Sudah hampir satu
tahun ini saya setiap hari berhadapan dengan papan keyboard komputer. Melakukan postingan beberapa tulisan cerita,
pemikiran atau rasa iseng menghayati
artinya hidup melalui blog. Hadirnya blog di dunia internet semacam kanvas bagi
pelukis yang sangat dibutuhkan sebagai media penyampaian karya.
Bagi saya blog ruang
kerja kedua setelah kewajiban rutinitas pertama saya bekerja. Waktu yang rada
longgar, biasanya malam hari kegiatan mengetik paling asyik dilakukan.
Keheningan suasana memberikan suasana kenyamanan bercerita, menemukan
kelanjutan antara frasa kalimat bahkan menjadi perenungan saya sebagai manusia.
Anggapan terberat saat disebut sebagai
penulis. Meski saya berusaha secara alami seperti air yang mengalir begitu
saja. Tidak luput dari komentar dari teman-teman yang menyebutnya saya berorientasi
sebagai penulis. Tetap saya berkilah dan menentang secara mentah-mentah
pernyataan tersebut. “Jika saya hanya sebatas mengetik dikatakan sebagai
penulis maka Anda sudah mensejajarkan dengan sesorang yang mempunyai karya
termasyhur dan sekali lagi perlu saya cetak tebal bahwa saya hanya juru ketik selama yang bisa saya lakukan”. Batasan
seseorang mengatakan sebagai penulis adalah melahirkan sebuah karya dan
berbagai kompetensi pendukung lain sudah satu paket dalam kehidupannya.
Sedangkan kegiatan yang saya lakukan hanya sekedar juru ketik didepan netbook sebagai pendayagunaan optimal
suatu gadget yang saya punya.
Kegiatan nge-blog ini bisa dilakukan
oleh semua orang yang terpenting
membahas mengenai apapun yang bisa menyenangkan diri kita. Misalnya bagi
penyuka kegemaran memasak sangat boleh sekali mencatat proses memasak dari menu
satu ke menu yang lain. Terlebih yang suka travelling
atau jalan-jalan maka aktifitas mencatat kembali dari kronologi awal
berangkat, diperjalanan hingga sampai ditempat lokasi wisata. Rentetan kegiatan
tersebut bisa dituangkan melalu narasi yang sangat berguna sebagai review sumber destinasi bagi orang lain
dalam melakukan tujuan wisata yang sama.
Ada beberapa kesulitan dalam mengawali
sebuah paragraf, yang terpenting yaitu mengembangkan sebuah kalimat utama
dikembangkan menjadi anak kalimat yang tidak melenceng dari kalimat utama. Jika
tema yang diusung postingan misalnya mengenai memasak sedangkan judulnya
tentang memasak kepiting maka paragraf pertama diisi tentang pengertian olahan
kepiting. Lebih mudah meletakkan kalimat utama diawal paragraf (deduktif), jadi
kalimat utamanya yaitu pengertian olahan kepiting diteruskan misalnya
penjelasan asal muasal olahan kepiting dan seterusnya berganti tiap paragraf
mempunyai satu pemikiran yang diuraikan.
Manfaat dari yang saya rasakan dari
kegemaran memposting di halaman blog yaitu mempunyai tantangan disela-sela
waktu 24 jam saya harus mampu mengatur kegiatan ini dengan pencapaian minimal
20 postingan dalam satu bulan. Orientasi saya hanya mengoptimalkan kerja
pikiran agar tetap berusaha mengembangkan cara berfikir serta mendayagunakan
rezeki dalam bentuk netbook agar bisa
tetap on fire bekerja memudahkan
pekerjaan saya sehari-hari.
Sumber gambar : google.ivandelrio.org
No comments:
Post a Comment