Beberapa detik yang berlalu bergetar
Aku ungkap perasaan
dan juga angan
Kepada angin disetiap
malam
Meski hembusannya tak
begitu kencang
Begitu damainya
perasaan mendayu
Aku terpukau betapa
rindu
Pemilik paras hati
nan ayu
Ku ajak ke tempat
peraduanku
Mata ini aku tutup terhadap
diri
Segala kekurangan
yang berarti
Meski aku terjatuh
tapi aku ingin berlari
Bersamamu menggapai
mimpi
Sinar wajahmu bagai
rembulan
Tiap cahaya jatuh ke
permukaan
Di halaman taman aku
bergembira
Memelukmu meski hanya
bayang-bayang
Ku ungkapkan rasa
rindu
Terhadap semua
perasaan kepadamu beradu
Terdengar suara
sengau lalu membisu
Berharap mengusap
masa yang telah berlalu
Biarkan aku bersimpuh
memuji
Hanya kepada pemilik
raga dan jiwa ini
Namun aku bukan orang
suci
Sebagai modal untuk
kau cintai
Aku hanya sebatas
daun rerumputan
Bisa terinjak oleh
siapa saja
Dengan cara dan gaya mereka
Aku tersenyum masih
bermanfaat
Engkau boleh bersama
dengan orang pihanmu
Tak usah hiraukan
atas diriku
Aku telah siap mengerti
keaadaanku
Betapa kerdilnya
anganku mencintaimu
Aku bisa menangis
saat melihat engkau romantis
Aku menahan perasaan
kecewa bagai teriris
Namun kontrak
semangatku tetap sampai garis finish
No comments:
Post a Comment