Tuesday, 28 February 2017

Satu Warna

Demi mempertahankan kebenaran dan pembenaran manusia berfokus terhadap satu warna, kemudian lupa tujuan akhir mencari cahaya di atasnya.
Terus berdalih hanya satu warna sekalipun mulut tak ubahnya menjadi samurai. Melukai semua yang masih mengenal keindahan, kebersamaan dan mengerti bahwa perbedaan itu sebuah fitrah.
Menyalahkan suara disekitar dari hasil teknologi manusia yang dianggap menjerumuskan. Padahal semua itu tergantung dari kekuatan diri dalam pertempuran batin selalu mengingat atau lalai terbawa suasana.
Manusia moderen terlalu cepat berprasangka.

Foto Muhammad Syukron.

No comments:

Post a Comment