus
gitu sob....Semoga ini perkerjaan bisa cepat selesai”
Pekerjaan pun
selesai bergegaslah menuju parkiran menuju ke TKP. Motor jupiter putih yang
sedang diparkir harus bergegas menuju ke Klentengsari yang jaraknya
sekitar 500 meter dari kampus.
“Wuih... banyak
banget zak yang dateng...”
“Iya kok
tumben...mungkin karena ada Pocari Sweetnya ya...wkwkkwk”
“Langsung cari
tempat aja biar dapet jatah lebih awal tempat duduknya”
“Coba sms sob temen
lainnya biar pada dateng”
Sekitar 5 menit
kemudian mereka pun dateng namun tragisnya Afiat dan Kukuh tidak kebagian jatah
Pocari Sweetnya. Mungkin keberuntungan belum memihaknya.
Acara pun dimulai
dengan awalan prolog tentang Biografi Bapak Habiburahman yaitu penulis Novel
Best Seller Ayat-ayat Cinta yang dimasa itu sangat terkenal hingga dibawanya ke
ranah layar lebar.
“Bapaknnya ngomong
apa tho zak....?
“Aku kok ya gak
mudheng maksudnya?
“Walah...apalagi
aku sob....udah nikmati aja sambil nunggu waktu buka puasa”.
Sore yang rada
terang dengan menahan lapar pun seperti kita yang selalu menjunjung tinggi adat
jawanya. Paling buyar untuk berkonsentrasi jika perut dalam keadaan kosong.
Maka posisi itulah penggambaran keadaan yang sebenarnya terjadi. Hanya
sedikit kata terakhir yang bermakna dan sampai sekarang masih teringat
kata-katanya beliau.
“Manusia
menginginkan dunia maka Allah SWT akan memberikannya. Bercita-citalah
untuk akhirat maka Allah SWT akan mencukupi kebutuhan dunianya”
Meskipun sedikit ya
disyukuri hanya itu yang dipetik dari kata terakhir beliau dan bonus lainnya
pun tercapai Pocari Sweat beserta pasangan takjilnya.
No comments:
Post a Comment