Diantara lagu yang membuat baper tentang cinta, kesedihan bercerita
perpisahan tidak bisa menggantikan baper-nya
lirik lagu pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Dari beberapa tema lagu
berdialektika tentang cinta kasih dalam konteks hubungan horisontal sesama
manusia tema ibu mengingatkan perjalanan hidup manusia dari sebelum terlahir di
dunia.
Pengaruh terbesar dari lirik lagu
tentang ibu yang dibawakan oleh Iwan Fals yang berjudul “ibu”. Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati
rintang untuk aku anakmu
Dua kalimat pembuka lagu diatas
langsung menusuk perasaan betapa jauh perjalanan seorang ibu. Dari mulai
permulaan mengandung mengalami perasaan yang tentunya betapa bahagianya kelak
akan mempunyai anak. Keadaan perubahan fisik awal kehamilan yang ia rasakan
seperti panas dingin, mual hingga muntah tak ubahnya menghalangi segala
aktifitas, ia tetap menjadi seorang perempuan seperti biasa.
Beberapa bulan selanjunya perutnya
sudah semakin besar, nyawa dikandungannya semakin tua. Berjalan pun tidak
seperti semula, harus pelan-pelan terkadang kedua tangannya kembali mengusap
usap perut sembari berkata “Kamu tetap sehat ya nak di kandungan ibu”. Pergerakan
buah hati semakin terasa melewati hari sebagai tanda sebentar lagi ia akan hadir
di dunia.
Detik detik puncak kenikmatan seoerang
ibu, menikmati awal kelahiran yang diliputi bermacam-macam perasaan rasa sakit
mendera, nyeri perut yang hebat, menanti kebahagiaan perjuangan selama 9 bulan bercampur aduk dalam masa persalinan.
Ibuku
sayang masih terus berjalan
Walau
tampak kaki penuh darah penuh nanah
“Oh, ibu maafkan aku yang pernah
membentakmu”.
Setelah masa persalinan berakhir, masa
selanjutnya memberi air susu kepada buah hati. Rasa lemas lunglai kembali ceria
melihat mata buah hati yang masih tertutup enggan membuka karena dunia ini
masih terasa asing baginya. Lalu ibu berada disampingnya kemudian didekapnya
erat penuh kasih sayang.
Secara tiba-tiba naluri ibu seperti
sifat-sifat malaikat benar-benar diberikan dari Tuhan sebagai cara-Nya
memelihara ciptaan meskipun dia tak mempunyai daya. Hasrat tunduk patuh
memelihara buah hati karena hanya ibu yang bisa merasakan tentang pengorbanan
yang tidak singkat.
Kemudian buah hati itu menangis
tersedu-sedu sebagai cara meminta sesuatu yang ia butuhkan yaitu kasih sayang
dari rahimnya. Bentuk fisik kebutuhan itu adalah air susu, namun tidak hanya
itu, buah hati membutuhkan kenyamanan sesuatu yang pernah ada dalam lingkungan
sebelum ia datang dunia. Belaian kasih sayang dan perhatian seorang ibu, maka
keteritkatan perasaan ini tak pernah dipungkiri oleh seorang ibu.
Seperti
udara kasih yang kau berikan
Tak
mampu ku membalas...Ibu
Kegiatan pagi menjadi siang, siang
menjadi malam dan malam menjadi pagi seterusnya selama beberapa bulan hingga
sang buah menjadi balita. Menemai keadaan lapar, menangis, tidur, buang air dan
terjaga dalam keadaan apapun. Memang benar kasih sayang itu seperti udara yang
terus berada di lingkungan manusia dari semenjak manusia lahir, berjalan,
bekerja, berkarya, beristirahat, berwisata dan tidak terbatas.
No comments:
Post a Comment