Demi mempertahankan kebenaran dan pembenaran manusia
berfokus terhadap satu warna, kemudian lupa tujuan akhir mencari cahaya di
atasnya.
Terus
berdalih hanya satu warna sekalipun mulut tak ubahnya menjadi samurai. Melukai
semua yang masih mengenal keindahan, kebersamaan dan mengerti bahwa perbedaan
itu sebuah fitrah.
Menyalahkan
suara disekitar dari hasil teknologi manusia yang dianggap menjerumuskan.
Padahal semua itu tergantung dari kekuatan diri dalam pertempuran batin selalu mengingat atau lalai terbawa suasana.
Manusia moderen terlalu cepat berprasangka.
No comments:
Post a Comment